Marven Cakra Rahardi, nama yang sangat membuat Maya kesal. Bagaimana tidak.. Pria itu telah mengambil ruangannya dan kini duduk bersebelahan dengannya dan terus menatapnya lekat tanpa berkedip.
"Verro.. Aku akan pindah keruanganmu, siapkan meja untukku." Ucap Maya, ia tidak akan sanggup berada disatu ruangan dengan Marve jika dia terus-terusan memandangnya.
Verronica tidak lantas menjawab, ia melihat lebih dulu wajah Marve dan Marve terlihat sedikit menggelengkan kepalanya tanda agar ia menolak permintaan Maya. Begitupun ketika ia menoleh kearah Bisma yang mendukung permintaan Marve.
"Verro.." Maya memanggil karena Verronica masih berada di depan mejanya tanpa menjawab ataupun bergegas melakukan perintahnya seperti biasanya.
"Maaf, ruanganku terlalu sempit untuk kita berdua." Ucap Verronica yang sukses membuat Marve melonjak senang.
Maya melirik sinis kerah Marve yang kini sudah berlagak sok sibuk dengan berkasnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com