webnovel

MANTANKU, AYAH ANGKATKU

Setelah hilang layaknya ditelan bumi saat Kirana membutuhkan pertanggungjawabannya, 2 tahun kemudian pria brengsek itu tiba-tiba muncul sebagai ayahnya! *** Sejak pertama kalinya diperkenalkan sebagai calon ayah angkatnya, Kirana sudah sangat ingin membongkar niat busuk Angga yang terlihat jelas hanya mengincar harta mommy-nya. Selain itu, semua ingatan pahit tentang Angga di masa lalu kian membuatnya tersiksa baik fisik maupun mental membuat tekad kirana untuk mendepak Angga secepatnya semakin kuat. Sayangnya, semakin Kirana berusaha untuk mengabaikan kenangan masa lalu yang terus menghantuinya, Kirana malah dibuat semakin tak bisa lepas dari jerat pesona Angga yang ingin menariknya ke dalam hubungan terlarang serta pengkhianatan pada Amira, mommy-nya. *** Kirana menatap nyalang Angga yang sekarang tiba-tiba ada di kamarnya. "Enyahlah dari hadapanku, brengsek! Bila perlu dari hidupku dan Mommy! Aku tahu kau datang untuk mengincar harta Mommy, kan?!" "Bagaimana jika aku datang karena aku masih menginginkanmu, Kirana?" Angga diam sejenak. "Lebih tepatnya tubuhmu," lanjut Angga. "Sadarlah! Sekarang aku ini adalah putrimu!" bentak Kirana. "Dan sebagai seorang ayah, aku memerintahkanmu untuk melayaniku malam ini," sahut Angga dengan senyum devil khasnya. *** Terimakasih telah mau mampir, ikuti terus dan jangan lupa support kisah Kirana-Angga ya! Ingin mengenalku lebih jauh? Follow ig-ku @na.jeon_dila

NADILA_23 · Urbain
Pas assez d’évaluations
111 Chs

DIAPAKAN?

Setelah diam cukup lama di salah satu bilik toilet khusus perempuan dan mematikan ponselnya untuk menghindari Cantika dan Sari yang pasti akan menerornya, Nisa menepuk-nepuk kedua sisi pipinya sambil melihat pantulan wajahnya dari layar ponselnya.

"Sa, okey, Sa … lo gak boleh nangis. Cukup sampai sini aja lo nangis hari ini."

"udah 2 kali Sa, udah 2 kali lo nangis di sekolah hari ini."

"fyuh … okey, atur nafas terus senyum dan lupakan kejadian tadi."

Nisa terus melakukan talk self pada dirinya sendiri guna menghilangkan kilatan insiden tadi di Ruang OSIS.

"huuuhhh … tapi gak bisa!"

"bodoh! Bodoh!"

"lo bodoh karena cuma nampar dia! Itu gak bakalan mungkin buat dia kapok!"

"bodoh! Gue pengen ngulang waktu!!"

Dan air mata yang tadinya telah mongering dan sempat terhenti membasahi pipinya kembali meluncur bebas.

"hik .. hik … Bang Rehan…"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com