"Apa yang kamu lakukan? "
Pertanyaan itu membuat Restu menoleh ke arah belakang di mana tempat suara itu berasal. Wanita cantik dengan sedikit perut yang membenci, Siapa lagi orang itu kalau bukan ana.
"Apa?" Bukannya menjawab Restu malah membalikkan pertanyaan ana tadi.
Ana berjalan ke arah Restu yang saat ini sedang berada di teras depan rumah sendirian. Tak ada siapapun bersama dengan Restu, itulah mengapa ia berani menghampiri Restu.
"Mengapa kamu terlalu berpihak ke arah kara?" Tanya Ana langsung pada intinya. Sebenarnya perdebatan antara mereka yang tadi pagi itu membuat ana benar-benar tidak terima jika pada akhirnya Restu meninggalkannya dan berporos pada kara seja.
Bagaimanapun selama ini hanya Restu yang bisa memahami dirinya, jadi dia sama sekali tidak akan pernah membiarkan Restu berpaling ke arah lain selain dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com