webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
99 Chs

The Truth Is Relevead (1)

Kisah tak perlu pembaca untuk mengenalnya. Seperti itu cinta yang tulus tak perlu fisiknya yang sempurna melainkan apa yang kita rasa saat bersamanya. Cinta sesungguhnya tak mengenalnya dari apa yang dia miliki tapi dari apa yang dia tak punya. Tak bisakah waktu berhenti sebentar untukku mengenalnya jauh. Hari berjalan berseiringi setiap ingatanku yang mengingatmu sebagaimana alasanku bertahan.

Jangan biarkan dia pergi walau sedetik pun.

let me be with him, please.....

Tak bisakah kau bersamaku. Apakah kebenaran masa laluku akan terungkap sekarang?

Hyun Woo POV

Sakit yang tak berdarah,entah kenapa ini begitu saat melihatnya terluka akan masa laluku. Tak bisakah hanya aku saja jangan dia,begitu pedih seakan hatiku ini tak bernyawa lagi. Canda dan tawanya saat bersamaku berubah menjadi air mata dan tangis yang kulihat begitu berharga bagiku.

Jangan kau nitihkan lagi air matanya tang suci. Aku tak sanggup...

Ciuman yang kurasakan tak ingin ku akhiri. Begitulah kira-kira kenapa aku sangat mencintainya dan menyayanginya.

Aku mulai menjauhkan bibirku darinya. Kulihat air mata yang kering di pipi halusnya. Sungguh menyakitkan...

"Aku mohon jangan menangis,ini begitu menyakitkan bagiku. Apapun yang membuatmu terluka fisik maupun batin tak akan aku ampuni walaupun aku sendiri orangnya. Kumohon jangan menangis lagi" ucapku menangkup wajahnya lembut.

"Chagiya...." Panggilku.

"Op-pa... apakah aku seorang ja-"

"Kau adalah wanita yang sempurna dan suci. Dia yang jalang,kau wanita baik-baik aku tahu itu. Aku mohon jangan katakan lagi,itu menyakiti aku" selaku lembut mengelus pipinya perlahan.

"Hiks....hiks....oppa"

"Sssttt.....menangis lah semaumu aku akan selalu bersamamu tak akan kubiarkan kau sendirian. Jangan kau sedih,dimana tawa dan senyummu? Aku merindukannya" kataku yang ingin memenangkannya.

"Oppa.." panggilnya lirih

"Hm aku ada disini" jawabku memeluknya dengan membelai rambutnya lembut.

"Apakah oppa mencintaiku?" tanyanya

"Apa yang kamu ucapkan? Tentu saja aku sangat mencintaimu. Kenapa kamu bertanya-tanya seperti itu,hm?" sahutku yakin.

"Aku hanya takut kau akan-"

"Aku tak akan berpaling darimu sampai kapanpun. Kamu yang membuatku ingin selalu bersama dengan maupun duka. Jadi kumohon janganlah menangis lagi,ya?"

"Nee oppa"

"Oppa..." Panggil Seo Hyun.

"Yah, kenapa?" jawabku lembut menatapnya.

"Apakah oppa bisa menceritakan tentang mas lalu oppa. Aku hanya ingin tahu segalanya akan dirimu, seperti kau tahu tentang ku" ucapnya menatapku ragu.

"Baiklah, aku akan ceritakan masa laluku untukmu"

