webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
99 Chs

You're My Happiness

Tak kala waktu yang ku punya akan berkurang berjalannya takdir. Tak bisakah kilang waktu yang berharga saat bersamanya.Hidup tak akan ku ingkar asalkan dia bersamaku.

Tak butuh harta maupun tahta yang berharga asalkan kau yang kumiliki. Tak bisakah aku bertemu dengannya dulu agar aku tak merasakan sakit akan kekecewaan. Rasa pedih yang kualami berubah bagai pelangi yang menyambut senyuman terukir akan hari yang tak tertentu. Janji yang ku ucapkan tak akan kubiarkan saja tapi janji itu untuk kau genggam kembali menjadi rantai hubung akan cinta dan kasihmu.

Tak bisakah waktu berhenti sebentar saja. Aku tak mau ini berakhir biarkan ini terus ada dan tak akan berhembus pergi menjauh.

Detak jantungku yang mewakili diriku. Ribuan kata tak terarah padamu. Membuatku kaku akan rasa kehilangan. Janji tak terucap namun terlontar oleh hatiku.

Tak perlu kau sempurna karena bagiku dirimu yang paling sempurna akan segalanya.

Berjanjilah untuk ada bersamaku sekarang maupun selamanya.

Sheera POV.

Bukankah kalian ingat aku pernah berkata "apakah aku salah menginginkan seorang mommy?"

Jawabannya....

Yah,tak salah....

Aku menemukan seorang wanita yang begitu menyayangiku tanpa syarat dan menyayangi Daddy ku dengan senang hati. Apakah ini rasanya kehadiran seorang mommy di keluarga ku.

Kalian tahukan...

Aku dibesarkan oleh Daddy,bibi dan paman son. Dari ku lahir aku tak pernah merasakan sentuhan,pelukan dan perhatian dari seorang mommy. Dan sekarang bagaikan mimpi, akhirnya aku merasakan kasih sayang seorang yang bahkan belum lama ku kenal. Waktu kenal memang tak memandang untuk saling menyayangi. Aku bahagia tuhan telah mengirimkan malaikat tak bersayap nya untukku dan Daddy. Jadi Tuhan janganlah engkau jauhkan dia dariku dan daddy.

Melihat Daddy tersenyum setelah sekian lama. Aku juga ikut bahagia akannya. Apakah ini mimpi atau bukan? Tapi aku berharap tak akan berakhir sampai kapanpun. Jebal....

Setelah menaiki Biang Lala....

"Cie Daddy sama mommy berduaan. Sampai lupa kalau ada Sheera disini,hm?" godaku dengan tangan bersilang didepan dada.

"Biarkan saja. Lagi pula kan Sheera yang tadi tak mau naik bersama Daddy dan mommy" kata Daddy tak sadar.

Deg...

"Cie daddy memanggil eonnie Seo Hyun dengan sebutan mommy. Memang Daddy siapanya mommy Seo Hyun?" tanyaku menggoda Daddy.

"Tentu saja, kenapa tak boleh? Untuk itu aku adalah Calon suami Lee Seo Hyun. Jadi apakah nona Sheera sudah paham?" balas Daddy tak mau kalah.

"Memang mommy mau nikah sama Daddy?" tanyaku terkekeh.

"Ya harus mau. Apakah Sheera lupa? Kalau Daddy adalah orang yang tak suka akan penolakan, eoh? Ya kalau eonnie Seo Hyun tak mau gampang saja. Sheera juga tidak akan menjadi mommy untuk Sheera" imbuh Daddy tak kalah menohok.

"Aishh.....Daddy menyebalkan. Tapi iya juga ya. Kalau Daddy ga nikah sama mommy. Sheera ga dapat mommy" ucapku menyadari ucapan Daddy.

"Jadi?"

"Jadi mommy Seo Hyun harus nikah sama Daddy,Nee?" tambahku menatap mommy Seo Hyun dengan puppy eyes.

"Hah? Mommy-"

"Tanpa penolakan" ucapku dan Daddy bersamaan.

"Hah kalian ini pemaksa sekali" ujar mommy Seo Hyun mengerucutkan bibirnya.

"Hahahaha mommy menggemaskan"

Ucapku tersenyum menatapnya.

"Daddy..." Panggilku.

"Iya Sheera, kenapa?" jawab Daddy mulai menatapku.

"Sheera lapar. Ayo kita makan,Daddy?" ajakku sambil merengek-rengek.

"Iya, ayoSheera" ucap Daddy tersenyum.

Kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan di Everland ini, setelah itu kami menuju restoran terdekat.

Author POV

Sesampainya mereka di restoran..

Mereka memesan makanan khas Korea yang cocok untuk cuaca kali ini. Seperti biasa Hyun Woo selalu memiliki beribu cara agar Seo Hyun memberinya perhatian.

