Dia menunjuk dada Daeva dengan menggunakan belalainya. "Di dan sana, sisi Maris adalah radar untuk kami."
"Jelaskan itu," titahnya pada Xiolt. Dia melirik, lalu kembali menatap apapun yang ada di depannya sekarang. Tak ada yang menarik memang. Hanya rerumputan tinggi yang menjulang, semak-semak bergoyang sebab terbawa angin yang berhembus sesekali.
"Kalian bisa merasakan sisik Maris atau bagaimana?"
"Kenapa kau mengasingkan dia?" Kalimat itu mengubah arah pembicaraan mereka, sejenak tidak ada yang berbicara. Keduanya saling diam satu sama lain.
"Nona Daeva ... aku bertanya padamu."
"Dia bukan bagian dari kita. Jadi dia tidak berhak mendengar semua ini. Biarkan saja," kata Daeva kemudian. Pada akhirnya, dia tidak mau menganggapi itu sebelumnya. Sudah terlalu jelas, dirinya tidak perlu menjawab apapun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com