[Bersama K]
Hyerim membalikkan badannya untuk mengabaikan Yixing agar ia bisa menghindari Yixing.
Karena Hyerim bertindak begitu, Yixing akhirnya menyerah dan mungkin dirinya yang salah tentang Hyeri di Rumah sakit sakit. Mungkin ia terlalu membayangkan Hyeri sehingga orang yang bernama sama dengan Hyeri menjadi Hyeri. Dan semuanya menjadi Hyeri.
"Ah aku gila!" Gumangnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.
Hyerim mendengar umpatan Yixing, ia langsung segera pergi meninggalkan Pria lesung itu alias Lay. Hyerim berjalan terburu-buru dan was-was ia sesekali terlihat aneh Dimata siswa-siswi yang ia lewati karena ia tak seperti Hyeri yang biasa.
"Dia kenapa? Seperti orang yang di kejar-kejar seseorang?" Tanya salah satu siswa kepada temannya.
"Mungkin dia, ketahuan melakukan sesuatu mungkin. Entahlah itu apa"
Setibanya di Kelas 3-2 saat Hyerim masuk di pintu kedua ia berpapasan dengan junmyeon. Matanya langsung berbinar-binar dan terpaku melihat Junmyeon buku yang ia pegang terjatuh.
"Wah Dia tampan sekali" gumangnya seakan melihat sinar yang muncul dari tubuh junmyeon. Junmyeon semakin mendekat dan mengerutkan keningnya karena ia merasa heran dengan tingkah Hyeri yang melihatnya sedemikian begitu.
"Junmyeon Hyung!" Panggil Baekhyun membuat langkah Junmyeon terhenti dan berbalik .
"Oh ternyata namanya Junmyeon" cetusnya dalam hati
"Wae?" . "Hyung mau kemana? Aku dan Sehun ingin ikut" ujar baekhyun .
Sehun dan Baekhyun pun berdiri menghampiri Junmyeon saat Hyerim melihat Sehun dan Baekhyun sinar terpancar dari mereka juga. Matanya semakin membesar, posisinya tetap sama. Junmyeon berbalik sehingga membuat Hyerim terkejut serta salah tingkah . "Kau masih di situ, menyingkir kita mau lewat!"
Hyerim masih belum bisa merespon apa yang di katakan Junmyeon, ia hanya melirik kesana kemarin mencari jawaban.
"Jiss! Kau ingin mencari masalah dengan kami?" Cibir Sehun dengan dingin .
Yifan dan Minseok memasuki kelas di pintu yang sama, karena ingin menyembunyikan wajahnya yang memerah karena melihat Junmyeon, Baekhyun dan Sehun yang tampan Hyerim berbalik agar mereka tak mengejeknya akan tetapi saat itu ia melihat Yifan dan Minseok masuk memperlebar lagi bola kelopak mata Hyerim.
"K-kau?!" Desusnya. Yifan memyipitkan matanya dan melewati Hyerim . Sedangkan minseok tiba-tiba berdebar-debar saat melewati Hyerim. Angin lewatnya minseok bisa di rasakan Hyerim ia hanya tertahan dalam menahan nafas karena ia sadar yang melewatinya adalah Pria tampan di tambah lagi Junmyeon dan kawan-kawan. Ia hanya terdiam membeku menghirup aroma-aroma pangeran-pangeran itu lewat. "Kelas Hyeri banyak sekali pangerannya" cetusnya sambil menahan nafas dan hatinya yang berdebar-debar.
Karena masih dengan posisinya dan tak bisa berbuat apa-apa Hyerim hanya bisa terdiam membeku di tempatnya sampai Luhan, Tao, Yixing , Jongdae masuk melalui pintu itu membuat Hyerim semakin membeku mirip patung yang bernafas. Mereka berjalan masuk memandangi heran Hyerim. Geng M telah duduk di bangku mereka dan saling tanya menanya ada apa dengan nona angkuh yang terlihat aneh.
"Anak itu semakin aneh saja. Tidak seperti biasanya" gumang Yifan sendirian.
"Hyeri!" Panggil Luhan akan tetapi karena itu bukan nama Hyerim maka ia masih tetap mematung.
"Hyeri-ya!!!" Panggil Luhan lebih kuat lagi sehingga membuat Hyerim sangat terkejut.
"Ah, ne!" Sahutnya tersentak.
