webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
375 Chs

67. Dead

"Dia akan mati menjadi abu dan hilang dari dunia ini."

Delwyn terkejut. "Bukankah itu sedikit berlebihan?" tanyanya pada Dae-Shim. "Dia tidak mendapatkan hadiah apapun? Seperti hidup yang jauh lebih panjang dengan kebahagiaan yang utuh, misalnya ...." Delwyn merentangkan kedua tangannya. Menaikkan kedua sisi bahunya. Sekarang dia yang melakukan negosiasi. "Daeva sudah banyak menderita selama beratus-ratus tahun, maka seharusnya dia mendapatkan hadiah yang besar dari pengorbanan dan penyelesaian misinya."

Delwyn menghela nafasnya panjang. "Jika setelah menyelesaikan misinya dia hanya akan mati dan menjadi abu lalu terbang dan hilang dari dunia ini, itu tak berarti apapun, Dae-Shim."

Dae-Shim menoleh. Ditatapnya Delwyn dengan penuh tanda tanya. Wajah pria itu jelas-jelas mengisyaratkan kegelisahan yang begitu berarti untuknya. Padahal, Delwyn tidak benar-benar mengerti dengan apa yang dirasakan oleh perempuan itu.