webnovel

Lord of The Mysteries : Paradox Knowledge

Regis terdiam melihat ke arah langit malam yang menakutkan, mengabaikan jeritan dan kesengsaraan yang terjadi disekitarnya, seolah ia terhipnotis oleh hal ini. Langit gelap yang disinari oleh bulan merah darah yang menakutkan, banyak sekali retakan yang muncul dilangit seolah akan pecah kapan saja. ia melihat mata menakutkan yang menatap ke arahnya, atau lebih tepatnya mengarah ke bumi. mata itu sangat dingin dan penuh dengan keserakahan terhadap sesuatu yang ada.

PrinceOrchid_ · Livres et littérature
Pas assez d’évaluations
25 Chs

History

"Naga yang sangat keji. Namun, kemampuannya sangat menarik," kata Audrey, setengah menghela nafas, setengah bersemangat.

Sun, Derrick menjawab dengan tulus, "Sudah dua hingga tiga ribu tahun sejak sejarah naga dan Raja Raksasa. Semua yang saya tahu berasal dari buku teks dan legenda, jadi tidak ada jaminan keasliannya."

"Setidaknya sejarahmu tetap utuh." Audrey sedang dalam suasana hati yang baik. "Kemudian?"

"Kemudian? Sang Pencipta terbangun, dan Naga Imajinasi, Naga Mimpi Buruk, dan naga terkenal lainnya jatuh dari langit, kehilangan segalanya, termasuk nyawa mereka. Hal ini mengakibatkan kurangnya sinar matahari selama 49 hari, menyebabkan gunung berapi yang tak terhitung jumlahnya meletus, serta gelombang pasang yang menenggelamkan segalanya. Dan setelah para naga menurun, mereka hanya bisa bersembunyi di berbagai area berbahaya. Nanti Raja Raksasa itu dihancurkan oleh Sang Pencipta juga," kata Derrick dengan nada berat.

'Ini berbeda dengan sejarah yang saya tahu. Bukankah Penguasa Badai, Matahari Terik Abadi, dan Dewa Pengetahuan dan Kebijaksanaan yang memimpin umat manusia untuk mengalahkan naga, raksasa, dan membunuh raja mereka?' Audrey merasa bingung, seolah-olah waktu dan sejarah tidak pada tempatnya.

Begitu juga dengan Klein yang bingung dengan hal ini, Meskipun dia telah mendapat banyak sekali informasi tentang Beyonder dan Mistisme, namun pengetahuannya tentang sejarah masih terhenti di Epoch ke empat. Dia memiliki keinginan untuk menoleh dan bertanya pada Regis namun menahannya. Klein yakin orang ini pasti mengetahui tentang sejarah dunia sejak Zaman Modern.

Setelah mendengar informasi dan sejarah tentang hal ini Audrey dan Derrick kembali ketempatnya dengan tenang.

Audrey kemudian mengangkat tangannya dan menatap ke arah Tower untuk bertanya,"Mr. Tower apakah kau benar-benar bisa menjawab apapun?"

Regis mengangkat alisnya dan menebak apa yang ingin dia tanyakan,"Jika kau bertanya pada The Fool dia mungkin tidak yakin bahwa dia mahatahu, Namun kau tidak perlu mempertanyakan Otoritasku atas Pengetahuan dan Kemahatahuan."

"Aku ingin tahu apakah sejarah yang kita ketahui dari gereja benar atau salah?" Tanya Audrey.

"Aku akan menagihmu seribu Pound untuk ini, Bagaimana?" Ucap Regis.

Justice ragu sejenak sebelum mengangguk.

"Sejarah mereka benar namun tidak sepenuhnya, Sejarah yang diceritakan oleh Sun adalah kebenaran. Biar aku memberimu sedikit pengetahuan, Raja Naga Ankewelt memiliki seorang bawahan terpercaya disisinya yang dikenal sebagai Naga Kebijaksanaan Herabergen. Namun ketika Sang Pencipta muncul salah satu Malaikatnya dikenal sebagai Wisdom Angel, Herabergen. Saat ini dewa yang baru saja terjatuh dan menyebabkan kekacauan di Feynaptor adalah God of Wisdom and Knowledge yang juga memilki nama Herabergen." 

