Senja menutup hari. Bersama dengan samarnya bayangan yang ditelan kegelapan malam. Gadis bersurai panjang terurai di atas punggung itu kini berjalan tegas. Menyusuri trotoar jalanan untuk sampai ke tujuannya. Davira Faranisa memutuskan untuk berpisah dengan sang kekasih dan berjalan seorang diri menyusuri padatnya Kota Jakarta yang tak pernah sela meskipun malam larut bersama hawa dingin datang menghampiri. Seakan kota abadi yang tak akan pernah mati, pesona Jakarta sebagai jantung negara tiada duanya. Lampu jalanan indah menghias menjadi pembantu umum untuk cahaya rembulan yang apik melingkar di atas langit. Taburan bintang menghiasi sebab mendung sedang tak bertugas malam ini. Sejenak memberi napas lega bagi mereka yang merindukan bulan juga bintang untuk menampakkan dirinya di atas bentangan cakrawala.
Riuh suara klakson menyahut. Motor dan mobil serta alat transportasi umum lainnya adalah wayang utama di jalanan. Seakan menyempurnakan fakta bahwa kota ini tak akan pernah mati.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com