Attar tidak jadi masuk ke dalam, dia memilih untuk duduk di luar, di meja sudut kafe, dari tempat itu dia leluasa untuk melihat Nalla. Attar menunggu sambil mengumpulkan semua keberaniannya. Walau sudah satu minggu ini Attar mempersiapkan dirinya, tapi saat melihat Nalla secara langsung, nyali Attar sedikit gentar.
Sementara itu, setelah melayani pelanggan, Nalla pindah dari belakang meja kasir ke meja sebelahnya, di sudut ruangan. Attar melirik lagi ke arah Nalla, memperhatikan dengan seksama, gadis itu terlihat lebih dewasa sekarang, pikir Attar.
"Mau pesan apa?" Sebuah suara mengejutkan Attar yang sedang sibuk memperhatikan Nalla. Seorang pelayan perempuan sudah berdiri dengan senyuman sopan.
"Satu hot latte" sahut Attar cepat.
"Ada lagi?".
"Itu aja" balas Attar lagi. Dia ingin pelayan itu cepat-cepat pergi agar Attar bisa memperhatikan Nalla lagi.
"Baik, ditunggu pesanannya".
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com