webnovel

LOVE NEVER ENDING

Fernando, pria yang dijuluki sebagai pangeran es di sekolah Merry ternyata adalah anak dari siluman naga dan manusia biasa. Merry dan Fernando yang pada awalnya tidak memiliki rasa kini mereka menjalin cinta yang tidak mungkin dilanjutkan. Fernando yang sudah dijodohkan dengan teman masa kecilnya yang adalah siluman ular, harus menikah dengan Elsha demi menyelamatkan nyawa ibunya, sedangkan Merry jika ia berani melanjutkan hubungan dengan Fernando akan ada konsekuensi yang harus ditanggung. Apakah yang harus dipilih oleh pasangan ini? melanjutkan hubungan atau harus mengakhirinya?

agnes_riana · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
57 Chs

Mungkinkah

Mungkinkah aku meminta, kisah kita berjalan untuk selamanya? Semakin hari aku mencoba tetapi mengapa semakin lama, aku tak bisa memaksakan cinta kita? Mungkinkah kisah kita berlanjut sampai selamanya? Mungkin cinta

"Baru sampai Nov?" ucap Merry yang langsung duduk di depan Novi.

Merry sudah memutuskan untuk pergi ke Jerman dan melanjutkan pendidikannya di sana, sementara Fanda dan Novi akan kuliah di Surabaya. Tentu saja kepergian sahabat mereka untuk waktu yang lama membuat Fanda dan Novi bersedih, sebagai hadiah perpisahan, maka Fanda dan Novi sengaja mengajak Merry berjalan-jalan dan menghabiskan waktu seharian bersama sahabat mereka.

Novi yang sedang bermain handphone, langsung meletakkan handphonenya dan menjawab pertanyaan sahabatnya, "Baru lima menit yang lalu aku sampai, bagaimana Mer persiapanmu?"

"Semuanya sudah beres, besok aku naik pesawat jam tujuh pagi, Nov, kamu tahu tidak ternyata Fernando juga akan kuliah di Jerman. Aku tidak menyangka dia sungguhan mengikutiku." Ucap Merry.

Novi tersenyum, dan berkata, "Tentu saja dia harus melakukan itu untuk melindungimu, jika dia membiarkanmu sendirian, tidak ada yang tahu kapan tiba-tiba kekuatan Fernando dalam tubuhmu keluar dan membahayakan nyawamu. Mer, inilah perbedaan siluman dan manusia, sebagai siluman, kami sudah diajari untuk mengendalikan kekuatan sejak kecil, tetapi manusia tidak bisa mengendalikan kekuatan karena sejak awal mereka tidak pernah mempelajarinya, untuk alasan itulah perisai perlindungan yang diberikan oleh mendiang raja Georgius menyerang balik manusia tersebut."

Merry cukup terkejut dengan ucapan Novi, tidak beberapa lama Novi melanjutkan ucapannya, "Maaf Mer jika aku menyinggung perasaanmu, tetapi di dunia siluman masih ada kedua orang tuaku, dan aku tidak ingin mereka terluka, meskipun aku tahu jika ini semua adalah ulah Elsha tapi.. tapi di sisi lain aku juga kesal denganmu.."

Merry mendekat ke sahabatnya yang hampir menangis, dan berkata, "Aku tahu Nov perasaanmu, percayalah pasti ada jalan keluar dari masalah ini. Nov, saat ratu hendak datang kamu bisa merasakan keberadaannya dan mengubahku menjadi semut, apa semua siluman memiliki kekuatan untuk melacak keberadaan siluman lain?"

Setelah menyeka air matanya, Novi menjawab pertanyaan Merry, "Semua siluman memiliki tingkat kepekaan yang berbeda, Fernando adalah siluman yang memiliki tingkat kepekaan paling kuat, sebenarnya saat itu aku menggunakan kekuatanku untuk berjaga-jaga siapa siluman yang akan datang, ketika aku mencium bau ratu yang hendak datang, maka dengan cepat aku mengubahmu menjadi semut, karena itu saat Elsha tiba-tiba datang aku sama sekali tidak tahu, karena kekuatanku sedikit berkurang."

