webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Romance
Pas assez d’évaluations
375 Chs

196. Punishment

Dia membawanya ke sisi tempat yang sedikit jauh dari Sang Agung Loralei. Dae-Shim ingin berbicara empat mata saja dengannya. Setidaknya dia ingin berbicara menggunakan hatinya sendiri, tidak meminjam raga milik Decurion. Dia ingin berbicara khalayaknya seperti mantan kekasih yang mencoba untuk menenangkan hati mantan kekasihnya. Tentu saja dia memahami apa yang dirasakan oleh wanita yang ada di depannya sekarang ini.

"Apa yang ingin kau bicarakan? Kenapa harus membawaku pergi dari hadapannya? Sudah kukatakan bahwa kau bisa kembali ke rumah dan membawa jasadnya. Aku yang akan berbicara dengan penyihir licik itu dan aku yang akan meminta petunjuk darinya sebab Aku sudah muak berteka-teki seperti ini."

Pria yang ada di depannya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sepertinya dia bisa memahami kemarahannya.

"Aku hanya ingin bilang padamu bahwa kau tidak perlu berteriak seperti itu. Kau tidak perlu meninggikan ada bicaramu. Kau bisa berdiskusi dengannya secara baik-baik. "

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com