webnovel

Limited Time : Kapan Mimpi Ini Akan Berakhir (Complete)

Auteur: VorstinStory
Général
Terminé · 149.1K Affichage
  • 19 Shc
    Contenu
  • audimat
  • NO.200+
    SOUTIEN
Synopsis

Mimpi buruk selalu menghantuinya tiap malam membuatnya tidak bisa membedakan yang mana mimpi dan yang mana kenyataan. Hingga disaat dia berada didepan pintu maut, barulah dia bermimpi indah. Apakah dia akan terus tinggal didalam mimpinya atau memutuskan untuk bangun untuk menghadapi kenyataan yang pahit?

Chapter 1Kasih yang bocor

Matahari yang hangat, kicauan burung yang merdu, bunga-bunga indah bermekaran... semuanya bisa dengan mudah dia dapatkan. Dulu semua terasa begitu indah di matanya...

Dulu.. Dia tetap merasakan indahnya malam yang gelap, bulan yang menyinarinya tiap kali dia akan tidur malam. Tidak sekalipun dia takut akan gelap, karena dia tahu tidak akan ada yang bisa melukainya. Tidak ada yang bisa membuatnya sedih atau terpuruk sekalipun.

Namun.. sekarang semuanya berbeda. Tidak ada satupun yang indah di matanya. Bahkan indahnya mentari pagi terlihat suram baginya, kicauan burung yang dulunya indah didengar kini bagaikan teriakan yang menyakitkan di telinganya.

Tiap malam dia sering terbangun dari mimpi buruknya dan tidak bisa tenang. Hatinya selalu dilingkupi kegelisahan dan dia sudah melupakan bagaimana caranya tersenyum.

Dia merasa dihadapannya hanyalah jurang tak berdasar dan kegelapan yang menantinya. Dia tidak memiliki kesempatan lagi untuk bisa berbahagia.

"Hey! Kau! Pergi sana! Jangan menghalangi tokoku!"

Joy menatap sedih pemilik toko yang baru saja mengusirnya. Dulu saat dia masih hidup makmur, Joy dan keluarganya seringkali membantu pemilik toko tersebut bila dia meminta bantuan.

Dulu Joy adalah anak yang berasal dari keluarga yang terbilang makmur. Keluarganya memiliki lebih dari sepuluh usaha di berbagai bidang yang tersebar di seluruh negeri.

Ibunya adalah seorang yang memiliki hati yang baik. Beliau tidak bisa tidak menolong orang orang yang meminta bantuannya.

Sedangkan ayahnya... Ayahnya hanya bekerja sekali dalam dua tahun. Ibunya selalu mengatakan padanya bahwa ayahnya sangatlah bodoh dan malas. Ayahnya tidak suka bekerja dan sering menghamburkan uang keluarga.

Memang.. Joy seringkali melihat ayahnya berada di rumah semenjak kecil, sedangkan ibunya terus pulang pergi untuk bekerja demi menghidupi mereka semua.

Namun kala itu Joy masihlah seorang anak kecil yang tidak tahu apa apa. Yang dia tahu baik ayah maupun ibunya sangat menyayanginya dan akan membelikan apapun yang dia mau.

Hingga suatu hari... seorang kakak dari ibunya datang berkunjung ke rumah mereka. Dia yang masih kecil tidak tahu apa apa hanya bermain di kamarnya.

Dia bisa mendengar teriakan dari luar kamarnya.. suara dua wanita dan satu pria. Dia bisa mengenal suara ayah dan ibunya tanpa diketahuinya bahwa mereka bertiga sedang bertengkar hebat.

Setelah beberapa menit saling berteriak, si tante pun memutuskan untuk pulang.

Di hari hari berikutnya, Joy tidak melihat si ayah untuk beberapa bulan namun sering melihat tante yang berkunjung secara rutin.

"Joy, apa kamu sayang sama mama?" suatu saat tante bertanya padanya yang masih berusia delapan tahun.

"Iya, Joy sayang mama."

"Kalau papa?"

"Joy juga sayang papa."

"Kasian sekali. Kamu pasti tidak tahu. Papamu itu bukan orang yang baik. Dia itu pemalas, suka menghamburkan uang. Coba liat mamamu.. kasian mama yang kerja terus setiap hari sampai sakit."

Hati Joy bergetar mendengar itu. Seolah dia tidak percaya akan ucapan sang tante, dia bangkit berdiri untuk mencari ibunya.

"Mama?" panggil Joy ragu-ragu untuk masuk ke kamar ibunya.

Disana dia bisa melihat wajah kurus ibunya. Wajah yang letih tapi tetap menunjukkan senyumannya saat melihatnya.

"Iya, sayang. Ada apa?" tidak lama kemudian beliau terbatuk batuk. Wajahnya tampak pucat dan tak bertenaga.

