webnovel

bab 1

Gedung Hs Art Center sebuah gedung teater musical terkenal di ibu kota

yang telah dipadati oleh orang-orang yang datang untuk menyaksikan resital musik duel dari pianis dan violinist yang sangat terkenal dipanggung musik dunia.

Ini adalah petujunkan resital pertama di Italia.jadi wajar saja jika gedung Hs Art Center begitu padat dan sesak dipenuhi oleh para penggemar yang sudah menantikan penampilan idola mereka.

Tiba tiba suara riuh tepuk tangan menggema begitu sepasang manusia mulai muncul diatas panggung dengan dua lampu sorot yang menyinari mereka.

Dengan gagahnya seorang pria menghampiri grand piano yang tepat berada ditengah-tengah panggung dan didampingi seorang wanita cantik mengunakan gaun merah yang memukau sedang berjalan anggun mengandeng lengan sang pianis.

Setelah tiba ditengah panggung sepasang manusia yang menjadi sorotan beribu penggemar mulai membungkukkan tubuh mereka seraya memberi salam hormat.

Aksi mereka membuat riuh tepuk tangan penonton semakin menggila, setelah meneggakkan tubuh, mereka langsung mengambil posisi masing masing.

Sang pria yang mulai duduk dengan grand piano miliknya sedangkan sang wanita tetap berdiri dengan biolanya.

Perlahan sang pria menghirup oksigen dalam dalam agar memenuhi rongga dadanya, sekilas ia menatap sang violinist yang mengagguk tersenyum memberi kode bahwa ia sudah siap.

Kedua tangan sang pianis mulai terangkat dan melayang diudara tepat diatas tust-tuts piano dentingan pianopun mulai terdengar sebagai awal musik dimulai.

setelah itu sang violinist mulai memperlihatkan keahlian memainkan senar biola yang begitu memukau.

Ribuan penonton tanpa dipandu langsung mengantupkan mulut mereka menyaksikan pertunjukan musik biola dan piano yang begitu merdu.

Pertunjukan kolaborasi itu penuh dengan penghayatan dan penjiwaan memenuhi seluruh aula utama tetaer.

Lantunan musik biola yang diiringi dengan ketukan tuts piano menghipnotis semua penonton yang menyaksikan pertunjukan mereka tersebut.

wanita yang bermain biola tersebut merupakan seorang violinist yang sudah diakui dengan bakat bermain biolanya yang baik dan bagus.

Sementara pria tampan yang bermain piano merupakan seorang pianis yang juga sudah diakui bakat bermain pianonya.

Rafael dan Bella adalah pemain utama teater dikelompok teater ternama di ibu kota tersebut.

Setiap pertunjukan mereka selalu berhasil menghabiskan penjualan tiket hingga ribuan penonton dalam satu minggu.

"Oh my god~...itu...bukankah A morning in cornwall ....tak heran dunia mengakui mereka berbakat....mendengar alunan musiknya saja aku aku langsung merinding ditambah penmpilan mereka yang begitu serasi"bisik Yola dibangku penonton.

"Aku juga...aku seperti merasakan perasaan james dan george yang dituangkan dalam alunan musik dan aku seperti merasakan luapan emosi yang sulit untuk ku kendalikan"angguk Wulan tak dapat mengalihkan pandangannya dari panggung.

"Bagaimana bisa mereka sebagus itu saat diatas panggung. . .mereka seperti dimasuki arwah pencipta musik biola dan piano "tambah Yola terkagum-kagum.

"Haaah...Kapan kita bisa sebagus Bella...permainan biolannya benar-benar begitu memukai"guman Wulan iri sekaligus bangga pada sahabatnya.

"Kita pasti bisa, kau lihat sendirikan kita memiliki guru kelas atas yang sudah diakui dunia bahkan orang kaya sekalipun tidak dapat membokingnya hahaha"tukas Yola tertawa pelan

"Kau benar juga"ucap Wulan ikut tertawa.

