ONE HUNDRED AND EIGHTEEN

Di sebuah ruangan terlihat seorang pria yang tengah duduk di depan meja kerjanya. Dengan tangan kanan nya yang memijat dengan pelan dahi nya.

Aura yang mengelilingi nya juga sangat berbeda dari yang biasanya. Entahlah... karena ini lebih suram dan biru.

Itulah yang dapat ku gambar kan kepada kalian, jika kalian ingin tahu.

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu.

Tok... tok... tok...

"Masuk!" ucap sang pemilik ruangan.

KLEK

Pintu itu pun terbuka dengan perlahan. Terlihat lah seorang wanita yang masuk ke dalam ruangan itu.

"Tuan Woojin, aku datang kemari untuk membawa laporan yang harus Tuan tanda tangani," ucap wanita itu.

Woojin mengangkat kepalanya. Lalu melihat sebuah laporan yang di bawa oleh wanita itu.

"Berikan kepada ku," ucap Woojin.

Dan benar, pria pemilik ruangan itu adalah Woojin. Toh, dia adalah pemilik perusahaan ini jadi sudah sewajarnya ia memiliki ruangan sendiri.

Wanita itu meletakkan laporan yang ia bawa di atas meja itu dengan perlahan.