"Dulu ibu aku duduk di tempat kamu dan kursi ini yang selalu aku tempati dulu. Aku selalu suka duduk di sini, karena aku bisa melihat indahnya taman di sana dan masih bisa melihat Ayah saat sedang memasak." Ucap Attar dengan wajah berbinar saat mengenang masa-masa indah saat kedua orang tuanya masih lengkap. Masih lekat di ingatan Attar bayangan Ayahnya sedang memasak di dapur kafe ini.
Di hadapan Attar, Nalla duduk dengan perasaan serba salah. Dia tidak mengerti mengapa Attar mengajak dirinya hari ini, ke tempat seperti ini dan mengapa pula Attar menceritakan tentang keluarganya pada dirinya. Gadis itu tidak mengerti, tapi Nalla hanya bisa duduk diam dan memperhatikan wajah bahagia Attar saat bercerita, tampilan yang sangat berbeda dengan keseharian Attar yang dingin dan cuek.
"Ah, kenapa aku jadi cerita ini ya?" ucap Attar tiba-tiba, dia melihat wajah bingung adik kelasnya, dan tersadar kalau gadis itu pasti merasa bingung sekarang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com