webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
99 Chs

Start To Know You

Malam berganti pagi...

Matahari bersinar menerangi pagi yang cerah ditemani suara lenguhan halus. Seorang gadis cantik dengan wajah polos tanpa make up. Semakin membuatnya rupawan.

Waktu menandakan pukul 05.30

Seo Hyun POV

Aku terbangun tepat pukul 05.30,aku mulai melangkah memasuki kamar mandi. Mandi dan berpakaian sekitar 20 menit dengan menyiapkan perlengkapan kantor yang akan kubawa.

Aku melangkah menuju ruang tamu untuk memakai sepatu. Aku berjalan keluar apartemen dan mulai mengunci pintu apartemen. Tepat pukul 06.15 kulihat seorang lelaki tua sudah berdiri dengan mobil dengan seragam kerjanya.

"Selamat pagi paman Son...." Ucapku tersenyum.

"Eoh.... selamat pagi juga nona Seo Hyun. Mari saya antar ke rumah tuan kim. Silahkan masuk nona"

Ucapnya membukakan pintu penumpang.

"Eoh..nee khamsahamida"

Selama perjalanan....

"Maaf nona, apakah saya boleh bertanya?" Ujar Paman Son tersenyum ramah.

"Nee tentu saja" jawabku ikut tersenyum

"Apakah nona baru menjadi sekretaris tuan Kim?" Tanyanya dengan nada kaku.

"Nee paman Son. Saya baru mulai kemarin" jawabku menganggukan kepala.

"Bisakah saya meminta bantuan pada nona Seo Hyun?"ucapnya menatap kaca yang menghadap kebelakang.

"Nee jika saya bisa" ujarku menganggukan kepala.

"Sebelumnya saya minta maaf. Karena ini termasuk masalah pribadi. Sudah semenjak 6 tahun setelah perceraian yang terjadi, tuan Kim selalu menjadi lelaki dingin dan jarang tersenyum. Bahkan dia tersenyum hanya saat bersama nona Sheera. Semakin hari hidup tuan Kim bertambah murung. Kekecewaan,luka dan penghianatan yang ia alami seakan mengubah sifat aslinya yang ramah dan hangat. Namun,saat bersama nona,tuan Kim kemarin tersenyum tulus selain bersama nona Seo Hyun. Maka dari itu saya ingin nona Seo Hyun mau menjaga dan merawat tuan Kim dan nona Sheera seperti keluarga nona Sheera sendiri. Anggap saja mereka saudara nona. Maaf saya meminta tolong hal yang tak masuk akal pada nona". ucapnya tersenyum padaku.

"Eoh nee... Saya akan berusaha menjaga mereka. Tidak masalah paman Son,saya tahu rasanya kekurangan kasih sayang karena saya seorang yatim piatu. Namun saya beruntung memiliki paman dan bibi Lee yang menganggapku seperti anak kandungnya" ucapku tersenyum.

'eoh jadi ini penyebab tuan Kim selalu kaku dan dingin pada semua orang. Dan pantas saja, Sheera sangat menginginkan seorang mommy' batinku mulai merasa simpati pada tuan kim.

"Dan apakah saya boleh bertanya lagi?"

"Tentu saja paman son"

"Apakah nona menyayangi nona Sheera?"

"Tentu saja. Mana ada yang ingin menolak anak seperti Sheera. Benar bukan paman Son?"

"Nee kau benar nona"

Tak terasa aku sampai dihalaman yang begitu luas dengan tumbuhan yang menghiasi lahan disana. Mansion besar dengan nuansa white gold. Sungguh ini seperti istana bagiku.

"Mari nona Seo Hyun. Tuan Kim mungkin sudah menunggu"

"Nee paman Son"

Aku mulai berjalan memasuki rumah...ah bukan lebih tepatnya istana yang nyata.

' ini rumah atau istana. Luar biasa sekali' batinku takjub.

Tiba tiba.....

"Kau sudah sampai nona Seo Hyun. Kalau begitu cepat kerjakan tugas mu" ucap tuan Kim menuruni tangga.

'ommona dia sangat tampan tapi sayang aku tak tertarik padanya..' batinku.

"Eoh nee tuan Kim. Arraseo..."

