webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

59. Pertemuan yang Singkat

"Tidak mampir dulu, Davira?" Suara berat itu menyela fokusnya. Gadis yang duduk di kursi kemudi itu menoleh. Tepat menatap pria muda dengan hoodie tebal yang membalu tubuh kekarnya. Adam Liandra Kin. Ini adalah kawasan rumahnya.Tepat di depan gerbang besar, Davira menurunkan Adam yang menjadi penumpang utamanya sore ini. Selepas menghabiskan permen kapas mereka, Davira bergegas menghantarkan Adam pulang. Bukan menuju galeri seni, namun Adam meminta untuk dihantarkan ke kediamannya saja. Davira menurut, toh juga berdebat dan menolak permintaan Adam Liandra Kin tak akan ada gunanya sama sekali.

--dan di sinilah keduanya berada sekarang. Bangunan ini tak berubah sedikitpun. Semuanya tetap sama seperti saat terakhir kali dirinya datang kemari.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com