Karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk melakukan pemotretan karena wajahnya yang babak belur, Zach memutuskan untuk mengantar Adrian dan Evan pulang.
Selama perjalanan pun, mereka hanya diam sesekali saling melirik dengan pikiran dan perasaan kesal karena ternyata Jack masih mengganggu hubungan mereka.
Saat ini tepatnya di ruang tamu, Adriana sedang memencet memar di area wajah Zach sementara Evan sedang tidur siang. Dia hanya berdua dengan calon suaminya itu karena ibunya ada di toko sementara Amanda masih di kantor menyelesaikan magangnya.
"Sayang," panggil Zach sambil menatap Adriana yang sedang mengompres lukanya dengan air hangat menggunakan handuk kecil berwarna abu-abu.
"Ya," lirih Adriana.
"Apa kamu marah?" Zach bertanya dengan suara baritonnya.
"Tidak," singkat Adriana.
"Lalu... Kenapa kamu diam sejak tadi? Apa kejadian tadi sangat membuatmu malu dan kecewa padaku? Apa salah jika aku mengejar dia yang sudah merendahkan kamu?" Zach bertanya lagi dengan gusar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com