webnovel

Love To My Daddy

Seorang gadis berumur 22 tahun yang bekerja sebagai sekretaris CEO ternama yang mengharuskan ia mengenal Kim Hyun Woo sang CEO dan Kim Sheera anaknya. Pertemuan yang dimulai dari keduanya yang berakhir dengan bahagia atau sebaliknya? "Apa salah aku menginginkan seorang mommy? (Kim Sheera) "Jangan memberikan harapan kepada seseorang jika kau tidak bisa mengabulkannya" (Kim Hyun Woo) "Saya sanggup menjadi ibu untuk Sheera tapi aku tidak sanggup menjadi istrimu" (Lee Seo Hyun)

Fika_Karunia · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
99 Chs

Certainty Of My Feeling

Pada hari yang cerah dengan suasana menenangkan hati aku mantapkan hati untuk melangkah mengatakan bahwa aku mencintaimu.

Berjalannya waktu yang singgah kemudian pergi dari tempatnya meninggalkan kenangan indah maupun buruk.

Aku tak bisa berjanji untuk menyetujuinya karena aku pun tak tahu bagaimana hatiku menetap. Bersabarlah sampai aku mengatakan 'iya' untuk untuk cinta yang kau berikan padaku.

Rajutlah kisah seperti benang yang tak beraturan menjadi indah mewarnai kisah yang akan kita jalani untuk selamanya.

Aku mohon jangan pergi,jika kau pergi akan ku pastikan detik itu juga aku akan hancur sedalam-dalamnya. Perasaan tak akan memilih yang sempurna,karena perasaan memilih yang terbaik untuk kita cintai.

Karena cinta tak memandang fisik,maupun kekurangan masing masing. Aku yakin kau akan membuatku melupakan masa lalu yang kelam seakan tak pernah terjadi didalam hidupku. Hari ini aku mengakui bahwa aku mencintaimu. Terimakasih sudah menyadarkan bahwa cinta juga membuatku bahagia. Seo Hyun kau yang membuatku mengerti segalanya.

Beranjak meninggalkan tempatmu bermimpi,pergi melihat apakah kau siap untukku.

Hyun Woo POV

Aku mulai pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku dan akan mulai berpakaian. Tapi kulihat disana sudah ada kemeja yang tertata rapi dengan jas,dasi dan celana yang senada.

Aku mulai tersenyum tulus. Apakah ini rasanya memiliki seorang istri. Jujur aku akan bahagia hari ini. Tersenyum memperhatikan kemeja yang mulai kupakai. Hah...aku bahagia sekali.

Setelah aku berpakaian. Namun yang aku lupakan adalah dasi yang belum terpasang.

Tok... tok....

"Permisi Tuan Kim apakah saya boleh masuk?" suara Seo Hyun terdengar lembut.

"Masuklah" kata ku sibuk memakai dasi di kerah ku.

Pintu terbuka perlahan-lahan memperlihatkan Seo Hyun dengan senyuman hangatnya lalu mendekatiku.

"Bisakah kau membantuku memakaikan dasi?" pinta ku menatapnya.

Dia tersenyum dengan mengangguk-angguk kepala sebagai tanda setuju. Kulihat dia mulai mendekat ke arah ku. Jantung berdetak kencang,nafas yang memburu,dan mungkin benar kata Hyun Bin aku benar-benar mencintainya sekarang.

Dengan wajah cantik tanpa make up.

Kemeja putih dengan celana panjang.

Kuakui dia memang cantik menggunakan apapun. Tanganku tampa sadar merangkul pinggang rampingnya dan mulai mendekatkan wajahku pada wajahnya. Semakin cantik,aku ingin sekali menyapu bibir manisnya tanpa sisa. Hanya saja aku ingat aku belum menjadikan dia milikku. Tapi apa daya aku, aku hanya laki-laki normal  yang juga memiliki nafsu ingin menciumnya. Mulai mendekat..... mendekat dan hampir.....

