"Pergilah, sampai kapan pun aku tetap enggak bisa maafin kamu" ucap Rania dengan dingin. Tidak ada rasa marah lagi, hanya raut kecewa dengan tatapan dingin kepada Nalla. Gadis itu sudah terlalu lelah menghadapi semua ini. Selama ini semua hidupnya dan orang-orang di dalamnya seperti sebuah sandiwara saja. Suaminya hanya pura-pura setuju dan menikahinya karena keadaan. Lalu sekarang, wanita yang dia anggap satu-satunya orang yang paling tulus dalam hidupnya, ternyata berkhianat di belakangnya. Rania tahu dia juga memegang peranan dalam kejadian ini, tapi apa dia memang pantas menerima semua kesedihan ini?
"Ran.." panggil Nalla dengan suara bergetar. Kalimat yang keluar dari Rania tadi jelas menghancurkan hati Nalla. Rania tidak akan memaafkan dirinya.
"Apa pernah sedetik saja dalam hidup kamu, kamu merasa aku adalah sahabat kamu?" Tanya Rania dengan tenang.
"Ran .., aku..".
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com