Waktu sudah menunjukkan tepat pukul 12:00 WIB, perut Luna pun sudah terasa minta diisi. Sudah memasuki waktu dzuhur pastinya, Luna bergegas menuju ke pintu penghubung ke arah ruang Direktur. Karena ingin izin sholat dulu, sebelum makan siang bersama dengan Satria.
Tok ... tok ... tok!
"Permisi! Boleh aku masuk Pak Satria?" tanya Luna perlahan dari balik pintu.
"Masuk saja Luna!" jawab suara Satria terdengar dari dalam ruangan.
Luna membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Dia melihat Satria nampak sedang serius berkutat, dengan kertas yang lumayan tebal dengan pulpen tangannya.
"Maaf kalau aku mengganggumu Pak Satria," ucap Luna.
Satria langsung mengangkat kepalanya, melihat kehadiran Luna. Lalu tersenyum ramah memperlihatkan, susunan gigi putihnya yang nampak sangat rapih dan terawat.
"Tidak masalah Luna, ada perlu apa silahkan duduk?" tanya Satria mempersilahkan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com