"Huaaaaa...Eonnie lama sekali Sheera mau diikatkan rambut oleh eonnie. Eonnie keluarlah sebelum Sheera dobrak pintunya. Dan Sheera akan memukul Daddy" teriak Shee dibalik pintu kamar ku.

"1....2...ti.." hitung Sheera yang ingin mendobrak pintu. Mana mungkin Shee bisa mendobrak kecuali ia memiliki kekuatan super.

"Nee eonnie keluar. Permisi Tuan Kim." jawab Seo Hyun ingin melepaskan pelukan ku.

Namun tanganku tak kunjung melepaskan pinggang rampingnya dan malah semakin mempererat.

"Tuan Kim bisakah kau lepaskan tanganmu" pintanya yang berusaha melepaskan pelukan ku.

"Jika aku tak mau bagaimana?" Tanyaku menatapnya intens bersamaan dengan mata indahnya yang membulat sempurna.

"Ya? Tuan Kim tolong lepaskan nanti sheera akan marah" pintanya lagi.

"Kamu adalah sekretaris ku bukan sekretaris Sheera. Jadi terserah aku" kata ku enteng tak peduli kekhawatirannya.

Jujur aku tak ingin melepaskannya. Walaupun dia memintaku untuk melepaskan pelukanku.

"Daddy.....Sheera dobrak nih. Kajja halmoni kita dobrak" Teriak Sheera membuyarkan tatapanku.

"Hah? Halmoni" kata ku dan Seo Hyun bersamaan.

"Tuan Kim lepaskan saya ,didepan ada Eommanim" pinta Seo Hyun yang membuatku berat hati untuk melepaskan pelukan ini.

"Biarkan saja. Memang kenapa? Apakah eomma akan menikahkan aku dengan kamu. Jika iya itu tidak masalah" jawabku sambil menatapnya. Wajahnya sungguh menggemaskan,apa dia sungguh khawatir dengan halmoni dan Sheera yang ada dibalik pintu?

"Tuan saya mohon" pintanya lembut.

"Ingin dinikahi oleh ku?" Tanyaku menjahilinya.

"Hah? Anniya maksud saya lepaskan saya" katanya sambil menggelengkan kepalanya cepat.

"Baiklah" jawabku singkat kemudian melepaskan pelukan ku padanya.

Seo Hyun langsung pergi meninggalkan aku yang kasih terdiam menatap dirinya yang pergi ke arah pintu.

'ck apakah dia ingin sekali lepas dariku. Tapi itu tidak akan terjadi' batinku tersenyum lebar.

Aku turun dari kamarku untuk pergi sarapan bersama mereka ,benar saja disana sudah ada eomma dan appa. Ada apa mereka datang kesini? Jarang sekali eomma dan appa bisa menjengukku karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Namun mataku terpanah saat melihat Seo Hyun dengan telaten mengikatkan rambut sheera. Benar-benar istri idaman bukan?

Mataku tak teralihkan menampilkan senyum tulus. Aku yakin aku mencintaimu. Tuhan terimakasih sudah menghadirkan dia untukku dan Sheera.

"Daddy.. Sheera sebel sama Daddy." kata Sheera sambil memajukan bibir mungilnya.

"Hahahaha...kau menggemaskan sekali my princess. Maafkan Daddy ya sayang?" ujar ku terkekeh melihat Sheera.

"Baiklah sheera maafkan asalkan Daddy janji akan mengabulkan harapan Sheera. Bagaimana?" tambah Sheera sambil tersenyum lebar.

"Harapan? Memang harapan Sheera apa eoh?" tanyaku antusias.

"Harapan Sheera adalah ingin eonnie Seo Hyun jadi Mommy Sheera. Bagaimana? Apakah Daddy bisa kabulkan keinginan Sheera?" ujar Sheera menyampaikan harapannya padaku.

Deg....

Aku bisa lihat Seo Hyun membulatkan matanya tak percaya. Bersamaan dengan senyuman appa,eomma dan Sheera yang mengembang.

"Daddy....." panggil Sheera menyadarkan lamunanku.