Mendengar penjelasannya bukan hanya Audrey namun bahkan semua orang terkejut dan merinding. Ini bahkan membuat Audrey dan Klein yang notabenya seorang penganut agama melakukan tanda Evernight.

"Sejarah kota perak tidak pernah memiliki catatan tentang ini?" Ucap Sun.

"Maka sejarah kota perakmu telah terdistorsi." Ucap Regis yang kemudian terdiam.

Sun ingin membantah hal ini namun orang yang berbicara adalah kemungkinan seorang Sequence 0 yang telah hidup sangat lama karena itu ia hanya bisa terdiam dan duduk dengan lesu di kursinya.

Setelah melihat bahwa tidak ada yang akan dibicarakan kembali Klein mengakhiri pertemuan.

...

Di Empress Borough, vila mewah di Count Hall.

Audrey dengan gembira mondar-mandir, berencana menghadiahi Susie beberapa camilan anjing.

Saat itu, dia mendengar ketukan di pintu.

Dari suara langkah kaki dan gaya berjalannya, dia tahu bahwa itu adalah pelayan pribadinya, Annie.

"Masuk." Audrey melihat ke cermin, merapikan rambutnya, dan menegakkan punggungnya.

Annie masuk membawa selembar kertas dan tersenyum.

"Nona, telegram untukmu datang dari Benua Selatan."

'Benua Selatan? Alfred?' Audrey tiba-tiba teringat pada kakak laki-lakinya, mengambil kertas itu dengan gembira, dan memeriksanya dengan cermat.

Itu memang dari kakak keduanya, Alfred Hall. Dia telah mengirim telegram dari pantai timur Kekaisaran Balam dan berbunyi:

"Saya telah menemukan Rainbow Salamander yang Anda inginkan. Totalnya ada dua. Mohon tunggu pengirimannya."

'Tapi, aku tidak membutuhkannya lagi.' Audrey membeku, mengedipkan mata, dan menoleh tajam ke arah Susie.

Golden retriever besar itu mengibaskan ekornya dengan ekspresi bingung.

... 

Manor Pertama di Kepulauan Rorsted, Kota Kedermawanan, Bayam.

Setelah kembali ke dunia nyata, Alger Wilson mengganti pakaian yang dianggap mencolok di Republik Intis dan melewati pintu belakang hotel menuju gang dan membuat beberapa jalan memutar.

Dia berhenti di depan sebuah rumah tanpa taman atau halaman dan mengenakan topeng putih yang familiar.

Selanjutnya, dia mengetuk pintu dengan tiga ketukan berat dan dua ketukan ringan, memisahkannya dengan dua jeda panjang dan dua jeda singkat.

Setelah sekitar sepuluh detik, pintu berderit terbuka. Seorang pria yang mengenakan ikat kepala bajak laut menjulurkan kepalanya dan melihat sekeliling dengan cepat.

"Masuk," kata pria itu dengan suara berat sambil berjalan.

Tanpa sepatah kata pun, Aljazair diam-diam masuk ke kamar.

Berderak!

Pintu dibanting hingga tertutup.

...

Setelah tinggal mereka berdua didalam Sefirah Castle Klein menatap Regis dengan ragu.

"Apa? Kau ingin bertanya seputar para dewa?" Tanya Regis.

"Aku tidak! Aku masih belum siap untuk mengetahuinya." 

Regis memutar matanya malas dan bertanya,"Lalu apa yang kau ingin tanyakan?"

"Kenapa kau ingin aku memiliki kontraktor dunia roh?" 

"Lakukan saja dan kau akan mengerti. Selain itu Bakerland akan mengadakan suatu pesta beberapa kemudian dikediamannya mengundang banyak toko penting Backlund. Mungkin hari itu juga dia akan mengirim pembunuh itu. jika berhasil membunuhnya maka kau tidak perlu khawatir untuk mencari bahan utama ramuanmu sampai Sequence 5."

"Apa Jalur nona Sharron?" 

Regis membuka buku yang dipegangnya dan membuat buku lain untuk menyalin informasi yang ingin dia sampaikan. Setelah selesai dia menyerahkan buku itu kepada Klein.

"24 Pathways." Ucap Klein membaca buku tersebut.

