webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
99 Chs

Desire To Have You

Bahagia itulah yang kurasakan. Akhirnya setelah badai kehidupan yang kau hadirkan untukku. Kau juga hadirkan pelangi sebagai obatku. Belajar mencintai kembali dengan arti yang berbeda. Aku belajar darinya bahwa cinta juga sebuah harapan yang seharusnya kau perjuangkan dan kau perbaiki sebagaimana kau membangun hubungan.

Kedatangan kamu yang tak aku impikan sebelumnya sebagai pendamping hidup yang aku harapkan dari lubuk hatiku yang tertutup badai salju masa lalu. Menyisakan bongkahan es yang tak kunjung mencair. Ternyata kaulah yang mencairkan hatiku yang membeku dengan senyum dan kehadiranmu.

Tuhan terimakasih kau sudah hadirkan Seo Hyun dan Sheera untukku.

Bahagia itu sederhana,sesederhana mencintai. Cinta tak butuh ungkapan yang  yang berlebih akan tetapi hati,pikiran dan ucapan yang menjadi bukti bahwa cinta itu untuknya. Apabila cinta hanya ada keinginan tanpa ada sebuah jalan,waktu,dan doa maka itu semua mustahil. Cinta dan kasiih sayang akan hadir disaat kau memang membutuhkannya. Karena tuhan tahu dimana waktunya,dan keadaan apa cinta memang dibutuhkannya. 

Percayalah cinta itu indah, karena cinta mengajarkanmu untuk saling mengerti,memperjuangkan dan merelakan.

Hyun Woo POV

Hari yang ditunggu akhirnya hadir setelah sekian lama menunggu. Kehadiranmu mengubah artian kekecewaan yang mendalam mengubahnya sebagai angin lalu yang singgah masuk tak beraturan pada ingatanku. Kau mengajariku untuk belajar menerima masa lalu bukan untuk dibenci melainkan untuk menggenapinya dengan ikhlas.

Hari yang indah dengan kepastian perasaan ku padanya memantapkan langkahku untuk menjadikan dia milikku. Keinginan untuk memilikinya semakin besar seiring berjalannya waktu. Aku bahagia karena setidaknya kau mau menerimaku untuk mengenalmu lebih jauh untuk hubunganku dan kau yang mulai aku rajut dalam ingatan dan hati.

Setelah aku menyatakan kalau aku mulai mencintainya. Keinginan memiliki semakin jauh bahkan rasanya detik ini juga, akan aku nikahi saja dia. Mengingat bahwa banyak yang ingin sekali menggodanya. Cemburu mungkin tapi aku sadar berlebihan dalam suatu hal memang tak baik.

Setelah pernyataan perasaan membuatku lebih nyaman saat bersamanya ditambah dengan sikapnya yang selalu berpura-pura seakan kita tak terjadi apa-apa. Lucu mungkin tapi itulah yang dia inginkan.

"Kumohon jangan menyangkut pautkan hubungan kantor dengan hubungan pribadi" ucapnya yang membuatku selalu teringat-ingat di saat dia melepaskan pelukan eratku yang tak kunjung lepas.

Aku pandangi wajahnya yang tak luput dari layar monitor. Wajah yang menawan dengan mata indah,jari lentiknya yang terus menari di atas keyboard. Wajah seriusnya yang tak kunjung membuatmu bosan untuk menatapnya dalam. Sungguh aku ingin sekali memilikinya.

'cantik. Andai kau hadir lebih awal darinya. Dia seseorang yang membuatku kecewa akan kepercayaan yang kuberikan. Tapi tak masalah jika kau hadir setelahnya. Setidaknya kau adalah obat penawar luka hati yang meradang tak kunjung sembuh. Tuhan jangan buat dia menjadi milik orang lain. Biarkan dia menjadi milikku. Kumohon' batinku tersenyum tulus menatapnya.

Kulihat dia mulai bangkit dari tempatnya duduk. Berjalan dengan kaki jenjang nan indah. Sungguh dia sempurna.

"Permisi Tuan Kim. Apakah saya boleh masuk?" izin Seo Hyun sambil mengetuk pintunya.

"Nee masuklah" balasku menahan senyum.

"Permisi Tuan Kim ada file yang harus anda tanda tangani sekarang. Dan untuk jadwal lusa. Anda ada meeting dengan perusahaan Shin Corp yang akan dilaksanakan di sebuah restoran mewah di jalan xxx dan mereka akan membahas tentang beberapa waktu dan kebutuhan keuangan yang akan mereka anggarkan pada perusahaan ini" jelasnya panjang kali lebar sedangkan aku masih menatapnya dengan pandangan kagum.

"Hm baiklah. Apakah masih ada lagi?" tanyaku yang masih setia menatapnya.