Yifan semakin binggung, Hyeri yang ia kenal tidak akan sekikuk itu. Ia seakan-akan mengerutkan alisnya untuk berpikir untuk menemukan jawaban.
"Apa karena ia kemarin sakit sehingga ia menjadi aneh begitu " pikir Yifan .
Hyerim segera berjalan cepat menuju bangkunya untuk mengatur nafasnya ia terlihat sedikit menggigil dan pucat tiba-tiba.
"Apa yang harus kulakukan?" Gumangnya terlihat bergetar. "Aku tidak bisa menjadi Hyeri" Hyerim menjatuhkan kepalanya di atas mejanya. Hal itu tak pernah di lakukan Hyeri , sehingga membuat Yifan menjadi bingung dengan Hyeri yang sekarang. Ia mulai berpikir gila bahwa Hyeri sekarang bukan Hyeri . "Ah gila!" Gerutuknya karena tidak menemukan jawabannya.
"Kyakk!! Oh Hyeri!!" Bentak Yifan karena terlalu kesal.
Hyerim langsung tersentak takut karena teriakan Yifan. Orang yang melakukan kekerasan di mall kemarin , apakah dia ingin melakukan hal kasar itu lagi Hyerim segera mengadakan kepalanya dan berdiri dari tempat duduknya dan terlihat ketakutan. "Hyerim-ah jangan hancurkan rencana Hyeri Eonni. Kenapa kau bertingkah begini?" . "...tapi aku tidak bisa menjadi seperti dia aku terlalu canggung dan penakut" ujar Hyerim dalam hati dengan ketakutan.
Hyerim segera keluar dari tempat duduknya dan berjalan mundur karena Yifan berjalan menghampirinya. "Kau ingat kemarin?"
"Hah?" Dengus Hyerim melangkah mundur.
"Haha" tawa ejek Yifan karena tak percaya bahwa Hyeri yang pemberani menjadi ketakutan. "Ada apa denganmu mengapa kau terlihat ketakutan, kau tahu kau melakukan kesalahan"
Hyerim semakin mundur dan ia sudah tak bisa mundur lagi karena ia seakan sudah berada di jalan buntu ia merasakan ia menabrak seseorang dan itu adalah Chanyeol. Hyerim segera berbalik untuk memastikan siapa yang menghalanginya.
Pria tinggi dan tampan itu berhasil membuat Hyerim terbelak-belak. "Eonni dowajuseyo, selamatkan aku eonni" gumang Hyerim meminta bantuan. Sekarang posisi Hyerim antara Yifan dan Chanyeol ia tak bisa berbuat apa-apa ia terlalu ketakutan.
"Geumanhae!!" Jeritnya untuk menghentikan keadaan yang menyudutkannya.
"Hah" cibir Yifan tak percaya karena merasa aneh dengan Hyeri saat ini. Hyeri yang ia kenal tak akan menghindari sesuatu dengan menjerit seperti itu .
"Hentikan! Kumohon jangan ganggu aku aku mohon" kata Hyerim dengan berkaca-kaca
Ketika Keadaan menjadi tenang dan Yifan telah binggung dengan keadaan juga Chanyeol yang masih terlihat berpikir Hyerim berlari dan mendorong Chanyeol itu menyingkir ia berlari keluar kelas berlari menjauhi para pangeran -pangeran tampan yang dingin itu.
Saat dalam masa pelariannya airmata yang ia tahan dan rasa takut yang disimpan Hyerim sedari tadi keluar dan bersatu dalam tangisannya.
"Mianhae eonni, mianhae aku menghancurkan harga dirimu tapi sungguh aku tidak bisa mengendalikan emosi dan ketakutan ku. Maafkan aku Oh Hyeri aku membuatmu idiot Dimata mereka. Mereka sama sekali tak kukenal , aku seperti orang bodoh yang memaksakan diriku untuk mengenali mereka, sungguh maafkan aku" tangisnya sambil berlari agar keluar dari lingkungan yang asing baginya. Tapi saat ia sedang berlari dengan deraian airmata yang memburukkan penglihatannya ia menabrak Jong in yang tengah berjalan menuju kekelasnya. Akhirnya Hyerim yang terjatuh karena tabrakan itu karena ia tak sekuat Jong in.
Jong in menaikan salah satu keningnya karena orang yang menabraknya adalah Hyeri. Ia memandangi binggung Hyerim yang sedang berusaha berdiri dalam keadaan menangis.