***

Setelah puas berjalan-jalan, maka Fanda dan novi langsung menyeret Merry menuju tempat karaoke sebagai pesta kejutan dari mereka, begitu sampai di ruangan, mata Merry langsung di buka, dan betapa terkejutnya Merry melihat ruangan karaoke yang sudah dihias dengan lampu-lampu bintang, dan di layar karaoke di putar foto-foto kebersamaan mereka.

"Kalian…" Merry benar-benar terharu.

Fanda memeluk sahabat yang sudah dikenalnya sejak SMP, dan berkata, "Mer, jangan pernah lupakan aku, bahkan setelah kamu menikah dengan Fernando, ingat janji kita, sampai tua, kita harus tetap bersahabat, dan anak-anak kita juga harus bersahabat!"

Novi tersenyum dan memegang pundak Merry serta Fanda, sambil berkata, "Sebuah keberuntungan bagiku untuk mengenal kalian berdua dan menjadi sahabat, dimana yang dulu aku tidak percaya adanya sahabat sekarang aku menyadari bahwa sahabat sungguh menyenangkan. Mer jangan pernah lupakan kami, meskipun kamu jauh di Jerman tetap kabari kita berdua ya?"

Novi mengedipkan sebelah matanya, Fanda dan Merry langsung tertawa terbahak-bahak.

"Benar, awas saja kalau kamu sampai melupakan kami dan sibuk dengan Fernando!" goda Fanda.

Merry langsung memeluk erat ke dua sahabatnya dan berkata, "Kalian tahu, memiliki sahabat seperti kalian merupakan sebuah anugerah dalam hidupku, terima kasih telah mengisi hari-hariku dengan kenangan indah, mulai sekarang kita harus berjanji untuk tetap bersama selamanya."

"Setuju…." Ucap novi dan Fanda bersamaan.

Sebagai anak muda, mereka menghabiskan waktu bersama dengan bersenang-senang, bernyanyi bersama, dan menari dengan gembira di ruang karaoke yang sudah di pesan oleh Fanda juga Novi, tanpa memperhatikan bahwa handphone milik Fanda serta Merry sudah berbunyi. Jam menunjukkan pukul 24.00 WIB

Tidak beberapa lama masuklah seorang penjaga dan mematikan sound sistem di ruangan.

"Ada apa pak? Bukannya kami sudah sewa seharian?" protes Fanda.

"Maaf nona-nona, di depan ada seorang laki-laki yang ingin bertemu, dan dia mengatakan jika ini sudah jam dua belas malam sudah waktunya untuk pulang." Ucap pelayan tersebut.

"Siapa dia?! Seperti orang tua saja melarang kita untuk bernyanyi!" gerutu Novi.

Mereka bertiga segera membereskan barang-barang tanpa memperhatikan notifikasi handphone, setelah mereka keluar, tiga gadis tersebut dikejutkan dengan kehadiran Fernando yang sudah menunggu dengan wajah kesal di meja kasir.

"Jam berapa ini! Kalian semua di telepon tidak ada yang mengangkat! Fanda, tadi papamu ke rumahku dan menanyakan kabarmu karena tidak pulang-pulang, sekarang beliau sudah di depan menunggumu untuk pulang!" ucap Fernando kesal.

"Apa?!" Fanda memeriksa handphonenya dan benar saja ada dua puluh panggilan dari papanya, dan lima panggilan dari Fernando sejak dua jam yang lalu.

"Papa ini, bukannya aku sudah ijin untuk pulang malam! Merry, Novi aku pamit pulang dulu, thanks Ndo sudah mengantar papaku." Fanda melambaikan tangannya dan segera berlari menemui ayahnya yang sudah menunggu.

"Ayo kalian juga pulang!" ucap Fernando sambil berpaling, Merry dan Novi segera mengikutinya.

"Nov, apa kamu tidak bisa mengeluarkan sihir yang membuat Fernando tidak marah?" bisik Merry.

