Devin langsung mengenali wanita itu, tapi dia terkejut melihat betapa cepatnya dia tiba di sana.
"Laura. Bagaimana kamu bisa sampai di sini secepat itu?" tanyanya, terkejut.
"Sabrina terlambat, jadi saya ingin mengecek keadaannya. Saya sedang dalam perjalanan ketika dia menelepon dan lupa mematikan teleponnya," jelas Laura.
Robin, mendengar suara yang dikenal di ujung sana, menyela,
"Itu Laura...?"
"Ya, sekretaris Sabrina," jawab Devin dengan serius, tidak ingin membuang waktu dengan menyebutkan nama lengkap Laura.
Setelah mendengar bahwa Laura telah sampai pada Devin, sebuah ide terlintas dalam pikiran Robin.
"Biar saya bicara dengan dia," pintanya.
Devin memberikan teleponnya ke Laura, yang menyapa Robin dengan hormat "Pak."
"Laura, kenapa kamu terlambat?" tegur Robin, yakin bahwa jika dia telah tiba tepat waktu, rencana Martin tidak akan berhasil.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com