"Oh Hyeri?" Gumangnya untuk memastikan bahwa itu Hyeri.
Hyeri memandang binggung Jong in. Kini muncul lagi Pria Tampan yang asing baginya, tidak mungkin ia langsung menanyakan 'kau siapa?' maka itu menghancurkan raputasi Hyeri.
Ia menghapuskan bekas airmatanya dan berpikir sejenak. "Aku harus bertindak bagaimana, aku tak tahu apa yang Hyeri lakukan kepada Teman-temannya. bagaimana ia bertindak terhadap teman-temannya" pikir Hyerim dalam hati.
Hyerim memutar bola matanya berharap ia bisa segera mendapat jawaban. "Kau siapa!"
Jong in langsung tertawa geli mendengar kata-kata Hyerim . "Memang benar kau Nona Angkuh. Padahal aku ingin sekali menanyakan keadaanmu tapi kau sudah begini denganku jadi,.. semoga kau baik-baik saja nona angkuh" kata Jong In meninggalkan Hyerim, sehingga gadis itu bisa bernafas lega.
"Omaigat hampir saja" . "Jadi, Hyeri Eonni sangat cuek pada mereka. Jadi itu jawabannya aku tahu banyak sekali cowok-cowok tampan disana tapi percuma saja aku hanya mengantikan posisi Hyeri eonni untuk sementara tidak mungkin aku berlama-lama disini" ujarnya melanjutkan langkahnya .
Hyerim menuruni tanggah dan mendapati Junmyeon, baekhyun , Kyungsoo dan Sehun. Berjalan bergerombol menaiki tanggah. Hyeri menutup mata agar memantapkan langkahnya melewati mereka tanpa memerhatikan mereka dengan tidak menganggap mereka si pengeran-pangeran tampan sedang lewat.
Sehun tersenyum sinis melihat Hyerim Dengan Sifat cuek dan malas tau nya. Saat mereka punggung mereka telah hilang, Hyerim segera menetapkan detak jantungnya. Bagaimanapun Hyerim ada gadis yang normal. Ia kalau sedang jalan bersama Hyeri saat di konser Para Idolanya maka ia yang paling akan berisik dalam hal mengeluarkan kekagumannya di bandingkan dengan Hyeri yang sangat datar, ia bersama Hyerim datang ke konser hanya karena Hyerim meminta ditemani sebenarnya ia tak ada kegemaran dengan hal semacam dengan kesukaan Hyerim.
(Dikelas)
Hyerim duduk memerhatikan Guru dan menahan ekspresinya saat berada di dalam kelas dengan ke-12 Pangeran-pangeran tampan. Walau Yifan terus berpikir sambil melihat terus kearah Hyerim sehingga sesekali Hyerim sering mengigit bibirnya agar bisa fokus dengan pelajaran.
"Anak itu terlihat sama sekali tidak mengenalku, ah! Dia memang selalu begitu walau ia mengenalku" pikirnya sehingga membuat Junmyeon memerhatikan Tingkah Yifan karena sedari tadi memandangi Hyerim.
Junmyeon ikut melihat Hyerim sehingga membuat Hyerim seakan berada di dalam sauna yang sangat panas sehingga membuat kedua pipinya memerah seperti udang bakar.
"Kenapa mereka melihatiku seperti itu. Apa yang harus kulakukan?"
Karena Yifan dan Junmyeon memerhatikan Hyerim terus-menerus Tao, Sehun, Yixing, Chanyeol, Baekhyun , minseok , Jong in, Luhan, Kyungsoo, dan Jongdae mulai mengarahkan pandangan mereka untuk mencari jawaban mengapa Junmyeon dan Yifan terus memandangi Hyeri. Sehingga membuat kedua pipi Hyeri memerah seperti buah Apel.
"Pak! Aku kurang mengerti tentang tadi yang bapak jelaskan tolong jelaskan kembali" seru Hyerim membuat mereka semua mengalihkan pandangan.
"Perasaan, kau tak pernah mengeluh untuk mengulangi materinya Hyeri-ya. Apakah tadi bapak kurang jelas?. Perasaan jelas sekali " binggung Pak SEO.