"Hyun Woo oppa kenapa tak makan? Apakah mau aku suapi,hm?" Tanya Seo Hyun yang mulai peka akan keterdiaman Hyun Woo

"aku mau kamu suapi" jawab Hyun Woo merengek.

"Iya-iya, baiklah" ucap Seo Hyun menghela nafas untuk sabar.

"Hajima....mommy hanya boleh menyuapi Sheera. Daddy tak boleh!" sahut Sheera tak mau kalah.

"Iya,Sheera" ucap Seo Hyun patuh.

"Tidak! Seo Hyun hanya boleh menyuapi Daddy, Sheera makanlah sendiri" balas Hyun Woo tak mau kalah.

"Author ini kenapa mereka bertengkar?" - Seo Hyun

"Mana ku tahu tanya mereka" Author 🤔.

"Hah.... baiklah kalian berdua makanlah sendiri atau makanan ini akan mommy habiskan. Bagaimana?" Ujar Seo Hyun berkacak pinggang.

"Nee Mommy" ucap Seo Hyun dan Hyun Woo bersamaan.

"Hahahaha.. baiklah,ayo makan" ujar Seo Hyun tersenyum lebar.

"Nee mommy" ucap Sheera dan Hyun Woo patuh.

Mereka bertiga makan bersama dengan canda dan tawa yang tak pernak pudar. Bagai ukiran kayu yang terpahat sempurna.

Tiba-tiba.....

"Permisi tuan Kim" sapa salah seorang karyawan yang berposisi manager di restoran tersebut.

"Yah,ada apa?" tanya Hyun Woo mengalihkan perhatiannya.

"Apakah makanannya lezat,Tuan. Apa perlu saya menghidangkan makanan yang lain Tuan?" sahut karyawan itu sopan.

"Tidak! ini lezat. Kami suka makanan ini. Terimakasih sudah melayani kami" jawab Hyun Woo ramah.

"Sama sama,Tuan Kim. Apakah saya boleh bertanya kepada Tuan Kim?" ujar karyawan itu meminta izin.

"Tentu, silahkan"

"Apakah ini adalah istri tuan Kim? Saya belum pernah melihatnya sebelumnya" tanya karyawan itu sambil menatap Seo Hyun.

"Eoh,dia adalah Lee Seo Hyun. Calon istriku" jawabku ramah.

"Annyeonghaseo Lee Seo Hyun immida" ujar Seo Hyun memperkenalkan dirinya kemudian tersenyum manis.

"Hah...calon istri tuan cantik,ramah dan penyayang sepertinya. Kalian pasangan yang cocok" sahut karyawan itu juga ikut tersenyum.

"Tentu saja, terimakasih" sahutku tersenyum sambil menggenggam tangan Seo Hyun.

"Nee tuan Kim. Kalau begitu saya permisi" pamit karyawan itu sambil membungkukkan badannya hormat.

"Iya,silahkan"

"Oppa,kenapa mereka semua begitu menghormati oppa?" tanya Seo Hyun.

"Karena aku restoran ini adalah milikku. Milik keluarga Kim" jawabku apa adanya.

"Hah? Sebenarnya sebanyak apa tuan Kim memiliki saham maupun restoran?" katanya terheran-heran.

"Hahahaha....aku memiliki saham diberbagai negara dan juga aku memiliki restoran di beberapa kota besar di Korea. Bahkan aku juga memiliki saham dan restoran diluar negeri. Jadi kenapa kau bertanya?" jawabku menjelaskan sambil terkekeh pelan.

"Tidak! aku hanya heran saja. Kenapa tuan memiliki saham dan restoran dimana-mana?" katanya masih dengan wajah herannya.

"Yah,aku memilikinya. Tapi tak seberharga kamu dan Sheera bagiku" ujar Hyun Woo menggenggam tangannya erat.

"Terimakasih oppa untuk hari ini" ucap Seo Hyun tersenyum.

"Hmmm....jadi Sheera dianggap apa ini?" sahut Sheera kesal.

"Hahahaha.... Sheera adalah putriku" ucap Seo Hyun dan Hyun Woo ersamaan.

"Iya-iya,Sheera tahu" balas Sheera tersenyum.

"Mommy, terimakasih sudah mau menghabiskan waktu bersama sheera. Sheera bahagia sekali" ucap Sheera tersenyum memeluk Seo Hyun

"Iya,Sheera. Mommy juga senang bisa selalu bersama Sheera. Terimakasih sudah mau menghabiskan waktu bersama" sahut Seo Hyun memeluk erat Sheera dan mengelus Surai rambut Sheera lembut.