"Nee? Em... sepertinya tidak Tuan Kim. Untuk sekarang hanya itu saja. Kalau begitu saya permisi Tuan Kim" katanya yang mulai melangkah keluar.

"Apakah aku menyuruhmu keluar sekarang?" tanyaku sambil menatapnya menggoda. Mungkin ini adalah kebiasaan baruku.

"Nee? Eoh..apakah ada yang anda perlukan Tuan Kim?" tanyanya dengan wajah polosnya, sungguh kelewat polos.

"Nee aku memerlukan sesuatu" kataku menahan senyum.

"Memerlukan apa Tuan Kim? Apakah anda lapar,ingin sesuatu atau anda merasakan sakit pada kepala atau bagian lain? Apa perlu saya panggilkan Dokter?" tambahnya dengan wajah paniknya.

"Hm aku membutuhkan seorang dokter" jawabku mati-matian menahan senyum.

"Mwo? Jjinja? Jadi Tuan Kim sedang sakit. Kalau begitu saya akan panggilkan Dokter dulu?" balasnya mulai pergi dengan wajah cemas.

"Aku memerlukan dokter cinta , cepat panggilkan" kata ku memegang dada kanan ku.

"Nee Tuan Kim. Tunggu sebentar? Tadi tuan Kim membutuhkan dokter apa?" tanyanya yang hampir berlari dan tersadar akan kataku langsung berbalik menatapku bingung.

'aku ingin sekali mencubit pipinya. Sungguh menggemaskan' batinku ingin tertawa.

"Aku membutuhkan dokter spesialis cinta. Cepat panggilkan atau kau saja yang merawat hatiku?" Ucapku dengan senyuman menggoda.

"Hah? Saya belum paham apa yang Tuan Kim ucapkan" katanya dengan wajah polosnya.

'hahahaha...dia benar-benar menggemaskan' batinku menahan tawa.

Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya dengan wajahnya yang masih kebingungan dengan ucapanku tadi. Sungguh dia polos nan menggemaskan. Aku beruntung jika memilikimu. Aku akan memilikimu dengan kehendak Tuhan.

"Aku membutuhkan dokter spesialis cinta. Karena aku sedang jatuh cinta pada seorang gadis cantik yang selaku sekretaris pribadiku. Hm apa kau paham sekarang?" jelas ku padanya

Kulihat dia masih mematung dengan kebingungan ,wajahnya yang mulai bersemu merah,dan bibirnya mulai tersenyum manis.

"Apakah aku salah jika aku menginginkanmu menjadi milikku? Jika salah tolong katakan agar harapan ini aku hapus jauh-jauh dari hidupku. Kumohon jawablah" tambah ku lagi dengan memeluknya erat-erat. Aku tak ingin melepaskannya sungguh.

"Anniya Tuan berhak memiliki harapan apapun pada kehidupan Tuan Kim. Hanya saja untuk memilikiku. Apakah Tuan Kim yakin dengan ini?" katanya dengan guratan ragu.

"Yakin? Tentu bahkan aku sangat yakin dengan memilikimu karena kau membuatku nyaman dan bahagia. Apalagi Sheera yang ingin sekali menjadikan kau mommy nya. Apakah kau keberatan?" jawabku penuh keyakinan sambil menatap wajahnya.

"Saya-" Aku mulai melonggarkan pelukanku dan menatap manik matanya.

"Jawablah dengan jujur" sela ku menatap dalam mata indah coklat muda dengan bulu mata lentik keatas nan ada yang kebawah. Sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna.

"Saya.."

"Hm jawablah aku akan mendengarkan mu" pinta ku menatap dalam matanya.

"Saya hanya belum siap sekarang mengingat alasannya bahwa  aku ini tak pantas untukmu,latar belakang keluarga dan usiaku yang muda. Aku takut kau merasakan kekecewaan untuk kedua kalinya" jawabnya tertunduk.

"Aku tak memandang seseorang dari kasta,latar belakang keluarga dan untuk usia, aku yakin kau sudah cukup dewasa untuk menjadi istriku dan mommy Sheera. Karena aku memandang seseorang dari sikapnya,dan hatinya yang membuat seseorang itu pantas untukku. Dan aku yakin kau pantas untukku" balasku penuh keyakinan dengan mengangkat dagunya.

"Seharusnya aku yang mengatakan aku yang tak pantas untukmu. Karena kau berstatus gadis dan aku seorang duda dengan anak satu" ucapku dengan pipinya yang aku tangkup pada tanganku dan menatap sendu manik matanya.

"Anniya Tuan Kim kau pantas untuk siapapun. Kau lelaki yang baik dan sempurna. Kau bahkan bisa mendapatkan segalanya yang kau mau. Apalagi hanya untuk seorang wanita" balasnya menatapku.

"Berarti aku bisa memilikimu" kataku menggoda Seo Hyun.