"Saat ini hanya ada 22 yang dikenal dunia namun 2 adalah tambahan yang belum dikenal di dunia. Pelajari dengan baik, itu dapat membantu ketika kau bertarung dengan Beyonder lainnya. Selain itu, jika kau kekurangan uang kau bisa menjualnya. Namun, Jangan menjual formula ramuan Sequence 4 yang terkait karena akan cukup berbahaya." Jelas Regis.

Klein ragu-ragu sebelum bertanya,"Apa yang bisa kulakukan untuk membantu sesuatu?" 

"Apa kau ingin sebuah tugas?" 

"Ya, bagaimanapun perasaan berhutang sangat tidak nyaman."

"Kalo begitu cepat lakukan kontrak dengan mahkluk dunia roh dan hubungi seorang malaikat kematian yang kau kenal itu. Dengan bantuan dua mahkluk itu seharusnya hal yang mudah untuk menyusup ke Calderon City di dunia roh." Jelas Regis.

"Malaikat Kematian? Maksudmu Tuan Azik? Dia seorang malaikat?" Ucap Klein terkejut.

"Ya, di adalah seorang malaikat beralas Sequence 2 Death Consul. Dia mungkin mengetahui keberadaan Calderon City, Selain itu kau masuk kesana menggunakan wujudmu saat ini setidaknya dapat memberimu efek penyembunyian yang cukup." Jelas Regis.

"Apa yang harus dilakukan di Calderon City?"

"Calderon City adalah kerajaan ilahi Ancestor Phoenix Gregrace pada Epoch ke 2. Untuk alasan yang tidak diketahui 'dia' berhasil menghubungkan Kerajaan Ilahinya dengan sefirot yang berhubungan dengan Jalur Sleepless, Warrior dan Corpse Collector yaitu, River of Eternal darkness.

"Jika bisa aku ingin kau mengambil airnya untuk kebutuhan di masa depan. Sejujurnya ini akan sangat bermanfaat bagi kami. Kau bisa menggunakan itu untuk berdagang dengan Evernight, Lalu Death Consul itu mungkin membutuhkannya dimasa depan, untuk teman kontrakmu ini juga berguna untuk memusnahkan musuhnya. 

"Jika kau ingin melakukannya kusarankan dilakukan ketika Bulan purnama merah terjadi ini, karena banyak jiwa kematian di Calderon akan tertidur ketika ini terjadi. Karena itu ketika bulan purnama kau bisa memanggil ke sini aku akan membantu." Jelas Regis.

"Akan kuusahakan. Apakah kau tau tentang sejarah Tuan Azik?" tanya Klein dengan ragu.

"Tidak perlu khawatir, kau akan mengetahuinya tidak akan lama lagi."

"Apakah 00-8 berhubungan dengan jalur Spectator?" Tanya Klein.

"Iya, 00-8 adalah sebuah Artifact yang diciptakan menggunakan Karakteristik Beyonder Sequence 1 Author dari Spectator Pathways. Aku tau kau memiliki beberapa keluhan dengan pemiliki saat ini 00-8 namun jangan gegabah menyerangnya dia diperhatikan oleh seorang Raja Malaikat yang bahkan aku tidak berani gegabah. Selain itu setelah kau kembali ke dunia nyata gunakan otorita Realm of Mysteri disekitarmu. Karena 00-8 memiliki karakteristik 'Semakin kau tau tentangnya semakin dia tau tentangmu'." Jelas Regis.

Klein menghela nafas dan mengangguk dengan tenang. Kemudian dia melihat Regis menghilang dari Sefirah Castle. 

Klein memilih untuk berdiam dulu disini dan membaca buku tentang berbagai Pathways, dia menghabiskan hanya sepuluh menit untuk membaca secara kasar berbagai Low dan Mid Sequence berbagai jalur.

Klein kembali ke dunia nyata, ketika dia melihat bahwa seluruh rumahnya masih sama seperti sebelum dia memulai Gathering, ia menghela nafas.

Klein menggenggam tangannya diudara sebelum menariknya untuk menyelimuti dirinya. Muncul bayangan tirai hitam yang diselingi kabut kelabu yang menyelimuti tubuhnya sebelum menghilang.

Klein dapat merasakan beban didalam Jiwa Astralnnya tiba-tiba menjadi tenang tanpa kecemasaan. Dia menoleh dan mengambil buku tentang mengontrak mahkluk roh, juga mengambil catatan yang sama yang ditulis oleh Tuan Azik.

....