webnovel

BAB 31 KALUNG PEMBERIAN DARI KAKEK

Tahun yang pernah di lewati sudah berlalu,tetapi masa lalu sudah aku tulis di fikiran aku.Di kampus sebagai mahasiswa serasa dunia ku terlahir lagi jika tidak ingin di benci jagan perna membenci,walau kadang kita tidak membenci orang tapi orang yang membenci kita coba keselahan apa yang pernah kita lakuin ke mereka jika dia benci cuman tidak ada nilai nya siap-siap kamu akan di buly oleh mereka itu yang aku jalani di hidup aku dari SMA Garuda,di masa SMA aku di situ aku belajar mengenal karakter orang,jika seseorang punya kelebihan kenapa harus di benci,kenapa harus orang itu di pandang mainan kalian bukankah mereka ingin di pandang seperti kalian-kalian.Di kampus aku di kenal sebagai mahasiswa berprestasi sebab di kampus aku mengikuti sebuah lomba yang dimana lomba alat musik biola walau aku bukan jurusan musik tetapi aku mengambil jurusan kedokteran aku bisa bermain biola sebab ibu aku yang mengajari aku cara memainkanya serasa ketika aku bermain biola armarhum ibu aku menonton aku ketika kontes lomba berlangsung,usai aku bermain biola aku sedikit bermain lagi sekali lagi biola pemberian armahum ibu aku dan ketika aku melihat ke cermin bayangan ibu aku ada di samping aku sambil memegang pundak aku.Aku terhenti sejenak memainkanya.

"Kamu putri kecil ibu,semua tentang ibu miliki ada di kamu,"Halusinasi

"haaah aku tau ini hanya halusinasi aku saja,tapi aku kangen dengan ibu" kata aku sambil tersenyum di cermin.

beberapa jam kemudian waktu pengunguman penentuan juara s telah di buka para perserta empat orang pun keluar dari ruang panggung termasuk aku yang tadik di ruang tunggu kini naik di atas panggung bersama peserta lainya serasa aku sedikit deg-degan tidak tau apa yang terjadi di diri aku dan juri pun memutuskan penentuan nya.

"Baik para mahasiswa yang hadir dan para peserta saya umumkan hasil rapat penentuan siapa juara satu lomba bermain biola ini,dan juara satu jatu pada lily rayhansyah putri" kata juri.

"apaaaa,akuu" ķata aku yang kaget sontak para penonton bertapuk tangan untuk aku termasuk rian yang ada di bawah dudu di salah satu mahasiswa lainya memberikan tapuk tangan dan juri memakaikan medali untuk aku dan rian pun naik ke panggung untuk menemuiku.

TAP .... TAP .... TAP .... Suara tapuk tangan rian

"Aku menang" kata aku dan langsung aku meluk rian.

"Selamat ya sayang," kata rian yang masih di pelukan aku.

"iya sayang makasih" kata aku yang senyum ke rian,itu salah satu hal yang paling indah menurut aku sebab akhirnya aku bisa merasa senang apa lagi aku beruntung memiliki rian.

Ke esokan harinya.

8:00

"hoaaaam"

"selamat pagi nak" halusinasi.

"ayah?" kata aku yang dimana melihat kakek aku yang membuka gordeng dan seoalah mata aku melihat ayah aku sudah meninggal di saat kelulusan aku di SMA dan kakek akulah yang membawa aku kemari untuk di rawat dan kakek aku tidak seorang diri di rumah dia,kakek aku mempunyai dua seorang anak angkat cewek dan cowok mereka berdua ini telah lama tinggal bersama kakek aku yang sekarang cowok ini sudah berkeja di suatu perusahaan swasta bernama enggar dan yang cewek masih SMA kelas 3 yang baru-baru ini naik kelas yang bernama lolita mereka berdua ini di ambil di salah satu panti asuhan untuk di rawat kakek aku yaa kata si kakek aku orang tua mereka meninggal sejak bangsa orch menyerang kastil milik ayah dari lisa dan kedua orang tua nya salah satu dari warga nya.saat kejadian kakek aku di tusuk pedang kakek aku cerita ke aku kalau dia sudah meminum mantra buatan lisa yang dimana kakek aku sendiri yang menyempurnakan dengan cara kakek aku masih tidak cukup tua mengendap masuk ke ruangan sang putri kerajaan yang di kenal sebagai pembuat ramuan abadi.Saat itu kakek aku selamat ibarat keberuntungan di pihak kakek aku yang di kenal sebagai penyihir kerajaan dan meminum ramuan dari sang putri lisa.

"Hay nak kamu kenapa liatin kakek?" tanya kakek aku.

"ow aku hanya kangen kedua orang tua aku kakek" kata aku yang menunduk.

"kemari" kata kakek aku yang dimana dia masih berdiri sedangkan aku masih duduk di atas ranjang dan melangkahkan kaki ke arah kakek aku.

PELUK.

"kamu tenang saja mereka lagi bahagia di sanan dan memperhatikan kelakuan baik kamu" kata kakek aku yang mengusap kepala aku.

"kakek senang punya cucu seperti mu,kakek ada sesuatu untuk kamu berupa kalung,ini jimat kakek yang buat kakek dulu seorang penyihir kerajaan teman kamu bernama lisa" kata kakek aku yang dimana dia memasangkanya di leher aku.

"kalung ini akan melindungi kamu dari bangsa orch ketika kamu dalam bahaya kalung ini akan bercahaya seperti mata kamu lalu tubuh kamu seperti tidak terlihat oleh bangsa orc,jangan di kasih oleh siapa pun," kata kakek aku.

"baik kek," kata aku yang dimana melihat kalung itu mengandung mantra buatan dari kakek aku.

"sebaik nya kamu turun untuk serapan pagi bersama saudara kamu mungkin lolita

sudah siapin makanan" kata kakek aku yang dimana dia menyuruh aku kebawah untuk serapan pagi.

""""BERSAMBUNG""""