webnovel

Dia

18 Juli, hari ini hari kedua memasuki ajaran baru di sekolah. Aku berangkat seperti biasa menuju sekolah, namun ada yang janggal di perempatan aku melihat seorang pria memakai seragam yang sama denganku tapi aku mengabaikannya. Setelah sampai di sekolah aku langsung menuju kelas dan bertemu kembali dengan wanita itu ya dia Herni Angelina. "Hai... Selamat pagi" katanya dengan ramah. Merasa tidak enak aku membalasnya juga "hai, pagi" keliatan cuek tetapi ada rasa penasaran juga melihatnya. Hari ini pertama memasuki proses belajar mengajar, satu persatu guru masuk dan memperkenalkan diri begitu juga dengan kami para siswa yang memperkenalkan dirinya masing masing. Istirahat dia mengajak aku untuk berkeliling di area sekolah sekalian menawarkan aku untuk ke kantin. Ya aku tidak suka keramaian, "maaf ga dulu deh.." aku menolaknya. Lalu dia pergi berjalan dengan seorang wanita yang mungkin teman barunya. "Woii, lu jangan so asik sama cewe gua ngerti ga lu !" Bentakan seorang pria yang keliatan arogan. Aku menoleh ternyata ada pertikaian diantara teman sekelas ku. Dan benar saja tidak lama kemudian dia, Herni datang tertanya dia lah orang yang diperebutkan para pria itu. Aneh kenapa wanita diperebutkan? *Tanyaku kepada diri sendiri. Sial bangku melayang tepat mengenai punggung ku yang sedang mencoba untuk tidur di atas meja. Aku sontak berdiri namun salah satu pria itu mengira bahwa aku ingin melawan, untung saja guru segera datang karena mendengar kebisingan dari kelasku. Dari keramaian itu dua orang dibawa ke ruang BK untuk di proses. Herni tiba tiba mendekati ku dan bertanya. "Itu kenapa sih?" Tanya dia penasaran, aku yang mendengar pembicaraan tadi merasa lucu, bagaimana tidak orang yang diperebutkan juga tidak merasa bahwa dialah masalahnya,"itu pacar kamu bukan?" Tanyaku. "Engga sihh, dekat doang" aku nyengir tertawa pelan. Lucu dari perkataan pria tadi. Bel masuk sudah berbunyi dan guru berikutnya masuk ke dalam kelas. Seorang pria bertubuh tinggi, gagah dan kekar tiba. "Haiii semuanya saya guru bahasa Indonesia kalian, saya harap senang dengan saya". Ah sial ternyata ramah tidak sesuai penampilan nya yang garang, dengan wajah seram namun memiliki humor yang cukup membuat para siswa tertawa, sepanjang pelajaran itu semuanya tertawa namun begitu juga denganku ingin tertawa tapi aku hanya menahannya karena takut jadi pusat perhatian. Tak terasa pelajaran selesai dan bel pulang berbunyi kembali. Aku langsung menyusun buku dan bergegas pulang namun di gerbang sekolah aku melihat pria yang mengatakan bahwa Herni adalah cewenya dia sedang memaksa Herni untuk pulang bersama, tapi keliatannya Herni menolak dan tiba tiba menoleh ke arahku." Aku udah ada janji sama dia" katanya samjil menunjuk ke arahku. " Mampus dapat masalah aku" ucapku dalam hati. Herni langsung mendekati ku dan menarik tanganku menjauhi pria malang tersebut dapat dikatakan 'sadboy' untuk anak zaman sekarang. Kami berjalan dan kembali menyantap ketoprak di seberang halte itu. Herni bercerita atau lebih tepatnya curhat, "sebenarnya cowo tadi itu pernah nembak aku... Tapi ya aku gamau sama dia" katanya. Aku yang tidak pernah mengenal cinta dan bisa dikatakan jomblo seumur hidup bingung untuk membalas perkataannya. "Ya mau gimana lagi, coba aja dulu" kata aku mencoba untuk mencairkan suasana. "Aku gamau sama dia!" Dengan intonasi nada yang cukup tinggi aku mengerti bahwa Herni tidak suka melihat pria itu. "Ehh....mau minum apa?" Aku mengalihkan pembicaraan. Untungnya dia masuk ke dalam suasana yang aku buat. "Rumah kamu dimana?" Tanya dia. "Kenapa emang? Mau main ya hahaha" kataku yang bisa dikatakan so asik. "Iya aku mau datang bawa makanan buat kamu biar senang hahaha" katanya yang berhasil membuatku tertawa yang sebenarnya. "Jalan pelita no.23 cari aja kalo mau" jawabku. Setelah mengobrol lama aku tidak menyadari bahwa aku seorang yang pendiam di publik terlihat terbuka kepada seorang wanita yang baru aku kenal satu hari. Bukan mimpi melainkan mimpi yang terjadi di kehidupan nyata, indah. "Kamu rumahnya dimana? tanyaku balik. "Aku di jalan teratai nomor 19 disamping musholla...kalo mau datang harus sholat dulu hehe" , seberes itu aku dan Herni berjalan ke halte menunggu angkot untuk pulang. Ya seperti sebelumnya dia berpamitan kepadaku seperti sudah lama kenal. Tapi kali ini berbeda dia menambahkan kata kata 'lain kali turun bareng disini ya' kata itu membuatku berfikir apa maksudnya?. Ya sudahlah aku mengabaikannya begitu saja, namun berfikir sejenak apa dia mengajak aku untuk mampir? Jika saja aku berani mungkin aku sudah menjemputnya untuk pergi ke sekolah. "Aku pulang....." Tidak ada sambutan seperti semalam, lalu beberapa detik kemudian ibu muncul."wahhh tumben pulang sekolah mukanya ga lesuh, hmm udah ada teman ya?" Tanya ibu iseng. "Ya gituu ada yang berusaha membuatku dekat dengannya" jawabku dengan gaya yang bisa di katakan membanggakan diri. Dan malam ini aku mendapat makanan yang sangat aku sukai, mie becek ya itu sebutannya mie dituang telor mentah. Mungkin ibu sengaja memasak itu buatku untuk perayaan karena mendapatkan teman. Entah mengapa hari ini menjadi hari yang mungkin menyenangkan bagiku. 'Look at me' lagu yang menggiring ku masuk ke kamar, seperti lagunya yang bagus begitu juga moodku hari ini.