Setelah pertunjukan selesai. . .semua penontonpun satu persatu mulai meninggalkan gedung aula, Kini Bella dan Rafael berada dilorong belakang panggung menuju ruang tunggu.

"Kerja bagus lagi hari ini Bella"ucap Rafael sembari mengusap lembut rambut Bella.

"Kau juga. . ."ucap Bella sembari tersenyum manja.

"Ahh ~~ aku ingin makan mie dingin. . ."gumam Bella tiba-tiba.

"Kita akan pergi makan keresto jepang dipersimpangan selepas ganti pakaian. . .katanya mie dingin disana sangat enak"imbuh Rafael mendengar gumaman gadis disampingnya.

"Sungguh. . .???"ucap Bella antusias dengan mata berbinar-binar.

"Umm"angguk Rafael manis.

"Let's go. . .!!"ucap Bella tak sabar.

Dan saat mereka tiba diruang tunggu, tampak Yola dan Wulan sudah menunggu disana bersama dengan Ezra.

"Ini dia bintang utama kita. . ."tukas Ezra mrnyambut mereka.

"Selamat untuk kesuksesan konser kalian"ucap Yola memberikan buket bunga pada Bella.

"Makasih banyak~"ucap Bella memeluk sahabatnya penuh haru.

"Kalian memang yang terbaik"tukas Wulan ikut memeluk sahabatnya.

"Aku sayang kalian~"ucap Bella manja.

"Kau juga rafael"ucap Wulan.

"Makasih. . ."ucap rafael tersenyum manis.

"Kau sangat cantik saat diatas panggung Bella"puji Ezra memberi jempol.

"Kau yang terbaik!"balas Bella dengan dua jempol.

"Heh. . .!"Yola tiba-tiba mencubit pinggang Ezra.

"Akkkhh. . .!!"rintih Ezra.

"Kau tidak melihat kekasihnya ada didisampinya? Bagaimana bisa kau ingin menikung gadis temanmu sendiri"gerutu Yola.

"Iya nih Ezra. . .nantik Rafael marah loh"timpal Wukan.

"Akukan hanya memuji sebagai teman. . .tidak lebih....kalian berdua jangan seenaknya menumpahkan minyak tanah. kalau ada yang terbakar kan aku bisa mati"ketus Ezra cemberut

Rafael dan Bella hanya bisa tertawa melihat tingkah teman mereka.

Disela senda gurau mereka tersebut,tiba-tiba tampak para pejabat tinggi dan juga beberapa maestro ternama menghampiri Bella dan juga Rafael yang dibimbing sang pelatih.

"Halo nona Bella dan Tuan Rafael..."sapa mereka saling menjabat tangan.

"Halo..."balas Bella dengan sedikit kebingungan.

"Senang bisa bertemu secara langsung dengan kalian"ucap salah satu maestro.

"Iya terima kasih..."ucap Rafael tersenyum sembari membalas jabat tangan mereka.

"Mereka adalah para petinggi dibidang musik dan juga maestro ternama...kalian tentu sudah taukan...?"ucap sang pelatih pada Bella dan Rafael.

"Iya tentu saja Mr.wang"angguk Bella menoleh sejenak kearah Rafael.

Rafael membalas tatapan Bella dengan senyum.

sedangkan Wulan,Yola dan juga Ezra sangat takjub melihat tokoh penting tersebut berada dekat didepan mata mereka.

"Mereka ingin mengenal kalian lebih dekat lagi"tambah sang pelatih.

"Tentu saja itu suatu kehormatan untuk kami"ucap Rafael tersenyum.

"Kami sangat terkesan dengan penampilan kalian diatas panggung tadi..."

"Kami tidak menyangka kalau musisi muda seperti kalian akan bisa membuat penampilan seluar biasa itu..."

"Kami harap kalian akan mau bekerja sama dengan kami..."

