webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
375 Chs

356. Homecoming

"Kita benar-benar akan kembali ke Green Bank malam ini?" Dia masuk ke dalam ruangan yang menjadi kamar mereka untuk menginap selama beberapa hari. Sorot matanya langsung tertuju pada wanita yang sedang mengemasi barang-barangnya. Sepertinya dia serius dan kokoh dengan keputusannya.

"Memangnya kau tidak ingin kembali ke rumah?" Daeva nyahut kemudian. "Bukankah itu yang ingin kau lakukan saja pertama kali datang kemari? Kau saja bahkan melarangku untuk datang kembali. Jadi sepertinya kembali ke rumah adalah pilihan yang tepat."

Pria itu menganggukkan kepalanya, dia duduk di atas kursi rotan tepat di sisi pintu masuk ruangan. "Kau benar tentang kalimat itu. Aku yang mengkehendaki kita untuk segera pulang dan tidak menyia-nyiakan waktu di sini jika memang tidak ada yang bisa ditemukan di sini, tetapi masih ada besok pagi. Jadi kita bisa pergi besok pagi saat fajar datang agar jalanan sedikit lebih terang."