Novi segera berbisik, "Lebih baik kita patuh untuk kali ini."

***

Besok harinya setelah berpamitan dengan Fanda dan Novi, Merry dan Fernando segera lepas landas menuju ke Jerman, perjalanan yang akan mereka tempuh sekitar dua belas jam, karena itu Merry sudah menyiapkan sebuah bantal kecil dan selimut yang akan dia pakai di bangku pesawat.

"Tidur saja, jika sudah sampai akan ku bangunkan." Ucap Fernando sambil membaca buku.

Dengan mata yang setengah mengantuk, Merry hanya terdiam dan segera tidur.

Beberapa jam berlalu, Merry yang sudah tidur dengan pulas tanpa sengaja terbangun, jam tangannya masih menunjukkan pukul 10.00 WIB. Ketika menoleh Merry melihat bahwa Fernando tertidur pulas dengan buku yang masih ditangannya.

Rambut depan Fernando yang sedikit panjang menutupi kelopak matanya yang kini tertutup rapat, hidung yang mancung serta bibir yang bewarna sedikit kemerahan, membuat hati Merry semakin berdebar melihat kekasih hatinya, tetapi di sisi lain muncul sebuah ketakutan di hati Merry,

'Sayang, apapun yang terjadi aku tulus mencintaimu. Setiap hari aku selalu berdebar menantikan kejutan apa yang akan diberikan takdir terhadap cinta kita? Meskipun pada awalnya aku hanyalah manusia biasa, tetapi setelah bertemu denganmu, duniaku benar-benar berubah, kamu membuatku mengerti arti cinta sejati. Sayang, aku mencintaimu.' Ucap Merry dalam hati.

Perlahan-lahan Merry membelai rambut Fernando dan mulai merapikan rambut kekasihnya yang sedikit berantakan. Tanpa di sadari perjalanan jauh telah mereka tempuh dan mereka telah sampai di bandara international Jerman.

***

Ratu Elena duduk di perpustakaan kerajaan, tidak beberapa lama masuklah Julio menghadap ratu.

"Hormat yang mulia ratu, ada apa yang mulia ratu memanggil hamba?"

Ekspresi wajah ratu berubah menjadi serius, "Bagaimana keadaan Fernando dan Merry sekarang?"

Masih dengan sikap hormat, Julio menjawab, "Saat ini pangeran Fernando dan nona Merry berada dalam pesawat menuju ke Jerman."

Ratu mengetukkan jari telunjuknya di meja emas, seperti memikirkan sesuatu namun ratu sendiri masih bimbang dengan pemikirannya. Julio yang melihat ekspresi ratu segera bertanya,

"Ada apa dengan yang mulia ratu? Apakah ratu sakit?"

Ratu Elena segera tersadar dari lamunannya, "Tidak.. Julio sudah berapa lama kamu di dunia siluman? Dan apa yang sudah kamu pelajari di sini?"

Julio semakin bingung dengan ratu, "Tahun ini hamba berumur 600 tahun sebagai siluman kucing, dan sudah banyak yang hamba pelajari sebagai siluman. Ada apa yang mulia? Apakah yang mulia mengkhawatirkan tentang kutukan itu?"

Ratu memegang keningnya, "Julio, kamu tidak tahu betapa rumitnya masalah ini, seandainya ayah mertuaku ada di sini mungkin semua bisa selesai dengan baik! Julio apa kamu benar-benar tidak tahu siapa wanita yang dicintai oleh mendiang raja Georgius dan bagaimana nasib ratu dahulu?"

Julio begitu terkejut dengan sikap ratu dan beberapa pertanyaan yang diajukan oleh ratu, "Mohon maaf yang mulia, hamba benar-benar tidak tahu, masalah kutukan mungkin ini sudah takdir dunia siluman, sebagai hukuman atas kesalahan mendiang raja. Hamba akan berusaha untuk memecahkan kutukan tersebut tanpa membuat dunia siluman berada dalam bahaya."

"Apakah dengan memisahkan Merry dan Fernando dunia siluman bisa aman Julio?" tanya ratu.

