webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
375 Chs

97. Anxious man.

"Daeva menemui siapa?" Delwyn sedikit terkejut tatkala dia tidak mendapati Daeva di sini. Padahal, tadinya wanita itu berpamit untuk pulang ke rumahnya.

"Kondisinya masih belum baik-baik saja. Dia bisa saja kumat suatu saat nanti. Bagaimana kau bisa membiarkan dia pergi dalam keadaan seperti itu?" Pria itu terlihat begitu kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Dae-Shim. "Seharusnya kau mencegah dia mengatakan bahwa, kau seharusnya ada di sisi Daeva di mana pun dia berada. Bukannya malah membiarkan dia pergi sendirian. Itu berbahaya."

Dae-Shim melirik ke arah pria yang berkacak pinggang sembari mondar-mandir ke sana dan kemari. Dia mulai begitu sejak pertama kali datang dan mendengar kabar bahwa orang yang dia cari sedang berkelana ke tempat lain. Dalam bayangan Delwyn, Daeva pasti kembali berperang. Melawan iblis yang entah datangnya dari mana. Padahal sebelumnya dia berjanji untuk tidak melakukannya sementara waktu ini.