Chanyeol berusaha menganggu Hyerim ia melemparkan Tenganan kertas atas perintah Jong in untuk memastikan kelabilan amarah Hyeri. Saat Chanyeol melempar kertas itu mengenai kepala hyerim. Ia hanya menutup mata dan menahan perlakuan Chanyeol. Satu lemparan lagi dari Baekhyun yang membantunya. Karena Jong in menuliskan Surat bahwa tadi ia melihat Hyeri menangis. Baekhyun dan Chanyeol menjadi binggung mengapa Hyeri hanya diam dengan perlakukan mereka padanya. Yifan membantu mereka dengan melemparkan penanya kearah Hyeri untuk memancing amarah Hyeri karena ia memastikan mengapa Hyeri tidak pernah marah hari ini. Ia juga terlihat aneh, jika ia marah mungkin akan membuatnya menemukan jawabannya.
Plak! Pena Yifan Mengenai kepala Hyerim. Akan tetapi Hyerim hanya diam dengan perlakuan itu. Ia berpikir mungkin Hyeri sering kita mendapatkan perlakuan itu sehingga ia bersifat cuek.
"Apakah Hyeri eonni sering di-bully?" Tanyanya dalam hati menerima perlakukan itu.
Hyerim memandang sedih Yifan, tatapan itu bukan tatapan marah atau apa ia hanya merasakan apa yang di rasakan saudarinya. Yifan menjulurkan lidah untuk meningkatkan emosi hyerim akan tetapi Hyerim hanya memandanginya dengan tatapan berkaca-kaca. Tatapan itu sampai pelajaran Pak SEO selesai. Junmyeon berdiri dari mejanya dan datang memukul meja Hyeri.
"Hari kau aneh, jika kau mendapatkan perlakuan itu maka mau langsung akan membalasnya mengaoa kau diam?" Kata Junmyeon mengejek Hyerim. "Apakah kekuatanmu sudah bilang O Hyeri?"
Hyerim langsung memandang tajam Junmyeon. "Ow kau menakutkan ku"
Yixing langsung mendatangi meja Hyerim dan menariknya pergi dari sana. Hyerim hanya mengikuti tarikan itu sehingga membuat Yifan jadi semakin berpikir keras.
"Sekarang Oh Hyeri sedang membuat kita binggung, dia terlihat feminim hari ini" ujar Baekhyun sambil duduk di atas mejanya.
"Dia membuat, Wu Yifan seakan berpikir keras" sambung Chanyeol memprovokasi
"Kyakk!! Kalian jangan sok. Kalian juga bingungkan" imbuh Tao pada Tim Junmyeon.
"Aku tak ada urusan bersama kalian. Siapa juga yang berpikir keras untuk gadis Angkuh seperti dia. Dia mau aneh kek atau apa aku tidak peduli karena aku bukan Kim Junmyeon yang suka mencampuri urusan orang lain yang seperti tak punya kerjaan" balas Yifan
"Mwo! "
"Sudah! Sudah! Ini kelas. Jika kalian ingin menantang kami jangan disini ayo saat pulang sekolah kita pergi tempat sunyi lalu kita tunjukkan kekuatan kita" kencan Luhan menghentikan pertikaian Yifan dan Junmyeon.
"Siapa takut" kata Jongin dengan kesal.
***
Di tempat yang sunyi Yixing dan Hyerim berada. "Maaf karena perlakuan mereka untukmu Hyeri-ya"
"Mengapa kau yang harus kau yang meminta maaf? Apakah mereka melakukan itu setiap hari?"
Pertanyaan Hyerim langsung membuat Yixing terdiam dengan kata-kata yang membingungkan Yixing. "Maksudmu? Kau mengatakan seakan-akan kau bukan Oh Hyeri" . Hyerim terbelak karena itu. "Tunggu, Hyeri-ya akhirnya kau membalas perkataan ku, harusnya aku senang tapi mengapa aku menjadi binggung denganmu, dan.."
"Apa kau ingin mengatakan bahwa aku Bukan Oh Hyeri begitu!" Selah Hyerim melindungi diri.
"Aku tahu kau mengenalku tapi kau hanya malas mengetahui tentangku . Kau tahu siapa aku, kumohon jawab walau aku tahu aku tidak penting bagimu "
Hyeri semakin mati kutu apa yang harus di katakan dan dilakukannya sekarang ia seakan-akan benar-benar tertangkap basah memakai topeng.
