Udara dinging yang mulai terasa memeluk tubuh membuat Marve terbangun. Lembayung jingga terlihat menghiasi langit.
Marve mengedipkan matanya beberapa kali hingga ia tersadar jika saat ini sudah senja.
Dengan perasaan sedikit terkejut, Marve beranjak duduk. Ia melihat kesegala sisinya, jasnya telah tergeletak diatas rumput dimana harusnya Maya berada disana.
Sebuah senyuman terukir diwajahnya, Maya sengaja meninggalkannya disini. Dengan segera ia meraih ponselnya yang ada disakunya dan tentu saja ia menghubungi Maya yang saat ini tengah duduk santai di atas balkon apartemennya.
Maya tersenyum begitu melihat panggilan dari Marve. Ia pasti baru terbangun. Dasar tukang tidur.
"Apa?" Tanya Maya seolah enggan menjawab padahal dalam hatinya, ia ingin sekali tertawa karena telah berhasil meninggalkan Marve sendirian di dalam rumah kaca itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com