"Nee,tentu Tuan Kim" ucapnya spontan tanpa sadar ucapanku.

"Hah? Tunggu sebentar,tadi Tuan Kim ingin memiliki siapa?" tanyaya yang baru sadar akan ucapanku.

"Aku ingin memiliki Lee Seo Hyun sebagai pendamping hidupku" ucapku tegas tanpa ragu.

Aku lihat dia membulatkan matanya tak percaya dengan ucapanku tadi. Bahkan ia langsung kebingungan dengan ku.

"Hahahaha.....Tuan Kim pasti bercanda, bukan?" katanya tertawa kaku.

"Apakah ucapan dan mimik wajahku sedang mode bercanda,hm?" tanyaku dingin dan tegas.

"Hah? Eoh ya sekarang sudah pukul 12.00 siang. Bukankah Tuan Kim harus menjemput Sheera?" Seo Hyun mengalihkan pembicaraan dengan menunjuk arah jam dinding.

"Hanya aku?" tanyaku.

"Maksud Tuan Kim?" tanyanya yang kelewat polos.

"Apakah kau tak akan ikut bersamaku menjemput Sheera di sekolah eoh?" tambahku menatapnya.

"Tentu saya ikut. Saya ingin sekali bertemu Sheera" ucapnya semangat empat lima.

"Kenapa kau selalu semangat saat menyangkut Sheera,eoh?" tanyaku sambil tersenyum.

"Tentu Tuan Kim.  Mari Tuan Kim kita ke sekolah Sheera. Kajja" ucapnya berjalan mendahuluiku keluar dan menuju lift.

Seo Hyun berjalan keluar untuk mengambil tasnya dan pergi ke lift arah lantai bawah.

"Aish...." Gerutuku kesal.

Tapi percuma dia sudah pergi keluar duluan. Tapi aku suka sikapnya yang kekanak-kanakannya. Hahaha...mungkin dia lebih pantas menjadi keponakanku.

Aku berjalan mendekatinya dan sesampainya di lift dia hanya tersenyum menatap pintu lift yang tertutup.

"Kenapa kau tersenyum terus. Apakah kau sedang sakit?" tanyaku khawatir.

"Anniya...saya hanya senang akan menjemput Sheera. Memangnya kenapa? Apakah ada yang salah denganku?" tanyanya kebingungan.

"Anniya. Aku takut kau sakit demam atau kerasukan jin"

"Nee aku kerasukan Jin BTS sang visual tampan. Apalagi suaranya sangat merdu. Badan tinggi,bahu lebar,senyum manis dan pandai memasak. Dia suami idaman bukan Tuan?" tambahnya panjang lebar dengan mata berbinar.

"Ckk.... sebenarnya siapa Jin BTS itu. Apakah dia sangat tampan sampai-sampai Taehyung, Sheera bahkan kau mengaguminya?" tanyaku kesal, tentu saja aku cemburu melihatnya kagum pada lelaki lain.

"Nee bahkan dia adalah world wide handsome. Apalagi dia memiliki ibu dan ayah yang sangat terpandang. Hah...aku ingin menjadi kekasihnya" Timpalnya fantastis.

"Hah? Apa kekasih? Sebegitu tampan dan sempurnanya dia kau mau menjadi kekasihnya?" kataku tak terima dengan mata membulat sempurna.

"Nee Tuan Kim. Mana ada wanita menolak lelaki tampan dan sesempurna Jin BTS" tambahnya lagi dengan senyuman lembar.

"Benarkah? Jadi, apabila dia melamarmu kamu akan mau?" tanyaku geram

"Tentu aku mau sekali" jawabnya girang.

"Jadi kau akan meninggalkan aku? Demi Jin Jin itu" kataku tak kuat untuk mencakar Jin BTS itu.

"Hah? Maksud Tuan Kim apa?" tanyanya bingung menatapku.

"Hah sudahlah kamu tak akan paham. Jadi kalau aku mirip Jin BTs kau akan mau menjadi kekasih plus calon istriku?" Ucapku mulai ingin mengontrol emosi.

"Nee? Maksudnya Tuan Kim apa aku tak paham" ucapnya tak sadar.

Lift berdenting menandakan tujuannya sudah sampai. Aku berjalan mendahului Seo Hyun. Yang masih bingung dengan ucapanku.

'sebenarnya siapa si Jin BTS itu sampai-sampai Seo Hyun begitu mengaguminya. Apakah aku ini kurang tampan. Bahkan aku tinggi berbahu lebar,kaya,bisa memasak dan keluarga ku juga sangat terpandang di Korea" Batinku menggerutu menahan kesal.

Lamunanku buyar dengan Seo Hyun yang sudah masuk dan menungguku mengendarai mobilku menuju sekolah Sheera.

"Tuan Kim kapan kita ke sekolahan Sheera nanti keburu Sheera menangis disana. Tuan Kim..."