Aku mulai mengikuti langkah panjang tuan menuju sebuah pintu besar dengan warna gold.

"Masuk..." perintahnya.

"Baik tuan Kim" patuhku mulai berjalan mendekatinya.

Aku mulai masuk kedalam sebuah ruangan yang bisa diklaim ini adalah kamarnya.

"Kau bisa mulai tugasmu dan setelah itu kau bisa memasak untukku dan Sheera. Nanti ada bibi Son yang membantu kau memasak. Arraseo?" ujarnya menatapku sesaat.

"Nee tuan Kim,saya paham" jawabku paham.

Aku mulai berjalan menuju ruangan baju dan kulihat sana ada banyak sekali kemeja,kaos dan berbagai macam lainnya.

"Baiklah Seo Hyun. Hwaiting Seo Hyun"gumamku sambil menata kemeja ,dasi, jas, celana, jam tangan dan masih banyak lagi.

Setelah selesai menyiapkan,aku menuju dapur. Untungnya aku bertemu seorang bibi yang bernama bibi Son.

Aku menuju dapur bersama bibi dan mulai memasak berbagai macam makanan. Setelah selesai saya naik keatas dan mencoba mengetuk pintu kamar tuan Kim.

"Permisi tuan Kim, makanan sudah saya siapkan. Tuan Kim tinggal turun"

"Masuklah Seo Hyun aku membutuhkan bantuan mu"

Aku pun masuk dengan perasaan ragu. Aku melihat tuan Kim kesusahan dalam memakai dasi.

Aku mulai mendekatinya dan mencoba memasangkan dasinya.

Hyun Woo POV

Aku mendengar Seo Hyun berbicara dari balik pintu. Aku sedang mencoba memperbaiki dasi. Dan bahkan tak bisa bisa.

"Permisi tuan Kim, makanan sudah saya siapkan. Tuan Kim tinggal turun" ucapnya dibalik pintu

"Masuklah Seo Hyun aku membutuhkan bantuan mu" ucapku masih berusaha memakai dasi.

Kulihat dia mulai mendekati ku. Dan yah dia sudah didepanku. Kurasa ia mulai berjinjit menyamai tinggi badanku.

'bukankah ini terlalu dekat. Dan kenapa jantungku berdetak kencang saat bersamanya' batinku menatap wajahnya yang sudah dengan berjarak 10 cm.

Namun, mataku tertuju pada bibir manis yang sangat menggoda tanpa adanya sentuhan lipstik.

'bibirnya pasti manis...' batinku mulai menahan nafsu ku untuk menciumnya.

Kurasakan tanganku mulai mendekati pinggang rampingnya dan wajahku mendekat padanya.

Tiba-tiba.....

"Daddy...ayo Sheera sudah siap"

Ucap Sheera masuk kedalam kamar ku tiba tiba.

'ck....gagal'  batinku kesal

Aku mulai menjauhkan tanganku dan  membuat  jarak antara aku dan Seo Hyun.

"Nee ....Sheera ayo" ucapku mengalihkan suasana.

"Daddy tadi sedang apa?" Ucap Sheera menatapku.

"A-a-a-anniya Daddy tak melakukan apapun. A-ayo Sheera..kita sarapan" ujarku gugup,mana mungkin aku mengatakan sebenarnya bukan?

" Tapi Sheera mau digendong eonnie Seo Hyun. Bolehkan eonnie?" ucap Sheera tersenyum.

"Sheera kau tak boleh...."ucapku terpotong.

"Tentu Sheera. Tidak apa-apa Tuan Kim"

Kulihat Seo Hyun mulai menggendong Sheera dan berjalan menuju keluar kamar.

'sebenarnya siapa yang menjadi bos disini? Selalu saja aku ditinggal' batinku kesal.

Aku pun menuju ruang makan yang disana sudah ada Sheera dan Seo Hyun. Aku duduk didekat Sheera. Kulihat Sheera memang tidak mau turun dari Seo Hyun,dan itu semakin membuatku bertanya-tanya. Ada apa dengan Sheera.

"Mari tuan Kim saya akan mengambil makanannya dan Sheera juga mau?" ucap Seo Hyun membuyarkan lamunanku.