"Ayolah Daddy kabulkan saja keinginan Sheera. Eonnie...Eonnie mau kan jadi mommy Sheera?" pinta Sheera dengan wajah sendunya.

Deg....

"Eonnie-"

"Nee Daddy akan usahakan. Benar bukan Seo Hyun" ucapku tersenyum tulus pada Seo Hyun

"Nee?" Ucapnya dengan wajah bingung.

"Nee....artinya iya bukan?" kataku menatap intens matanya.

"Tuan Kim say-" Ucap Seo Hyun terpotong.

"Tanpa penolakan" Kataku tegas sambil tersenyum kepada Sheera.

"Tuan Kim, appanim, Eommanim dan Sheera mari makan. Eonnie sudah memasak untuk kalian semua" anaknya dengan senyuman kaku.

"Iya eonnie,Ayo.." Pekik Sheera semangat bersamaan senyumku.

"Eonnie gendong" rengek Sheera sambil merentangkan tangannya.

"Sini eonnie gendong" kata Seo Hyun menggendong Sheera.

Kami berjalan bersamaan ke ruang makan. Kami duduk di tempat masing-masing dengan Seo Hyun mulai menyiapkan makanan untuk semuanya.

"Eonnie.....masakan eonnie enak, Sheera suka. Iyakan Daddy?" Kata Sheera sambil mengeluarkan jempolnya.

"Iya,masakan Seo Hyun enak" kataku tersenyum menatap Seo Hyun.

"Terimakasih" balasnya tersenyum menatap Sheera.

'ck..kenapa aku selalu tak di pedulikan olehnya' batinku sebal.

"Seo Hyun kamu rupanya pandai memasak. Sungguh istri idaman bukan Seok Jin?"

Kata ibuku tersenyum padaku dan Seo Hyun bergantian.

"Iya eomma" ucapku tersenyum menatapnya.

'aku sungguh bahagia hari ini. Terimakasih Tuhan' batinku terus tersenyum menatap Seo Hyun.

Kami melanjutkan sarapan bersama dengan keheningan. Sesekali kami tertawa dengan tingkah Sheera yang berbicara pengalamannya selama di sekolah.

Beberapa saat kemudian...

"Eonnie...Sheera udah kenyang. Sheera mau berangkat...kajja Daddy Eonnie" pekik Sheera semangat.

"Kemari kan piringnya Sheera. Eonnie akan mencucinya" ujar Seo Hyun melangkah mendekati Sheera.

"Anni nona Seo Hyun. Biar bibi Son saja. Nee?" Kata bibi Son tiba-tiba datang.

"Tap-"

"Biarkan bibi Son saja" kataku tersenyum menatapnya.

"Baik tuan, terimakasih bi"

Setelah sarapan kami pun pergi menuju sekolah Sheera. Sedangkan Eomma dan Appa pergi ke kantor Kim yang berada di Busan.

"Daddy" panggil Sheera.

"Iya Sheera, kenapa?" tanyaku menatap Sheera.

"Daddy nanti mau ya jemput Sheera?" pinta Sheera penuh harap.

"Coba tanya eonnie Seo Hyun. Apakah hari ini ada jadwal penting?" kataku tersenyum menatapnya.

"Hari ini tidak ada jadwal penting Tuan mungkin lusa ada meeting penting." Ucapnya tersenyum manis padaku.

"Jadi Daddy mau kan jemput Sheera?" pinta Sheera lagi.

"Tentu my princess"

"Yeay...sama eonnie Seo Hyun juga ya" pekik Sheera dengan senyuman di wajah manisnya.

"Jika eonnie mau?" kataku mengarah pada Seo Hyun.

"Nee eonnie mau"

Ucapnya tersenyum pada Sheera.

"Yeay ... terimakasih eonnie.. daddy. Sheera sayang kalian berdua" pekik Sheera tersenyum lebar

"Eonnie juga sayang Sheera" balasnya tersenyum.

