"Sudahlah Ra, ngapain sih kamu nangis gini huh?" Ucap dewa yang sejak tadi tak berhasil sama sekali membujuk sang adik itu.
"Aku juga tidak tahu kak kenapa aku bisa menangis seperti ini, kenapa rasanya sangat menyakitkan sekali? Sesak juga di dada ini terasa kak." Jawab Kara.
Dewa menghentikan mobil yang ia kendarai itu dan kemudian langsung menoleh ke arah samping dimana Kara berada. Ditatap nya wanita yang ia panggil dengan adik itu begitu lekat sekali.
"Sudahlah Ra, jangan cengeng gitu deh." Jawab Dewa.
Kara menghapus air matanya yang jatuh tapi bagaimanapun ia menghapus nya air mata itu tetap lah jatuh terus menerus.
"Kak, apa aku akan mati?" Tanya Kara yang langsung membuat sang kakak melebarkan matanya.
"Apaan sih Ra, ngapain kamu bertanya yang nggak-nggak seperti itu huh? Udahlah, nggak usah terlalu banyak memikirkan Bara, gini ni jadinya." Jawab Dewa mencoba untuk mengalihkan pembicaraan mereka berdua.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com