"Nee eonnie Sheera mau"

Seo Hyun mulai mengambil piringku dan menaruhkan beberapa makanan diatasnya.

'aku merasa memiliki seorang istri... seperti inikah rasanya?' batinku memandang wajah Seo Hyun.

"Gomawo nona Seo Hyun..." Ucapku dingin mulai memakan makanan yang sudah disediakan.

"Eonnie Seo Hyun bolehkan Sheera meminta eonnie untuk disuapi?" seru Sheera yang mulai merengek.

"Tentu saja Sheera" ucapnya sambil mengambil piring Sheera dan menyuapi Sheera dengan wajah tersenyum tulus.

Jujur aku bahagia melihat putriku tersenyum dan melupakan bahwa ia membutuhkan sosok ibu.

' Tuhan,apa maksudmu membawa Seo Hyun masuk kedalam hidupku?' batinku mulai bertanya.

Setelah 15 menit, aku, Sheera dan Seo Hyun sudah selesai. Kami keluar menuju teras rumah.

"Eonnie gendong...." Ucap putri ku merengek.

"Sheera jangan manja.... kalau ingin gendong pada Daddy saja....sini" Ucapku kesal.

"Anni aku maunya eonnie yang menggendong ku. Eonnie....."

"Tidak apa-apa Tuan Kim. Sini Sheera ,eonnie gendong" ucapnya tersenyum manis dan menggendong Sheera lembut.

Seo Hyun dan Sheera masuk ke mobil dan aku pun ditinggalkan....

'sebenarnya aku ini bosnya atau asistennya?' batinku yang tertinggal.

Aku memasuki mobil dan melihat  Sheera setia memeluk Seo Hyun dan meletakkan kepalanya diantara ceruk leher Seo Hyun dan dadanya.

'apakah senyaman itu, sampai-sampai Sheera selalu ingin dipeluk oleh Seo Hyun. Aku jadi ingin diposisi Sheera.Aishh .....kau memikirkan apa Hyun Woo' batinku

Setelah beberapa menit kami pun sampai,aku, Sheera dan Seo Hyun pun turun dengan Sheera yang masih digendongannya.

"Eonnie....gomawo sudah mau menggendong Sheera. Sheera suka digendong eonnie. Apalagi wangi Eonnie yang membuat Sheera ingin selalu bersama eonnie"

"Eoh...nee sheera" ucapnya tersenyum manis.

"Kajja Sheera nanti kau bisa telat masuk.....mau Daddy antar sampai kelas?"ucapku yang akan membuka pintu mobil.

"Hajima(jangan)....nanti Daddy digoda lagi sama ibu-ibu itu....jadi Daddy langsung ke kantor aja. arraseo" ucapnya dengan wajah kesal.

"Arraseo my princess.... yasudah ayo masuk...." ujarku terkekeh kemudian menatap Sheera sayang.

"Nee Daddy ... Daaaaa eonnie ....daaaaaa Daddy"

Ucapnya melambaikan tangan mungilnya sungguh menggemaskan.

"Daaaaa Sheera...." Ucapku dan Seo Hyun membalas lambaian tangan Sheera.

"Mari tuan Kim....kita harus ke kantor sekitar jam 8 kita ada rapat bersama perusahaan Park Corp" Ucapnya tersenyum padaku.

"Nee..." Ucapku mencoba tidak peduli. Emang dia saja yang bisa mencueki?

Author POV

Hyun Woo dan Seo Hyun pun menuju kantor. Hyun Woo yang keluar dari mobil terlebih dahulu diikuti oleh Seo Hyun. Hyun Woo melangkah masuk menuju lobby kantor, Seo Hyun yang berstatus sebagai sekretaris nya berjalan dibelakangnya. Hingga seseorang berpostur tinggi dan jas formal yang dipakai dapat membuat Hyun Woo mengenali.

"Jiwon....." gumam Hyun Woo yang terkejut melihat keberadaannya.

"Jiwon oppa....."seru Seo Hyun tersenyum dibelakang Hyun woo.

"Seo Hyun.... Kau ada disini,sudah lama kita tak bertemu,apa kabar,apakah kau baik-baik saja, bagaimana paman dan bibi lee,mereka juga baik baik saja bukan?" Ucap Jiwon dengan pertanyaan panjang.

