webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

131. Untuk Raffa dari Davira

"Kenapa kakak memanggilku ke sini? Aku ingin belajar." Remaja jangkung bertubuh tinggi yang baru saja datang dan menghentikan langkahnya kini menyela. Tak ada suara dari Davira. Hanya diam menoleh sembari tersenyum ringan. Dalam lirik mata remaja yang ada di depannya tegas mengarah pada tote bag kecil yang ada di dalam genggaman Davira. Sedikit aneh, jikalau Davira memanggilnya hanya untuk memberikan sebuah hadiah dalam keadaan yang seperti ini. Dirinya tak sedang berulang tahun. Tak ada hari istimewa yang mendekati. Juga, perasaan yang ada di dalam hatinya sekarang tak terlalu baik. Apa sebabnya? Davira memberikan itu secara percuma? Tidak! Raffa rasa ada alasannya.

"Itu untuk aku?" Raffa menunjuk tepat mengarah pada tote bag yang ada di depannya. Davira menganggukkan kepala ringan. Tersenyum manis kemudian menyodorkan apa yang dibawanya kemari.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com