Tumbuh dipenuhi dengan keyakinan bahwa kedua orangtuanya saling mengasihi, Joy kecil bertanya dengan polos. Dia yakin kalau ayahnya tahu bahwa ibunya sakit, ayahnya pasti segera pulang.

"Dimana papa?"

Bruak!! Terdengar suara bantingan yang sangat keras membuatnya terkejut sekaligus takut.

"Jangan panggil papa lagi. Dia orang yang tidak berguna!! Mamamu sakit begini tapi yang kau pikirkan cuman papa, huh!?"

Tangan Joy bergetar ketakutan di belakang pintu kamar, matanyapun mulai memerah. Air matanya mulai mengancam untuk keluar dari tempatnya.

"Joy sayang.. jangan ganggu mamamu sekarang. Ayo ikut tante."

Joy yang sedang ketakutan menurut pada ajakan tante dan duduk dengan nyaman di ruang tamu.

"Tante, papa dimana?"

"Mana tante tahu, bisa saja papamu lagi tidur tiduran di hotel. Dia kan malas bekerja."

"..." Meskipun dia masih kecil, tapi dia tahu akan hal ini. Untuk mendapatkan uang, seseorang harus bekerja dengan giat.

"Makanya Joy, akan lebih baik kalau papa mamamu itu bercerai. Pasti mama sehat lagi."

"Bercerai?"

"Iya, cerai itu artinya Joy sudah tidak punya papa lagi. Cuman mama saja. Lebih baik Joy tidak punya papa seperti itu. Joy mau mama sakit terus?"

Meskipun kalimat tante sangat tidak disukainya, tapi entah kenapa nada suaranya terdengar lembut di telinganya.

"Joy tidak mau mama sakit terus." ucap Joy sambil mengelap sisa air matanya.

"Kalau begitu lebih baik cerai kan? Nanti waktu papa pulang, coba Joy bilang sama papa ya. Siapa tahu mungkin papa mau dengar Joy."

Begitulah bisikan lembut itu terus terngiang di kepala kecil Joy. Dia memastikan diri untuk tidak lupa pesan dari tantenya.

Hanya supaya ibunya bisa sehat kembali, Joy harus bilang ke ayahnya untuk bercerai. Karena itu dengan sabar, Joy menunggu kepulangan ayahnya.

Satu hari... dua hari... satu minggu.. hingga akhrinya dua tahun penuh semenjak dia tidak melihat ayahnya, akhirnya si ayahpun kembali pulang.

Begitu mendengar suara ayahnya dari kamarnya, Joy langsung keluar untuk mengucapkan kata yang sudah ditanamkannya. Namun.. begitu matanya bertatapan dengan mata ayahnya, senyuman lebar yang menghiasi wajah kerut ayahnya, kata yang sudah diingatnya menghilang entah kemana.

"Joy! Bagaimana kabar putri papa tercinta?"

Biasanya dia akan berlari dan memeluk sambil mencium kedua pipi papanya. Tapi itu dua tahun yang lalu, sebelum dia mengetahui sifat 'buruk' ayahnya.

"Joy baik-baik saja." Setelah mengucapkan kalimat singkat itu, dia pun kembali ke kamarnya tanpa menunggu ayahnya yang sudah berjalan hendak memeluknya.

Di hatinya saat ini sudah tidak ada rasa sayang ataupun hormat pada ayahnya. Dia tidak ingin berbicara dengan ayahnya lebih dari lima menit.

Meskipun begitu dia tetap tidak mengucapkan 'kata' itu meskipun hampir tiap hari dia mendengar 'kata' itu terucap di mulut ibunya.

Dia terus bertahan hingga dia berusia enam belas tahun.

"Sampai kapan kau begini terus? Usaha kita sudah mengalami kerugian besar! Kau harus segera menutupinya." bentak ibunya.

"Menutupi pakai apa huh? Uang sudah tidak ada, lagipula, itu semua adalah perusahaanmu. Lakukan saja sesukamu."

"Dasar pemalas. Sudah lima tahun kau tidak bekerja dan hanya makan dan tidur saja. Apa kau sama sekali tidak memikirkan keluarga ini huh?"

"Aku sudah capek. Aku sudah tidak mau bekerja lagi. Memang kau mau apa huh?"

Saat itu juga jantung Joy terasa berhenti. Dia memang sudah tidak menyayangi ayahnya. Dia sudah menganggap dirinya tidak memiliki seorang ayah lagi.

Namun sekarang hatinya dilingkupi rasa amarah yang besar. Rasa amarah yang belum pernah dia rasakan sebelumnya... Benci... Dia sangat membenci ayahnya.

Tidak. Dia sangat membenci pria ini.