"Nee aku Seo Hyun.....aku bekerja disini sebagai sekretaris Tuan Kim,aku baik baik saja dan paman bibi juga baik. Lalu bagaimana dengan Paman dan bibi Park mereka juga baik bukan?' ucap Seo Hyun tersenyum manis.

"Ck.....kau selalu bertanya tanpa menghiraukan kabarku.. menyebalkan." kesal Jiwon.

"Tapi bukankah aku sudah melihat Jiwon oppa sekarang bukan, berarti oppa baik-baik saja" Ucap polos Seo Hyun.

"Aish....tetap saja apakah kau tak ingin basa-basi pada ku. Nee eomma dan appa baik baik saja. Kau tambah cantik bukan. Tapi memang kau cantik dari kecil" ucap Jiwon tersenyum menatap Seo Hyun. Hyun Woo yang melihatnya langsung bertindak sebelum sesuatu yang tak ia inginkan terjadi.

"Gomawo oppa..." seru Seo Hyun tersenyum ramah.

"Untuk apa kau datang kesini?" Tanya Hyun Woo jengah menatap tajam Jiwon.

"Eoh kau Hyun Woo-ya,aku datang kesini untuk rapat bersama mu bukan. Apakah kau tak diberitahukan oleh Seo Hyun?" ujar Jiwon tersenyum ramah.

"Aku memang ada rapat tapi dengan park Corp. Yang pasti aku akan bekerja sama dengan Tuan Park Seo Woo. Bukan dengan Tuan Park Jiwon" ucap Hyun Woo dengan nada dingin nan tajam.

"Nee kau benar. Tapi karena appaku akan ada acara di Paris selama beberapa hari. Dan aku yang menggantikan posisinya. Bisakah kau tak bersikap dingin padaku. Aku ini sahabatmu" jelas Jiwon memberitahu.

"Ck....sahabat mana yang mengkhianati kepercayaan sahabatnya. Kau yang mengubahku seperti ini. Kajja Seo Hyun..."

Ucap Hyun Woo dingin dan menggandeng tangan Seo Hyun menuju Lift.

"Sampai kapan kau seperti ini?" Gumam Jiwon.

Sampai di ruangan kerja Hyun Woo...

Hyun Woo yang masuk dengan salah satu tangannya masih setia menggenggam pergelangan tangan Seo Hyun. Hingga suara Seo Hyun memecahkan keheningan.

"Tuan Kim bisakah kau melepaskan tangan saya?" Tanya polos Seo Hyun.

"Ah...mianhe" ucap Hyun Woo melepaskan genggaman tangan Seo Hyun kemudian salah tingkah.

"Nee gwenchana. Apakah saya boleh bertanya tuan Kim?" Tanya Seo Hyun yang penasaran.

"Kau boleh bertanya. Tapi jangan mengenai kejadian tadi,jeball....." ucap Hyun Woo lirih menatap lurus kedepan. Seakan tak ingin diganggu.

"Nee Tuan Kim..." ujar Seo Hyun memahami keadaan ini.

"Utus Direktur Taehyung untuk menggantikan ku rapat dengan Park Corp. Tanpa penolakan" ujar Hyun Woo memberi perintah.

"Arraseo Tuan Kim. Kalau begitu saya permisi..." jawab Seo Hyun patuh dan membungkukkan badan pamit.

Hyun Woo yang terdiam sejenak memikirkan apa yang ia ucapkan hingga...

"Tunggu....aku saja yang akan menelpon Hyun Joong kau pergilah menuju mejamu" ucap Hyun Woo memberhentikan langkah Seo Hyun.

"Baik Tuan Kim" ucap Seo Hyun menuju mejanya.

'kalau kau yang memberitahukan pada Hyun Joong,malah bisa bisa Hyun Joong meminta hal lain' batin Hyun Woo memandang Seo Hyun dari mejanya.

'kenapa kau membuatku nyaman dan selalu ingin bersamamu. Candu..... apakah mungkin?' Batin Hyun Woo tak luput memandang wajah Seo Hyun.

'Hyun Woo kau harus fokus' batinnya menghindari menatap Seo Hyun.

Namun,malah semakin ingin melihatnya....