webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Romance
Pas assez d’évaluations
375 Chs

352. Anger

Setelah pergi dari rumah tua itu dan melepaskan Theo, dia kini berjalan tanpa arah tujuan yang jelas. Tentu saja Daeva berjalan sesuai dengan arahan hatinya jadi dia tidak mungkin tersesat. Akan tetapi, untuk pria yang terus berusaha untuk mengajaknya berbicara setelah dia dilepaskan dari kubah kaca yang membatasi geraknya tadi.

"Kau marah padaku?" Dia terus aja berusaha untuk menghentikan langkah kakinya, berharap kalau wanita ini mau memulai pembicaraan dengan dirinya. "Bukankah seharusnya aku yang marah padamu. Kau yang mengurungku di dalam kubah dan kau baru saja membuatku menyaksikan adegan mengerikan jika kau benar-benar merobek tubuhnya. Mungkin itu adalah hal yang biasa untuk dirimu, tetapi itu bisa jadi menjadi trauma terbesar untukmu sebagai manusia biasa."

Delwyn terus berusaha untuk menyita fokus perhatiannya dan membuat wanita ini mau berbicara dengannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com