webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urbain
Pas assez d’évaluations
281 Chs

Vol.2 (Undangan Makan Malam)

Kencan di Paris telah selesai, kini Maya dan Marve telah kembali ke Indonesia tapi Bisma dan Herlyn masih berada di Paris. Marve menugaskan Bisma untuk menemani Herlyn yang masih memiliki beberapa pekerjaan di sana yang harus di selesaikan. Ya, Marve telah merestui hubungan mereka berdua tapi bukan berarti Marve melepaskan mereka berdua begitu saja karena Marve diam-diam menyuruh mata-mata untuk mengawasi Bisma dan Herlyn di Paris sana.

Saat ini Maya telah kembali bekerja, wajahnya berseri saat memasuki loby perusahaan. Walaupun kemarin Marve bilang saat mereka berada di pesawat jika Marve harus menyelesaikan beberapa pekerjaannya di perusahaannya, itu artinya hidupnya sedikit terbebas dari godaan Marve yang selalu dengan mudahnya menyentuh hatinya.

Entah berapa ciuman mesra dan dekapan hangat yang mereka lalui bersama selama di Paris dan juga dalam perjalan kembali ke Indonesia.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com