"Sheera bahagia bisa merasakan kasih sayang dan cinta seorang mommy. Terimakasih mommy sudah mau mengabulkannya" balas Sheera mendongakkan kepalanya.

"Nee Sheera. Gomawo sudah mau mengenalku dan memberiku julukan sebagai mommy Sheera" ujar Seo Hyun menundukkan kepalanya menghadap Sheera.

"Apakah kalian berdua melupakanku?" Sahut Hyun Woo tersenyum menatap mereka.

"Terimakasih,Daddy" ucap Sheera.

"Terimakasih,oppa" ucap Seo Hyun menatap Hyun Woo bersamaan dengan Sheera.

"Sama sama. Aku juga bahagia jika kalian bahagia. Akan aku berikan duniaku jika kau membuatku nyaman  akan kehadiran kalian" ucap Seok Jin merangkul pinggang Seo Hyun.

"Iya, Daddy"

"Iya, Oppa" ucap keduanya tersenyum manis.

"Iya sayang" ucap Seok Jin.

"Sayang?" sahut Seo Hyun dan Sheera bersamaan dengan wajah polosnya.

"Hahahaha...tentu saja untuk kalian yang aku sayangi" jawab Hyun Woo sambil mencubit pipi Seo Hyun dan Sheera bergantian.

"Oh!..." Seo Hyun dan Sheera beroh ria.

"Hm...." Ucap Hyun Woo berdehem ria.

"Hahahaha...." Tawa mereka yang menghiasi wajah mereka akan kebahagiaan.

Hyun Woo POV

Aku berniat mengajak Seo Hyun dan Sheera ke sungai Han di sore hari. Kami menuju sungai Han menempuh waktu sekitar 15 menit. Selama perjalanan kami hanya tertawa riang.

Kehadiran Seo Hyun memang membawa berbagai kenyamanan, kebahagiaan,dan rasa cinta maupun kasih sayang yang aku rajut akan hari yang mulai merengkuh malam.

Tak akan akan aku lupakan bagaimana kehadiranmu yang membawa beribu alasan aku bersamamu. Tak akan aku biarkan halangan mengganggu hubungan dan waktuku untukmu.

Cinta dan kasih sayang yang mulai kita rajut, janganlah kau pergi setelahku menghirup kenyamanan hadir akan senyummu.

Terimakasih Seo Hyun-ah dan Sheera....

Kami melangkah keluar mobil untuk mencari tempat indah yang akan kami pandangkan.

Hah.....

Kuingin hari ini jangan berakhir walau sedetik pun aku tak rela.

Bahagia...

Hadir dan senyuman tulusmu yang memberiku kepercayaan akan cinta dan kasih sayang lagi.

Sampai disana...

Mungkin karena Sheera lelah maka dari itu Sheera tertidur di pelukan Seo Hyun. Aku juga ingin tidur dipelukan Seo Hyun. Tapi aku ingat, nanti bukan sekarang. Kita duduk disebuah bangku dengan tanganku menggenggam pundaknya lembut dengan usapan di surai rambutnya.

"Seo Hyun-ah" panggilku.

"Yah? Kenapa?" jawab Seo Hyun.

"Apakah kamu bahagia jika bersamaku dan Sheera?" tanyaku lagi.

"Tentu saja,kenapa oppa bertanya seperti itu?" kayanya menganggukkan kepalanya.

"Aku hanya takut-"

"Aku akan berusaha mencintai dan menyayangi oppa. Aku berjanji tak akan mengecewakanmu oppa" ucap Seo Hyun tersenyum manis padaku.

"Nee aku percaya Seo Hyun-ah. Gomawo sudah memberiku kesempatan untuk mengenal dan mencintaimu" ucapku menatapnya tulus.

"Sama sama" ucap Seo Hyun tersenyum tulus.

"Oppa?"panggil Seo Hyun.

"Kenapa?" Hyun Woo menatap Seo Hyun.

"Apakah aku boleh bersandar di bahu mu,oppa?" pinta Seo Hyun.

"Hm tentu saja,kenapa tidak? Bahkan kau boleh bersandar sepenuhnya padaku. Aku akan selalu di sisimu kala senang maupun susah" ucapku merengkuh tubuhnya untuk mendekat dan kepalanya bersandar pada pundak ku.

"Terimakasih. Aku menyayangimu" ujar Seo Hyun tersenyum tulus.

"Hah? Kau tadi bilang apa? Aku tak dengar. Coba lebih keras" ucapku menggoda Seo Hyun.

"Yak oppa...aku malu" ucap Seo Hyun dengan wajah yang bersemu merah.

"Hahahaha kau menggemaskan. Jadi kau bisa malu juga ya" ucapku terkekeh kecil.

"Yak oppa....aku juga bisa malu. Aku ini manusia" ucap Seo Hyun menggembungkan pipinya.

