"Dasar nenek sihir, memangnya mengapa jika aku belum memiliki anak, toh aku masih memiliki Alvin-ku yang tampan." Oceh Maya kesal, ia sungguh geram sekaligus merasa seseorang baru saja mencubit hatinya sehingga ia merasa nyeri hanya karena Hena menyinggung soal kehamilan padanya.
Maya telah berjalan melewati lorong toilet kini, ia begitu kesal hingga tidak memperhatikan langkahnya hingga ia nyaris terjatuh jika saja seseorang tidak menyanggah tubuhnya dengan sigap maka mungkin ia akan tersungkur kelantai saat ini juga.
"Maaf aku..." Maya belum sempat melanjutkan ucapannya meminta maaf karena ternyata yang menyanggah tubuhnya adalah Marve suaminya.
"Kamu dari mana saja sayang? Aku baru sjaa akan menghubungi tim elit untuk mencarimu." Oceh Marve setelah memastikan keadaan kaki Maya baik-baik saja dan ucapan Marve Tetang memanggil tim elit tepat terucap ketika Hena melintas sehingga Maya dapat tersenyum menang kini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com