"Hah? Eonnie ngga sayang Daddy juga?" Tanya Sheera menatap Seo Hyun. Sedangkan yang ditatap hanya bisa diam dengan gugupnya.

Deg....

'terima kasih sudah mau bantu Daddy' batinku menunggu pernyataan dari Seo Hyun.

"Eon-...ah ya Sheera sudah sampai" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

'ternyata kau pandai juga mengalihkan pembicaraan' batinku turun dari mobil.

"Eoh... arraseo Sheera berangkat sekolah dulu Nee?" pamit Sheera tersenyum.

"Nee Sheera" Seo Hyun tersenyum.

Kami beranjak keluar dari mobil untuk mengantarkan Sheera sampai di dekat lobby.

"Daaaaa Daddy...daaaa eonnie" pekik Sheera berjalan sambil melambaikan tangannya.

"Daa.. Sheera" balasnya melambaikan tangan ke Sheera.

Setelah Sheera pergi masuk ke sekolah. Aku mengalihkan pandanganku menatap Seo Hyun yang masih setia melihat punggung Sheera menjauh.

"Mari Tuan Kim" ajaknya sopan sambil tersenyum padaku.

"Ayo"

Kami berjalan masuk ke mobil dengan sesekali aku tersenyum-senyum mengingat ekspresi menggemaskan Seo Hyun. Tidak pernah membosankan..

"Apakah kau menyayangiku?" Tanyaku tiba-tiba saat sudah didalam mobil kemudian menatapnya dalam.

"Nee?" tanyanya kebingungan.

"Jadi kau menyayangiku?" Godaku hingga membuatnya gugup.

"Hah? Anniya" katanya gugup.

"Jadi kau tak menyayangiku" cecar ku cepat.

"Hah? Buka seperti itu Tuan Kim. Maksud saya-" katanya terbata-bata.

"Jadi?"

"Saya....saya....."

"Apakah kau menyayangiku?" tanyaku lagi.

"Tuan Kim saya...."

"Jawab pertanyaan ku dengan jujur aku tak suka dibohongi. Dan tatap lah mataku" ucapku serius menatapnya.

"Bahkan saya bingung ingin menjawab apa Tuan Kim. Mianhe" jawabnya sambil menundukkan kepalanya.

"Sudahlah" ucapku dingin mulai menjalankan mobil.

"Tuan Kim saya-"

"Sudahlah aku tak ingin membahasnya" ucapku dingin nan datar.

"Arraseo" Seo Hyun menundukkan kepalanya.

Mobil berjalan meninggalkan halaman sekolah Sheera. Selama diperjalanan hanya ada kebeningan,aku bisa melihatnya gelisah. Sampai dikantor aku mulai melangkah masuk lebih dulu. Baru saja aku ingin melangkah ke lobby...

"Seo Hyun....." panggil seseorang dari belakang.

"Eoh? Jiwon oppa? Sedang apa oppa disini" balas Seo Hyun dengan tersenyum senang.

"Eoh? Jadi aku tak boleh kesini?" tanya Jiwon pada Seo Hyun.

"Maksudku bukan seperti itu-"

"Iya aku tahu. Aku kesini untuk meeting bersama Tuan Hyun Joong" sela Jiwon memberitahu.

"Benarkah?" tanya Seo Hyun memastikan.

"Iya Seo Hyun-ah"

"Oppa kapan berkunjung ke rumahku?" Ucapnya aegyo bersamaan dengan mataku membulat tak percaya.

'ck...kau bahkan tak pernah menawariku untuk berkunjung ke rumahmu sedangkan dia ~~ sungguh menyebalkan. Apa tadi itu aegyo? Kau bahkan tak pernah melakukan aegyo didepan ku' batinku kesal tingkat dewa.

"Maaf Seo Hyun-ah aku tak bermaksud untuk melupakan persahabatan kita" Jiwon tersenyum tipis.

"Tidak apa-apa oppa,aku paham" balas Seo Hyun tersenyum maklum.

