webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

55. Pasal Rasa.

Adam menatap gadis yang masih fokus dengan beberapa kertas di depannya dan sebuah pena yang ada di dalam genggaman tangan kanannya. Mata bulat gadis itu sesekali menelisik setiap bagian tulisan yang ada di depannya. Diiringi dengan bibir merah muda miliknya yang samar berucap untuk membaca apa-apa yang dituliskannya barusan. Setelah Davira pergi keluar dari perpustakaan sekolah, Adam tak lagi mengejar atau menghentikan langkah gadis yang terlihat kalang kabut saat dirinya menyebut kata 'sayang' untuk ditujukan pada Davira Faranisa dengan nada lembut nan mengoda. Samar lensa Adam mendapat kedua pipi gadis itu yang memerah. Tak mau kepergok sedang malu-malu kucing, Davira pergi meninggalkan Adam. Membuat si remaja yang tadinya kokoh dalam diam sembari menatap setiap langkah Davira Faranisa itu tersenyum simpul. Memberi keyakinan penuh pada dirinya bahwa dua minggu lagi, ia akan bisa berkencan buta bersama gadis cantik bertubuh mungil sedikit semampai itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com