"Kita bisa melakukan konser diberbagai teater terkemuka dengan penampilan kalian yang tidak dapat diragukan lagi..."

Sontak mereka semua yang berada disana sangat terkejut mendengar penawaran langka itu.

sebuah penawaran yang hanya didapatkan oleh musisi senior dengan bakat tak terbantahkan lagi.

"Tentu saja itu akan menjadi kehormatan besar bagi kami tuan"ucap Bella senang.

"Baiklah kalau begitu...kita akan mengatur jadwal perundingannya dipertemuan selanjutnya..."

"Sekali lagi selamat atas pertunjukan sukses kalian..."

"Terima kasih banyak tuan..."ucap Bella dan Rafael.

Para pejabat tinggi dan maestro tersebutpun pergi setelah menyampaikan maksud mereka.

"saya bangga pada kalian"ucap sang pelatih sebelum akhirnya melangkah pergi.

Bella dan Rafaelpun saling pandang satu sama lain dengan senyum bahagia tak terelakkan.

"Woooooaaahh...sepertinya akan ada bintang besar yang lahir...!"goda Ezra.

"Kalian benar-benar luar biasa!"tukas Yola sangat takjub.

"Kalian benar-benar beruntung!"tambah Wulan tak kalah takjub.

"Semua ini berkat dorongan kalian juga"ucap Bella tersenyum.

"Benar...ini semua tidak akan terjadi jika kalian tidak ada bersama kami"timpal Rafael.

"Kalian memang couple ter the best!!"tukas Yola mengacungkan jempol.

Bella dan Rafael hanya bisa tersipu malu dengan rona wajah bahagia.

.

.

.

.

.

.

#SKIIP#

Bella dan Rafael tengah menikmati santapan mereka disebuah restoran jepang.

"Aku sangat senang karna konser berakhir dengan baik hari ini"ucap Bella dengan senyum manis disela santapan mereka.

"Umm...dan aku kembali bersyukur karna bisa melakukannya bersamamu..."timpal Rafael menatap lembut.

"Apa kau sebegitunya menyukaiku?"tanya Bella menahan senyum gemasnya sembari menatap wajah pria dihadapannya.

"Aku tidak perlu menjawabnya...karna kau pasti sudah tau itu"tukas Rafael melahap makanannya.

"Ahaha..."tawa kecil Bella seketika pecah.

"Kenapa kau malah tertawa?"tanya Rafael bingung.

"Karna aku merasa bahagia"ucap Bella.

"Aku merasa kehidupanku sudah sangat sempurna sekarang dengan adanya kau disisiku..."imbuh Bella menatap penuh kasih.

"Kau segalanya bagiku...jadi kau jangan pernah terluka"ucap Rafael.

"Dan aku akan selalu melindungimu..."lanjut Rafael dengan tatapan dalam penuh makna.

"Baiklah..."angguk Bella tersenyum manis.

"Oh iya...soal tawaran tadi...bagaimana menurutmu...?"tanya Bella.

"Itu tawaran yang sangat bagus dan langka...jika kau mau maka aku juga mau"imbuh Rafael.

"Kenapa kau selalu mematokkannya padaku...? Berikan pendapatmu juga sayang..."pinta Bella.

"Apapun yang kau pilih aku tau itu akan menjadi pilihan yang terbaik..."tukas Rafael menatap dalam mata gadis dihadapannya.

"Jadi lakukan apapun yang membuatmu bahagia...maka aku juga akan bahagia..."tambah Rafael.

"Cah!"Bella tak kuasa menahan tawa kecilnya.

"Apa aku yang memegang hidupmu sekarang?"tukas Bella disela tawanya.

"Umm...karna aku sudah menyerahkan seluruh hidupku padamu"tukas Rafael santai sembari melahap makanannya.

"Ahaha....!! Kau benar-benar sangat ahli dalam menggombal!"tukas Bella dengan gelak tawanya.