Ciuman intens ini membuatku kehilangan nafas terakhirku. Setelah itu, aku tidak punya lagi yang perlu dikhawatirkan. Aku melihat orang-orang di sekitarku dan rasanya seperti mereka menjauh. Bahkan suara mereka pun menjadi kabur.
Apakah ciuman barusan mengambil semua oksigenku? Aku menenangkan diri dan mencoba fokus pada Michael yang berbicara di hadapanku.
"Jangan pikir aku akan membiarkanmu pergi hanya karena kamu berkata baik kepadaku," kata Michael, menatapku.
"Aku tidak akan lari lagi," aku berkata, bersandar pada dada bidang Michael.
"Aku tidak butuh jaminanmu." Michael menyentuh kepalaku dan mengerutkan keningnya.
"Itu yang ingin aku ceritakan padamu," kataku pelan. "Aku akan memberitahumu apa yang kupikirkan nanti..."
Kurasakan tubuhku semakin ringan dan ringan. Bahkan Michael pun menjauh.
Aku mendengar orang-orang berteriak dan bergerak-gerak, tapi aku terlalu lelah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com