"Eoh? ayo"

"Tuan Kim..." Panggilnya padaku.

"Yah? kenapa?" jawabku sesekali meliriknya.

"Apakah saya boleh bertanya?" tanyanya ragu.

"Hm tentu. Kenapa tidak?" jawabku menganggukan kepala.

"Ini masalah hubungan Tuan Kim dan Jiwon oppa. Apakah tuan tak keberatan?" tanyanya lagi dengan ragu.

"Hm bicaralah aku akan menjawabnya" jawabku sambil menghela nafas, Seo Hyun pasti memiliki rasa ingin tahu.

"Apakah Tuan Kim dulu sahabat Jiwon oppa? Tapi kenapa Tuan Kim terlihat tak suka padanya?" pertanyaannya padaku.

"Yah,dulu kami bersahabat. Tapi setelah kejadian dimana dia merebut mantan istriku. Membuatku membencinya karena dia telah  merebutnya dariku. Tapi aku sudah tak peduli padanya. Karena aku sudah memiliki seseorang yang aku cintai mulai dari sekarang dan selamanya" jawabku menoleh ke arahnya dengan tersenyum tulus.

"Hm.. jika dia kembali apakah kamu akan meninggalkan orang yang kamu sayangi sekarang?" tanyanya yang tersenyum tipis.

"Anniya. Aku tipikal orang yang tak mudah percaya pada orang lain apalagi mencintai untuk kedua kalinya pada orang yang sama. Aku tak akan berpaling,aku bukanlah lelaki yang mudah berpaling dari orang yang ku sayang" Ucapku tersenyum manis dengan jawaban tegas.

"Nee aku percaya akan hal itu Tuan Kim. Jadi siapa wanita yang kau sayangi sekarang Tuan?" tanyanya polos menatapku.

"Hah?" pekikku yang terkejut akan kepolosannya.

'apakah dia lupa bahwa aku mengatakan padanya bahwa aku menyayanginya. Dia itu polos atau bodoh? Untung sayang' batinku cengok akan pertanyaannya.

"Siapa wanita yang Tuan Kim sayangi?" tanyanya lagi padaku.

"Apakah kau lupa aku mengatakan apa tadi pagi?" tanyaku memastikan bahwa ia mengingat apa yang aku katakan.

"Tuan Kim mengatakan apa?" tanyanya polos tak merasa bersalah.

'Tuhan cobaan apalagi ini kau memberikan wanita kepadaku dengan tingkat ke polosan sama seperti Sheera. Aku rasa dia lebih pantas menjadi kakak Sheera' batinku menahan kesal. Sungguh kesabaran untuk berbicara padanya.

"Aku menyayangimu Lee Seo Hyun. Apakah kau lupa aku mengatakannya tadi pagi,hm?" kata ku menahan kesal yang sudah tak aku bendung lagi.

"Hah? Tuan Kim menyanyangi ku? Apakah tuan Kim yakin akan pernyataan tuan tadi pagi?" tanyanya dengan memicingkan matanya.

"Aku yakin dalam ucapan yang aku ungkapkan. Entah itu memuji,menghina bahkan jujur akan segala hak" Ucapku menatapnya dalam.

"Jadi apakah kau juga menyayangiku?" Timpalku menatapnya dalam.

"Saya....saya....ah ya Tuan Kim sekolah sheera sudah didepan. Mari kita turun" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Hm kajja" ucapku tersenyum menatapnya lembut.

'aku tak akan menyerah untuk memilikimu. Desire To Have You. Aku akan memilikimu seutuhnya. Aku yakin itu' batinku menatapnya terus.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Keinginan untuk memiliki seseorang adalah hal wajar jika kau menggunakan jalan yang benar tanpa adanya pemaksaan kehendak mu padanya.

Sebuah keinginan yang kuat,jalan yang benar dan disertai doa maka itu akan memperlancar proses pencapaian keinginan. Jadi cobalah untuk mulai melangkah menuju keinginanmu dengan harapan kau bisa mengabulkannya. Tuhan tak akan mengabulkan keinginan seseorang jika orang itu hanya berdoa tanpa adanya usaha maka itu semua hanya mimpi belaka yang bisa diklaim sebagai angin lalu untuknya. Belajarlah berusaha karena usaha tak akan mengkhianati hasil.

Jika kau berusaha tetapi Tuhan belum berkehendak maka itu tidak akan terjadi. Jika kalau kau berusaha tanpa menyerah maka itu akan terjadi. Karena di dunia ini tak ada yang mustahil.

Ingat Tuhan akan selalu bersamamu. Selalulah yakin dan percaya akan Tuhanmu. Belajarlah menerimanya dengan ikhlas dan senyuman maka itu akan mudah kau lewati.

Selalulah percaya Yang Maha Kuasa....

To Be Continue....