"Oh, Lucunya!" ujarku mencubit pipinya lembut.

"Ihh oppa menyebalkan" sungutnya kesal.

"Nee aku menyebalkan tapi sayangkan?" kataku menggodanya lagi.

"Tidak,aku tak sayang oppa" sahut Seo Hyun Kesal.

"Jadi kau tak sayang padaku? Baiklah,akan ku cium kau sekarang juga" kataku mengancam Seo Hyun.

"Hah? Jangan! Aku menyayangimu oppa" sahut Seo Hyun cepat.

"Hahahaha padahal aku sudah siap mencium mu" jawabku terkekeh geli.

"Aishh...oppa menyebalkan" ucap Seo Hyun memukul lengan kananku lembut.

"Sakit!..." Pekikku beraegyo.

"Jjinja? Mana yang sakit oppa?" tanya Seo Hyun khawatir.

"Disini" ucapku mengarahkan tangannya pada dadaku.

"Yak oppa...aku tadi memukulnya di lengan, kenapa jadi ke dada oppa? Aneh sekali" katanya Seo Hyun kesal.

"Iya-iya...aku minta maaf, aku hanya bercanda. Sudah jangan kesal,ya?" kataku membujuknya.

"Iya, oppa" ucap Seo Hyun tersenyum manis padaku.

Aku ingin tak berlalu seperti waktu. Bisakah ini selalu bersama untuk selamanya. Mengisi beribu sukma hilang tak berpenghuni. Menjadikan kau ratu untuk rulung jiwa aakn perasaan.

Waktu menjelang senja...

Kami berniat pergi ke sebuah taman untuk menghabiskan waktu bersama.

Aku dan Seo Hyun pergi berdua...

Kalian pasti bertanya-tanya dimana Sheera bukan? Sheera aku sudah titipkan pada paman son. Yah, walaupun Seo Hyun ingin selalu didekat sheera. Kalian jangan lupa  kalau akau memiliki beribu cara untuk mendapatkan perhatiannya dan cintanya.

Aku sengaja membawa Seo Hyun kesini untuk menikmati waktu berdua bersama. Mungkin ini kesempatan tepat untuk berdua dan mengenalmu lebih jauh. Aku tak ingin dari dirimu yang tak kuketahui sedikitpun aku tak mau. Semua tentangmu aku harus mengetahuinya.

Kami bertukar segala kehidupan yang pernah kita alami senang maupun susah.

Kuakui cara Seo Hyun bercerita, menyampaikan dan mengatasinya. Sungguh membuatku kagum akan kepribadiannya. Tak kusangka di usianya yang masih terbilang muda. Tapi cara dia bertindak, berbicara dan berpikir sangat dewasa untuk gadis seumurannya. Kekaguman aku padanya semakin tak berbendung bagai matahari tersenyum bersinar menyinari dunia.

Waktuku tak terasa tenggelam bagai senja yang mengatakan bahwa bulan dan bintang akan gemerlap menyinari dunia menggantikan matahari.

Kami melangkah masuk ke mobil untuk perjalanan pulang kami.

Selama diperjalanan mataku selalu tertuju pada setiap inchi wajahnya yang sedang terlelap akan mimpi. Mungkin karena kelelahan. Aku tak tega membangunkannya.

Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit aku sampai di apartemen Seo Hyun. Aku menggendong Seo Hyun ala bridal style.

Aku melangkah memasuki apartemen dengan caraku pastinya. Bukan didobrak. Tapi aku tahu berapa pin masuk apartemen Seo Hyun.

Yah tentunya dengan kecermatan mataku saat melihatnya membukakan pintu untukku waktu itu.

Setelah melangkah menuju kamar Seo Hyun. Mataku tertuju pada sebuah bingkai foto yang berada di dekat meja nakas. Aku melihat foto seorang anak kecil dengan seorang lelaki dan wanita. Sebenarnya aku cukup penasaran siapa kedua orang ini. Di sana siapa bayi yang digendongnya.

Yah tapi sudahlah itu urusan Seo Hyun. Aku akan tanya padanya nanti. Aku melangkah keluar apartemen. Dan menuju lift untuk menuruni setiap lantai pada apartemen ini.

Aku melangkah masuk menuju mobil dengan perasaan bahagia. Menuju mansion untuk beristirahat dan memulihkan tenagaku.

Hari yang kulalui bersamamu menjadi kenangan tersendiri bagiku. Beribu tawa dan senyum yang kita ukir dengan rajutan hubungan kita.

Cinta dan kasih sayang yang kukira ini mustahil berakhir dengan kepercayaan akan cinta dan kasih sayang yang ku iyakan.

Terimakasih Seo Hyun-ah dan Sheera....

You're My Happiness...

To Be Continue....