webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urbain
Pas assez d’évaluations
281 Chs

Vol. 2 (Kakek dan cucunya)

"Apa aku mengganggu kalian?" Tanya Darwis begitu Marve membuka pintu kamarnya.

Marve tersenyum "Tentu saja, sangat menggangu.." Jawab Marve tanpa sungkan.

Darwis tidak tersinggung sama sekali ia justru tertawa seolah senang menanggu cucunya yang mulai menekuk wajahnya itu.

"Ada apa kek?" Tanya Maya begitu mendekat.

Sial.. Marve mengumpat dalam hati, Maya masih saja bersikap lembut pada kakeknya yang membuat Marve cemburu seketika. 

"Kakek tidak bisa tidur." Jawab Darwis dengan manjanya.

Maya segera berlutut dan memeriksa suhu badan Darwis dengan menyentuh keningnya.

"Kakek sakit? Apa kepala kakek pusing?" Tanya Maya khawatir.

Darwis tersenyum, ia meraih tangan Maya dan menggenggamnya lembut.

"Kakek baik-baik saja, seharian ini kami merawatku dengan sangat baik nak.." Jawab Darwis lembut.

Maya tersenyum lega "Lantas mengapa Kakek tidak bisa tidur?" Tanya Maya kembali.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com