Keesokan harinya ...
Zach masih setia menunggu Adriana yang belum sadarkan diri sejak semalam. Pria itu bersama istrinya berada di ruang rawat bernuansa putih kebiruan, duduk dengan terus menggenggam tangan istrinya yang berbaring dengan mengenakan pakaian pasien berwarna biru muda, terlihat beberapa memar di bagian wajah dan luka di kepalanya serta memakai infus dan selang oksigen.
Ceklek ....
Pintu ruangan terbuka. Zach menoleh, melihat Maxime datang memasuki ruangan dengan langkah lambat.
"Dia samasekali belum tersadar?" tanya Maxime.
"Belum ... Mungkin masih dalam pengaruh obat. Ini juga penting untuk membuat tubuhnya pulih ... Tapi aku tidak bisa memungkiri, aku rindu senyumnya," jawab Zach dengan tersenyum tipis.
"Jangan khawatir. Dia akan baik-baik saja," seru Maxime dengan santai.
Zach menghela napas, kemudian menatap Adriana. "Kurasa dia sudah memaafkan kamu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com