Vous aimerez aussi

My First Love Is My Husband

Bagaimana jika kamu di pertemukan lagi dengan cinta pertama mu, yang pernah dan masih menjadi cinta di dalam hati mu ? . Suatu hari saat masih di bangku SMA terjadi sebuah kesalah pahaman antara Shella dan Jonathan, hal tersebut membuat kepercayaan Shella kepada seseorang kembali buruk. Shella akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan menyusul kedua orang tuanya di London. Lima tahun berlalu, awalnya Shella berfikir dia sudah bisa melupakan Jonathan, dan bahkan Shella sudah berani membuka hatinya untuk pria lain yang bernama Franklin. Shella dengan berani akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia dan membuka sebuah perusahaan atas nama dirinya sendiri. Tapi takdir membawanya kembali bertemu dengan Jonathan. Jonathan kembali menjadi pengganggu di hati Shella, Shella mulai ragu dengan cintanya kepada Franklin. Shella kembali di uji setelah Franklin ternyata menyimpan rahasia yang membuat hatinya hancur, di saat bersamaan Shella harus menerima kabar bahwa Papanya melakukan korupsi. Kira-kira mampukah Shella menemukan cinta sejati nya ? Dan mampukah Shella menyelesaikan semua konflik yang datang bertubi-tubi di hidup nya ? Mau tau kelanjutannya....??? yukkk Mampir dan baca novel ini... Notes 1. Untuk pembaca yang baik hati tolong setelah kalian membuka bab ini kasih review terbaik dari kalian untuk mendukung tulisan saya dan juga kalian boleh kasih komentar sebanyak banyaknya di setiap Bab. 2. Saya mohon dengan sangat kalau kalian menyukai cerita ini tolong dukung Author dengan memberikan bintang 5 di setiap Chapter dan juga Power stone untuk membuat novel ini bisa masuk Ranking 10 besar ? 3. Dan saya mohon maaf jika di dalam Bab atau tulisan saya kadang kadang kebanyakan Typo. Mohon di koreksi dan Diingatkan ya... Untuk berkomunikasi langsung dengan Author kalian boleh Follow akun Instagram Author @twelveimelda salam sayaang Twelveimelda

12Imelda · Général
4.8
383 Chs

Putri Keluarga Humble Punya Kantong Spasial!

(1v1, murni dan manis) Residensi Pangeran Xiliang. Dengan energi seperti harimau dan baru berusia 5 tahun, Pangeran Kecil Xiao Moxi melihat ibunya berlari ke perkebunan lagi, dan wajahnya yang seperti baozi mengerut karena frustrasi. Sambil memandang ayahnya di sampingnya dengan duka, dia mengeluh dengan nada seolah-olah sangat berpengalaman, "Ayah, bagaimana kamu bisa jatuh hati kepada ibuku, yang suka kabur terus-terusan?" Xiao Yeyang memberikan tatapan menyamping kepada anaknya yang matang sebelum waktunya, lalu pura-pura merenungkan pertanyaan itu. Memang, mengapa dia jatuh hati kepada wanita itu? Setelah keheningan yang panjang... "Siapa tahu? Mungkin kepalaku tertimpa pintu!" Bertukar pandangan yang penuh rasa simpati, ayah dan anak menghela napas tanpa daya secara bersamaan. Apa yang kamu lakukan ketika kamu terikat dengan wanita yang tak pernah di rumah? Hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan dengan Permaisuri Putri (ibu) mu sendiri—manjakan dia, tentu saja! … Ditransportasikan ke zaman kuno dengan ruang yang dipenuhi bunga padi, yang dia inginkan hanyalah hidup dengan tenang di perkebunan. Tak terduga, dengan ayah yang merupakan seorang pejabat kabupaten, dia terpaksa meninggalkan pedesaan dan pindah ke kota! Kehidupan di kota sangat ramai dengan aktivitas, dan agar bisa berbicara di rumah, dia membeli perkebunan, menanam bunga dan tanaman obat-obatan, serta mengembangkan varietas biji-bijian yang berlimpah dan berkualitas tinggi. Secara luar biasa, dia membantu ayahnya, yang telah menjadi pejabat kabupaten selama sembilan tahun, untuk naik tingkat demi tingkat, membawa Keluarga Yan yang rendah ke lingkaran elite Beijing! Ini adalah kisah seorang putri bangsawan dari keluarga sederhana yang membantu klannya untuk berkembang dan sejahtera, serta kisah cinta manis tentang sukses bersama dan tumbuh bersama! Pemeran utama pria: Di depan orang lain, dia adalah si Pangeran Kecil yang membanggakan, si Pangeran yang domineer dari Xiliang. Di depan pemeran utama wanita, dia adalah laki-laki yang lembut dan berhati hangat. Pemeran utama wanita: Berpikiran jernih dalam segala hal, berhati hangat dan mandiri!

Knocking Brush · Général
Pas assez d’évaluations
679 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau

SOUTIEN