"Mengapa harus tanya padaku! Sudahlah jangan mengangguku, lepaskan tanganku" geram Hyerim berusaha meniru Hyeri.
"Gaya bicaramu" tukas Yixing semakin menyudutkan Hyerim
"Sudahlah! Aku bilang jangan mengangguku!! Bisa tidak!" Bentak Hyerim
(Flashback )
"Menyingkir!! Menyingkir!!" Bentak Hyeri sambil melotot tajam Yixing dengan berapi-api.
"Hyeri-ya, jangan marah dulu ada sesuatu yang ingin kusampaikan, bahwa aku,.." gugup Yixing
"Bahwa apa!" Tangan Hyeri langsung mencengkram kerak baju Hyeri.
(Back)
"Kau siapa?! Lihat aku sekarang!" Tegas Yixing membuat Hyerim ketakutan
Hyerim malah melihat tempat lain. Yixing semakin merasakan bahwa yang di hadapannya adalah bukan Hyeri. Hyeri yang ia kenal ia tak akan membuang pandangan melihat tempat lain ia akan menunjukkan tatapan tajamnya sehingga membuat lawannya bergetar dalam ketakutan akan tetapi Hyeri yang ia kenal tak seperti itu.
Hyerim tak bisa mengatakan apa-apa ia kedoknya telah terbongkar . Padahal ia memiliki wajah identik sama persis dengan Hyeri . Ibunya sampai sekarang saja masih binggung dengan mereka tapi mengapa Pria berlesung ini merasa berbeda.
"Kumohon jangan memberitahu yang lainnya, kumohon. Hyeri eonni meminta bantuan ku untuk membantunya ia sedang sakit, jadi aku membantunya kumohon jangan memberitahukan ini pada yang lainya. Kumohon"
"Tidak mungkin" ucap Yixing tak percaya dengan apa yang baru saja di akui Hyerim. "Lalu kau siapa? Jika kau bukan Hyeri" . "Hah? Padahal tadi aku cuma bercanda tapi kau malah membuatku semakin mati dalam kebingungan"
"A-aku Oh Hyerim "
Yixing memandangi Hyerim dengan tak mengerti sama sekali. "Kumohon jangan mempermainkan ku, Hyeri ya jika kau ingin membentakku ,bentuklah aku sebanyak-banyaknya, jika itu bisa membuatmu lebih baik. Aku sangat syok dan mati kebingungan, candaanmu sungguh sekali ha ha" tawa tak percaya Yixing untuk menutupi rasa binggungnya.
"Mianhaeyo" Hyerim Segara meninggalkan Yixing yang sedikit terlihat aneh karena mati kebingungan .
(Di rumah)
"Eomma! Hyeri eonni eoddiyo?"
"Dia menginap di rumah sakit karena dokter tak memperboldhkannya pulang, ia menyampaikan padamu agar terus masuk dan belajar di kelasnya"
"Eomma! Lalu bagaimana.dengan kelasku?"
"Kelasmu Ibu yang akan mengurusnya. Kautahukan nilai Hyeri harus di pertahankankan? Maka bantulah saudarimu hyerim-ah"
"Tapi ma, aku.. tak bisa merasa tak nyaman dikelas Hyeri"
"Sudahlah, jangan kau membuat Eomma pusing". Eomma Hyerim langsung meninggalkan Kamar Hyerim dan Hyeri. Ia tak mau mendengar kan keluhan Hyerim .
***
Sementara Yixing yang terus mencari jawaban ia tak pulang ia malah pergi kerumah sakit lagi untuk memastikan bahwa yang di katakan Hyerim adalah benar.
"Permisi, apakah di rumah sakit ini ada pasien yang bernama Oh Hyeri?" Tanya Yixing pada penjaga Lobi
"Tunggu sebentar, siapakah anda?"
"Aku teman sekelasnya aku datang untuk menjenguknya"
"Baiklah, benar nona Oh Hyeri adalah Pasien kamar Nomor 234"
"Apakah Hyeri yang Ini" Yixing menunjukkan Foto Hyeri. "iya Benar"
"Sejak kapan ia masuk?"
"Sudah semenjak pagi tadi, maaf sekarang waktu jenguk inapnya telah habis anda bisa kembali pada pagi atau siang besok"
"Ne. Gamsahamnida ny" Yixing langsung berjalan gontai mengetahui kebenaran itu.
Bersambung
Semoga kalian suka please dukungannya