webnovel

MANTANKU, AYAH ANGKATKU

Setelah hilang layaknya ditelan bumi saat Kirana membutuhkan pertanggungjawabannya, 2 tahun kemudian pria brengsek itu tiba-tiba muncul sebagai ayahnya! *** Sejak pertama kalinya diperkenalkan sebagai calon ayah angkatnya, Kirana sudah sangat ingin membongkar niat busuk Angga yang terlihat jelas hanya mengincar harta mommy-nya. Selain itu, semua ingatan pahit tentang Angga di masa lalu kian membuatnya tersiksa baik fisik maupun mental membuat tekad kirana untuk mendepak Angga secepatnya semakin kuat. Sayangnya, semakin Kirana berusaha untuk mengabaikan kenangan masa lalu yang terus menghantuinya, Kirana malah dibuat semakin tak bisa lepas dari jerat pesona Angga yang ingin menariknya ke dalam hubungan terlarang serta pengkhianatan pada Amira, mommy-nya. *** Kirana menatap nyalang Angga yang sekarang tiba-tiba ada di kamarnya. "Enyahlah dari hadapanku, brengsek! Bila perlu dari hidupku dan Mommy! Aku tahu kau datang untuk mengincar harta Mommy, kan?!" "Bagaimana jika aku datang karena aku masih menginginkanmu, Kirana?" Angga diam sejenak. "Lebih tepatnya tubuhmu," lanjut Angga. "Sadarlah! Sekarang aku ini adalah putrimu!" bentak Kirana. "Dan sebagai seorang ayah, aku memerintahkanmu untuk melayaniku malam ini," sahut Angga dengan senyum devil khasnya. *** Terimakasih telah mau mampir, ikuti terus dan jangan lupa support kisah Kirana-Angga ya! Ingin mengenalku lebih jauh? Follow ig-ku @na.jeon_dila

NADILA_23 · Urbain
Pas assez d’évaluations
111 Chs

KEDATANGAN SESEORANG

Melangkahkan kakinya dengan ragu keluar dari ruangan yang hanya dipenuhi oleh kesunyian, Kirana menatap pantulan dirinya di depan cermin.

Untuk sesaat, seukir senyum paksa terlihat menghiasi wajahnya cantiknya yang kini terlihat begitu pucat pasi dan menyedihkan.

"Hai," sapa Kirana pelan pada pantulan dirinya sendiri. "Kau masih kuat untuk menjalani hari ini bukan? Masih begitu banyak hal yang harus kau perbaiki. Tolong, jangan runtuh dan dan kehilangan arah seperti 2 tahun yang lalu."

Suara tawa miris tak dengar keluar dari bibirnya. Begitu banyak hal yang ingin Kirana keluarkan dan melampiaskan pagi dini hari itu. Sayangnya, semuanya terasa begitu berat hingga hanya untuk membuka bibir dan mengeluarkan satu persatu undang-undangnya itu terasa begitu susah bagi seorang Kirana.

"Tentu."