Satin...? cepatlah berubah fikiran, aku ingin kita bersatu dan melangsungkan pernikahan, tidak baik berlama-lama menghabiskan waktu, bukankah kau bisa belajar di istana atau di kaputren ku..? Mengapa kau membuat jarak yang begitu jauh denganku..?" Ucap Pangeran Satria.
Wajahnya mulai bersemu karena memperhatikan bentuk bibir Satin yang Ranum penuh berlekuk memerah, Seakan Ingin di lumatnya, Ia benar-benar di uji Imannya saat berada dekat dengan Satin, akan tetapi Pangeran bukan seorang yang sanggup memaksa wanita untuk tidur dengannya, Ia ingin mereka melakukannya secara sadar dan menikmatinya.
" tidak ini belum saatnya, ingat Satria...? ia akan membencimu kalau kau melakukannya..!". benak Pangeran Satria.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com