webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
368 Chs

116. Davina dan Davira

"Davina ...." Gadis itu menyela. Memotong aktivitas gadis yang kini menoleh tegas ke arahnya. Tatapan Davina aneh kala tak sengaja menangkap perawakan tubuh jangkung milik Adam yang berdiri tegap tepat di belakang tubuh ramping milik Davira. Bahkan pergelangan tangan Adam digenggam erat oleh gadis itu.

--tunggu, Davira memergoki dirinya sekarang?

"D--davira ...." Gadis itu terbata-bata. Sigap melepas genggaman garpu juga sendok yang ada di sela-sela jari jemari lentik miliknya. Tatapan gadis itu itu kini sayu. Sesekali melirik Adam yang diam sembari menundukkan pandangannya. Gadis itu kini menggeleng samar, tidak! Tidak mungkin semuanya berakhir sore ini!

"Kenapa tegang begitu?" Davira menyela selepas hening membentang di antara keduanya. Gadis itu kini menghela napasnya ringan. Tersenyum kaku mengimbangi gadis yang baru saja menarik kursi kayu tepat di depannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com