webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Science-fiction
Pas assez d’évaluations
375 Chs

273. Puzzle (2)

Nyatanya ada yang lebih aneh dari melihat Naga besar yang sebelumnya dipikir hanya ada di dalam negeri dongeng. Kenyataannya dia melihat dengan sepasang mata kepalanya sendiri. Sekarang ada yang lebih aneh, dia duduk berhadapan dengan mayat hidup. Dia bahkan melihatnya makan dan menyantap semua makanan yang ada di atas meja. Makan dengan lahap layaknya manusia biasa. Tanpa ada rasa aneh sebab Delwyn yakin kalau sistem di dalam tubuhnya sudah tidak lagi berfungsi dengan benar. Itu pasti sudah berhenti setelah dia dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi kenapa kita harus makan juga dengan dirinya?" tanya Delwyn berbisik pada wanita yang ada di sisinya. Berharap kalau kalimatnya tidak akan didengar oleh pria yang duduknya tak jauh dari mereka.

Akan tetapi, dia salah besar sebab pria itu kini memandang ke arahnya dengan tatapan mata yang sedikit curiga. Seakan-akan bahwa dirinya lah yang orang jahat dan orang asing di sini.