"Jika tidak ada perisai perlindungan dalam diri nona Merry maka kita bisa memisahkan mereka, tetapi saat ini perisai tersebut telah mengrogoti kekuatan nona Merry sehingga kapanpun, nona Merry bisa terbunuh yang menyebabkan kehancuran dunia siluman." Ucap Julio dengan tenang.

Ratu Elena benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit kepalanya, mukanya berubah menjadi pucat, Julio yang menyadari hal tersebut, segera berkata,

"Yang mulia ratu, sebaiknya anda istirahat, masalah ini serahkan kepada saya, wajah yang mulia ratu terlihat pucat, saat ini pangeran Fernando sudah kembali percaya kepada saya, karena itu yang mulia istirahatlah dahulu."

Ratu Elena tersenyum, "Baiklah Julio, aku mohon bantuanmu."

***

Bintang-bintang menerangi langit malam, Merry dan Fernando yang sudah tiba di Jerman, sengaja memilih makan malam di restoran yang berada di pinggir sungai, sehingga mereka bisa melihat beberapa ikan yang lewat, dan merasakan sejuknya angin malam. Sambil menyantap steik daging, dan segelas anggur merah.

Sambil memotong daging yang ada dihadapannya, Merry bertanya kepada pria yang saat ini berada di hadapannya, "Bibi Fira tidak masalah jika kamu meninggalkannya sendiri?"

"Sekarang ibuku lebih sering ke dunia siluman bertemu dengan ayahku, lagipula ada Julio yang menjaga jadi tidak masalah. Meskipun rindu, aku bisa menggunakan teleport untuk menemuinya." Ucap Fernando santai.

"Beruntungnya hahaha… sejak kecil orang tuaku tidak pernah merindukan diriku, bahkan ibuku hanya bisa marah-marah saat tahu aku melanjutkan kuliah di Jerman, sementara ayahku hanya menanyakan apakah biayanya cukup?" ucap Merry dengan nada sedih.

Fernando memegang tangan Merry dan berkata, "Meskipun masa kecilmu dipenuhi dengan berbagai kesedihan, aku berjanji akan mengisi masa depanmu dengan kebahagiaan. Kamu wanita yang hebat Mer, cinta kita pasti akan menemukan jalannya."

Wajah Merry tersipu malu, Fernando selalu bisa membuat suasana sedih menjadi bahagia dengan kata-kata romatisnya yang indah, dan yang membuat Merry semakin berdebar adalah, karena dia tahu bahwa Fernando adalah pria yang paling jujur, semua ucapannya selalu ditepati.

Merry tersenyum memandang wajah kekasihnya, dan berkata, "Besok setelah kita ke kampus bagaimana jika kita ke perpustakaan, mungkin kita bisa menemukan sedikit informasi tentang kakek buyutmu dan manusia yang dicintainya."

Fernando melepaskan tangannya dan berkata, "Aku sudah mencoba menghitung, umur kakekku saat ini 1001 tahun, dan kejadian itu terjadi saat dia berumur 25 tahun yang berarti dunia siluman diserang oleh legion sekitar 976 tahun yang lalu."

"Perpustakaan hanya menyimpan data sampai 100 tahun, seandainya saja kita mempunyai alat doraemon untuk kembali ke masa lalu."

Fernando tertawa mendengar ucapan Merry, "Hahaha… fantasimu terlalu jauh."

"Bukankah siluman juga adalah fantasi?!" sindir Merry dan Fernando menahan tawanya.

"Oh iya bagaimana dengan istri raja Georgius?" tanya Merry.

"Seperti dugaanmu, perisai perlindungan di berikan untuk melindungi manusia itu dari serangan yang mulia ratu, dan hukum untuk melindungi manusia di tulis sejak raja Georgius jatuh cinta pada manusia. Hanya satu hal yang aneh, sejarah tentang mendiang ratu dihapus setelah ia menikah dengan raja Georgius, jadi tidak ada yang tahu sampai sekarang, sebenarnya siapakah istri raja Georgius." Ucap Fernando.