"Dulu aku bertemu dengannya disebuah acara di kampus Seoul. Aku melihatnya sebagai gadis yang begitu sempurna akan segalanya. Membuatku jatuh pada pesonanya. Tak terbendung aku mulai mencintainya saat itu juga. Aku mengenalnya dengan sosok yang begitu baik dan sempurna,aku tak tahu bahwa dirinya memiliki hubungan dengan sahabatku. Kami menikah setelah 6 bulan menjalin hubungan kekasih dengannya. Kita menikah dengan restu orang tua ku tapi tanpa restu orang tuanya. Awalnya aku tak curiga akan hubungannya dengan Ji-won. Tapi setelah kami menikah hampir 8 bulan dia mengandung putri ku, Sheera. Aku bahagia akan kabar kehamilannya. Tak disangka setelah kenangan bahagia bersamanya. Menjalani rumah tangga dengannya membuatku lupa akan fakta jika dia mencintai Ji-won bukan aku. Dulu aku memiliki perusahaan kecil belum sebesar sekarang. Sedangkan Ji-won memiliki perusahaan yang cukup terkenal melebihi perusahaanku. Beriringan waktu yang panjang, ternyata setelah kelahiran putriku Sheera. Dia memilih pergi bersamanya akan alasan yang tak diketahui olehku. Jujur aku kecewa setelahnya,tapi aku melihat sosok malaikat kecil Sheera yang begitu membuatku lupa akan kehilangannya. Bagiku Sheera sangat berarti, waktu berjalan tak sesuai harapanku. Aku lalui dengan banyak sekali penuh luka hati yang tak kunjung sembuh. Bertemu denganmu tak terasa kamu lah yang kucari. Kamu mengajari bahwa cinta tak mengenal tempat,usia dan latar belakang. Aku percaya kamulah yang terbaik untukku. Jadi kumohon janganlah pergi dariku. Aku takut akannya."

"Oppa...."

"Hm.." gumamanku memandangnya lekat.

"Oppa, Saranghae" ucapnya mulai memelukku.

"Hah? Nado Saranghae Seo Hyun-ah" balasku mulai memeluknya erat.

' tuhan terimakasih kau telah membukakan hatinya untukku. Aku janji akan membahagiakannya dan selalu ada untuknya. Jebal....jangan membawanya pergi dariku' batinku tak percaya.

Hatiku tak mudah akan berpaling tapi aku takut kaulah yang berpaling. Tapi aku tak akan biarkan kau berpaling dariku. Karena kau hanya milikku Seo Hyun-ah.....

Hyun Joong POV

'Entah kenapa hari ini aku merasakan akan ada sesuatu yang terjadi nanti atau ini hanya sebuah perasaanku saja ya....' batinku bergumam.

Aku menunju kantor dengan menggunakan mobil. Menempuh perjalanan selama 15 menit. Saat aku turun aku melihat Ji-won hyung turun dari mobilnya dan mendekati lobby.

Aku hanya memperhatikannya dari jauh. Tapi mataku terbelalak melihatnya bersama SHIN HYE RA,kalian pasti tahu siapakah Hye Ra itu?

Yap dia adalah mantan istri hyungku,tapi kenapa dia bersama Ji-won hyung disini?

'sedang apa mereka kesini? Aku rasa kekhawatiran ku menjadi nyata. Bagaimana caranya agar mereks tak mengusik hubungan Hyung ku dan Seo Hyun. Aku harus cari tahu untuk apa mereka datang kesini?' batinku bertanya-tanya.

Aku mulai melangkah mendekati mereka dengan membawa koran yang ku gunakan sebagai menutup wajahku. Aku berjalan dan duduk tepat di belakang mereka hanya berselisih 1 bangku dari depan.

Dan.....

"Tak bisakah kau turuti saja kemauanku. Aku hanya ingin kembali padanya. Kenapa kau tak izinkan saja? Lagipula kita kan tak saling mencintai,apakah kau tahu aku ingin Hyun Woo bersamaku lagi. Jika dilihat dari kantornya saja,aku rasa dia termasuk jajaran CEO terkaya di Korea,Asia bahkan mungkin dunia" ucap Hye Ra.

"Aku tak akan biarkan kau kembali padanya. Aku tahu kau hanya ingin harta dan kekuasaannya bukan karena kau mencintainya,bukan? Dan yah dia memang CEO terkaya di dunia urutan kesepuluh besar dari 100 CEO terkaya di dunia" jawab Ji-won.

"Memang kenapa jika aku ingin mengambil harta dan kekuasaannya. Aku juga berhak mendapatkannya,aku telah melahirkan Sheera. Satu-satunya pewaris KHW COMPANY,bukan? Aku berhak mendapatkan hartanya" balas Hye Ra dengan mudahnya.

