webnovel

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
156 Chs

SERATUS DUA PULUH DUA

"Sayang, kamu beneran gak bakalan ninggalin aku kan?" Vanya duduk di samping Yahya, dan kemudian memeluk lengan kanan cowok itu. Kepalanya pun dia dekatkan pada pundak kekasihnya, terlihat sangat manja, "Aku gak mau loh kalau gedein anak ini sendirian."

"Iya, aku gak bakalan ninggalin kamu kok."

"Kemarin aku abis ke bidan loh, tapi gak sama kamu. Terus ibu bidannya bilang kalau aku harus minum susu sekarang, kamu mau beliin aku susu khusus ibu hamil kan sayang?"

Yahya menghela samar, ekspresinya benar-benar tidak bahagia. Tidak ada senyum, sorot matanya terlihat frustasi. Ada banyak pikiran di dalam kepala, tapi yang selalu dia pilih adalah Vanya. Sekarang dia harus benar-benar mencari uang sebagaimana ayahnya, "Iya, nanti kita beli di swalayan."

"Aku pengen baju baru juga, kemarin aku liat di mall bagus banget tau. Kayanya aku ngidam deh."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com