Tiffany duduk terdiam, pandangannya kosong dan hatinya pedih bagai tersayat.
Ia sudah lelah menangis, kini Tiffany hanya duduk terdiam memandangi jendela dari atas tempat tidurnya.
"Akan aku jelaskan padamu, apa itu monster sesungguhnya!" Kalimat itu masih terngiang jels dalam ingatannya.
Bagaimana cara William menatapnya penuh amarah, bagaiman William mengungkapkan siapa dirinya sebenarnya. Air matanya kini kembali menetes "Dia memang anakmu!" Suara itu terdengar kembali dan membuat Tiffany mendadak menjadi gelisah, bayangan ketika William mencengkramnya dan menatapnya penuh kemarahan lalu mengatakan hal diluar batas pikirannya.
"Kamu datang memohon padaku, kamu bilang jika kamu sudah sangat muak menjalani hidup sebagai Tiffany, anak seorang pembunuh! Kamu adalah anak seorang pembunuh Tiffany! Kamu memiliki anak diluar pernikahan, dan kekasih mu memperk*samu!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com