"Ck.....kau memang wanita tak tahu diri. Aku hanya ingin datang karena ada seseorang yang kurindukan bukan karena ingin ikut rencana busukmu. Dan untuk harta,aku tak tertarik bekerjasama denganmu. Jadi,jangan buat masalah disini atau kau tahu akibatnya" sinis Ji-won mengancamnya.

"Aish....jangan bilang kau merindukan wanita yang sedang dicintai Seok Jin saat ini. Oh ya....namanya Lee Seo Hyun, berasal dari Busan, berusia 22 tahun, dibesarkan oleh paman dan bibinya dan dia adalah teman masa kecilmu selama di Busan bukan?" Ucap Hye Ra dengan senyum jahatnya.

"Kau? Dari mana kau tahu tentangnya. Jangan berani-berani kau menyentuhnya atau kau akan menyesal nantinya" ucap Ji-won geram.

"Ck..ck....aku tak ingin melukainya. Aku hanya kau membawanya pergi dari Hyun Woo dan terserah kau mau menikahinya atau menjadikan dia kekasihmu. Aku tak peduli itu" balas Hye Ra menatap Chanyeol.

"Kau ingin aku menjauhkan Hyun Woo dari Seo Hyun? Sebenarnya pas tujuanmu hah?"

"Kau tahu bukan aku hanya ingin harta dan kekuasaannya. Dan Yap....aku ingin kau menjauhkan Hyun Woo dan Seo Hyun. Bagaimana? Apakah kau mau? Bukankah kau mencintainya dari kecil, bukan? Bukankah ini kesempatan yang bagus untuk mendapatkannya? Jangan kau sia-siakan kesempatan ini" ucap Hye Ra dengan senyum jahatnya.

"Tap-"

"Kau akan menyesal jika tak ambil kesempatan ini Ji-won" sela Hye Ra membujuk Ji-won untuk mengikuti rencananya.

"Aku akan pikirkan lagi. Jadi sekarang aku harus pergi aku ada urusan dengan Hyun Joong" imbuh Chanyeol mulai melangkah pergi.

"Kau bodoh Ji-won. Aku hanya ingin memanfaatkan mu" seru Hye Ra dengan smirk.

'dasar wanita jahanam. Kau ingin mendapatkan semuanya,untuk kepuasanmu sendiri' batinku tak percaya.

'aku harus segera mencari lebih lanjut tentang ini. Sekarang aku harus pergi menuju ruanganku. Agar Chanyeol tak curiga' batinku mulai beranjak pergi menuju ruanganku.

Hyun Woo POV

Setelah berhasil memenangkan Seo Hyun dengan caraku. Jujur sekarang aku masih tidak tenang akan apaa yang akan terjadi nanti. Tak bisakah dia tak kembali disaat aku menemukan cinta dan kasih sayang ku. Aku juga ingin merasakan kebahagiaan sesungguhnya. Apa hanya kekecewaan yang aku tahu dan rasakan. Hati memang tak bisa berkata bagai kau yang terbisu akan cinta dan kasih sayang yang begitu dalam untukku.

Aku takut kehilanganmu.....

Aku takut sakit....

Aku takut kau mengenalku sebagai sosok lemah....

Aku takut awan hitam membawa pergi cinta dan kasih sayangmu untukku.....

Hatiku....

Hatimu....

Begitu membingungkan bagai matahari yang bersinar tak tahu makna kehadirannya sendiri.

Mataku tertuju arahnya dimana dia hanyut akan pikiran dan perasaan sedihnya. Mata yang terbiasa akan tatapan bahagia nan ceria berubah dengan mudah. Aku melangkah mendekatinya...

"Seo Hyun-ah?" Panggilku.

"..."

"Kau kenapa,hm?" tanyaku lagu dengan kekhawatiran.

"...."

"Aku tahu kau masih memikirkan yang ta-" kataku terpotong.