'oppa....oppa. Bahkan aku saja tak pernah kau sebut oppa' batinku kesal karena dari tadi tak dipedulikan.

"Nona Seo Hyun apakah sudah selesai bertemu sahabatnya?" kataku dengan tegas.

"Nee? Sudah Tuan Kim. Mari kita masuk. Oppa aku permisi, sampai jumpa lagi" pamitnya pada Jiwon.

"Tunggu! Hyun Woo-ya bisakah kau izinkan aku pergi bersama Seo Hyun hari ini saja?" Sambil menggenggam tangan Seo Hyun.

"Tak akan aku izinkan sampai kapanpun. Kajja" ucapku dingin nan tegas dengan mengambil pergelangan tangan Seo Hyun di genggaman Chanyeol.

"Aku permisi oppa" pamit Seo Hyun.

"Nee. Hati-hati"

Aku mulai melangkah ke lift dan sampailah aku di ruanganku dengan pergelangan tangan Seo Hyun yang masih ku genggam.

"Bisakah kau tak membuatku marah? Sehari saja mengertilah aku. Arraseo?" kataku dingin menatapnya tajam penuh intimidasi.

"Tap-

"Apakah kau menyukai Jiwon?" tanyaku mencecarnya.

"Tentu dia sahabatku. Mana mungkin aku membencinya" jawab Seo Hyun.

"Jadi aku menyukainya sebagai apa?"tanyaku jengah dengan kurang kepekaannya terhadap orang lain.

"Tentunya sebagai sahabat Tuan" ucapnya mulai ketakutan.

"Hah....apakah kau juga menyukaiku?" tanyaku yang membuatnya langsung menatapku.

"Nee?" Seo Hyun mulai menatapku terkejut.

"Apakah kau menyukaiku?" tanyaku mengulang pertanyaan ku lagi.

"Saya....say-"

"Jika aku menyukaimu apakah kau akan melarang ku?" kataku tulus.

"Maksud Tuan Kim?" tanyanya dengan mengerutkan keningnya tidak paham.

"Aku sudah menyukaimu bahkan aku mulai mencintaimu. Jadi apakah kau akan melarang ku untuk menyukai dan mencintaimu?" jawabku penuh keyakinan di setiap kata.

"Saya tak akan melarang siapapun untuk menyukaiku bahkan mencintaiku karena semua orang pantas mencintai dan cintai" balasnya dengan lembut

"Jadi apakah kau menyukaiku?" tanyaku lagi.

"Nee aku menyukai Tuan Kim tapi saya tak bisa pastikan kalau saya mencintai tuan Kim" ucapnya tersenyum manis

"Benarkah?" tanyaku tersenyum senang.

"Iya tuan"

"Terimakasih Seo Hyun-ah" ucap ku langsung memeluknya.

"Nee Tuan Kim"

'certainty of my feeling.' batinku tersenyum sambil memeluknya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Kepastian dari sebuah perasaan akan membuatmu yakin untuk menjalani hidup bersama orang yang kau sayangi. Mulailah menyadari arti cinta,kasih sayang ,dan apa artinya kekecewaan.

Jika kala kamu memahami dulu arti kekecewaan maka kamu akan mudah memahami cinta dan kasih sayang.

Belajarlah dari orang lain karena belum tentu apa yang kita tafsirkan itu adalah arti yang sesungguhnya. Belajarlah akan sebuah keyakinan, kekecewaan,dan memperbaiki. Jika kau bisa akan ketiganya maka kau akan mudah untuk memperjuangkan apa yang seharusnya kau perjuangkan. Cintailah seseorang tanpa syarat sebagimana tuhan memberikanmu hidup dengan cuma-cuma. Belajarlah memaafkan dan berterima kasih kepada seseorang karena itulah artinya kehidupan yang sesungguhnya.

Ingatlah kau hidup hanya sekali,kau hidup tak sendiri,dan kau hidup untuk dijalani bukan kau pikirkan.

Jalani dengan ikhlas maka kau tahu artinya bersyukur kepada Tuhan.

To Be Continue....