Robin tampaknya mengenal istrinya lebih baik dari yang dia kira. Untuk menghindari pertanyaan yang diajukan, dia segera tertidur. Robin memandangi bentuk tubuh Sabrina yang tidur, dan begitu banyak pikiran yang mengisi benaknya tentang bagaimana dia seharusnya menangani situasi malam itu dengan berbeda.
Seandainya dia sedikit lebih sabar, Sabrina mungkin masih akan menjadi istrinya. Dia tidak mengakui kepada dirinya sendiri bahwa dia telah melakukan kesalahan karena dia akan memiliki dua anak, tapi dia masih merasa seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu yang berharga.
Tidak lama kemudian, Lizzy masuk ke ruangan bersama ayahnya, Cobby.
"Dia sedang tidur," kata Robin kepada Lizzy, yang hampir membangunkan Sabrina. Tangannya membeku di udara saat Cobby berkata kepada Robin,
"Nak, kita perlu bicara."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com