"Oppa ..." Panggilnya padaku.

"Yah, kenapa?" sahutku mendekatinya dan menatapnya dengan sendu

"Oppa aku takut" katanya lirih.

"Aku ada disini. Tak akan yang terjadi padamu. Aku akan selalu melindungimu. Kalau perlu nyawaku yang ku korbankan" ucapku menggenggam tangannya erat dengan usapan kecil dipunggung tangannya.

"Nee oppa aku percaya padamu. Tapi aku tak setuju jika kau merelakan nyawamu untukku. Aku tak sanggup jika kau pergi" jawabnya mulai berkaca-kaca.

"Sssttt...aku mohon jangan menangis lagi,hm. Aku sakit melihatmu sedih, bukankah aku pernah berjanji akan selalu ada untukmu sebagai pembawa kebahagiaanmu. Jangan sedih,hm. Jika kau sedih nanti sheera akan memukuliku nanti. Apa kau tega akau dipukuli oleh Sheera?" Ucapku dengan aegyo.

"Anniya aku tak akan menangis lagi. Aku tak akan biarkan oppa terluka. Jadi sudah jangan beraegyo. Rasanya aku ingin mencubit pipi oppa" ucaony mulai tersenyum tulus.

'ah...aku bahagia melihatnya tersenyum kembali,walau kutahu dia masih merasakan ketakutan kejadian tadi akan terulang' batinku menatap wajahnya.

"Hm oppa?" Panggilnya.

"iya, Seo Hyun-ah" balasku dengan senyuman.

"Apakah oppa akan terus disini dan tak melanjutkan pekerjaan Oppa?" tanyanya menatapku bingung.

"Bukankah aku sedang menjalankan kewajiban ku"

"Hah? Kewajiban? Memang apa kewajiban oppa?" tanyanya kebingungan.

"Kewajiban ku adalah mendampingi mu dan membahagiakan mu. Kamu sudah tahu bukan sekarang" sahutku menggodanya.

"Aish..oppa...aku kira apa" ucapnya tersenyum menatapku.

"Tersenyumlah untukku,jangan kau sedihkan untukku. Sedihmu adalah sedihku. Bahagia mu adalah kebahagiaan ku juga. Arraseo?"Ucapku menggenggam tangannya.

"Iya,oppa. Terimakasih"

"sama-sama"

Aku menatapnya sejenak dengan senyum bahagia yang menutupi kekhawatiran ku untuknya. Kulihat dia menarik ujung bibirnya untuk tersenyum tulus padaku.

"Hm oppa?" panggilnya memecah keheningan

"Yah, kanapa?" Tanyaku menatapnya.

"Kenapa menatapku terus? Apakah oppa tak bosan menatapku terus?" tanyanya dengan polosnya

"Karena aku ingin menatap masa depanku. Bosan? Tentu saja tidak aku tak akan bosan memandangi wajah cantikmu. Saranghae Seo Hyun-ah"

"Nado Saranghae Hyun Woo-ya" balasnya tersenyum.

"Kau tadi memanggilku apa? Aku tak dengar" ucapku mendekatkan jarakku padanya.

"Aaa....aaa.. H-hyun Woo-ya" jawabnya mengulang dengan kegugupan.

"Aku lebih suka kau memanggilku Hyun Woo-ya aku merasa dekat denganmu. Tapi oppa juga tak masalah" ucapku tersenyum.

"Iya, oppa" ucapnya dengan suara seperti anak kecil.

"Aigoo..... kyeopta" ucapku mencubit pipinya gemas.

"Oppa...." Kesalnya dengan memanyunkan bibirnya.

"Jangan menggodaku Seo Hyun. Kau ingin aku menciummu sampai bibirmu bengkak?" kataku menaik turunkan alis ku

"Hah? Anniya aku tak mau" jawabnya cepat gelagapan.

Aku takut kau pergi setelah ini akan terjadi. Jangan pergi kumohon, Seo Hyun-ah....

The Truth Is Revealed

To Be Continue...