webnovel

Love Detective Galih

21+ Galih adalah seorang detektif bertubuh besar, bertato, dan bersifat emosional, sehingga kebanyakan orang biasanya selalu menjaga jarak padanya. Dia baru saja keluar dari akademi kepolisian, namun tidak ada sama sekali yang ingin bermitra dengan dirinya. Galih juga memiliki sifat ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain. Ketika Galih memeriksa ruang orientasi, dia tidak menyangka akan menemukan pria yang bermata cokelat dan seksi. Mata Detektif Lary yang tampan membuat Galih terpesona. Lary yang menawan memiliki sifat jenaka dan satu-satunya yang bisa membuat Galih terhibur dan tersenyum. Galih selalu bangga pada dirinya dan dia salah satu detektif yang buruk. Galih dan Lary bersama-sama menjadi detektif narkotika paling dihormati serta sukses yang pernah ada di kepolisian. Mereka mampu berkomunikasi dan memahami satu sama lain, bahkan tanpa harus menyuarakannya, mereka berdua dengan cepat naik pangkat. Saat Galih menyelamatkan nyawa Lary dalam serangan yang ternyata mematikan, Lary mulai melihat sesuatu dalam diri pria yang berbadan besar serta berot itu yang tidak pernah dilakukan orang lain. Sesuatu yang sangat istimewa. Tapi Lary takut kalau dia tidak akan pernah menembus tembok yang melindungi hati Galih. Bagaimana kisah Galih dan Lary? Apakah mereka akan menjalin hubungan?

Richard_Raff28 · LGBT+
Pas assez d’évaluations
270 Chs

BAB 133

"Aku akan menangkapmu jika harus. Angkat tanganmu sekarang juga!" Polisi ini sudah di ujung kesabarannya. Polisi suka menangkap orang, dia yakin pria itu bersiap-siap untuk menindaklanjuti ancamannya.

Dimana sih Green?

"Lepaskan pistol sialan itu dari partnerku sekarang, kecuali jika kau ingin ukuran dua belas ini naik." Suara berat Green memotong perintah polisi. "Aku Detektif Chris Green, PD Atlanta, dan Kamu saat ini mengancam Detektif Mark Ruxsberg. Sekarang menyingkirlah agar aku bisa mengamankan pelakuku."

Ruxs melihat Green datang ke garis pandangnya dan berjongkok di sampingnya.

"Tentang waktu sialan. Apakah Kamu berhenti untuk minum sebotol air sialan atau sesuatu? " Ruxs membentak rekannya.

"Tidak, aku berhenti untuk makan kacang hijau."

Ruxs tertawa terbahak-bahak. "Persetan denganmu."

"Apa yang kau pikirkan, melempar kaleng sialan itu seperti itu?"

"Kau tahu aku melempar bisbol perguruan tinggi." Ruxs mengangkat bahu, mencoba membuat pembenarannya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com