webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
74 Chs

Menuju Bahagia

"Catatan yang mau dibeli sudah dibawa Mi?" tanya Ibu.

"Sudah Bu, tapi aku ngga tahu ini sudah semua atau belum."

"Coba Ibu lihat dulu daftarnya."

Mimi menyerahkan catatan yang tengah dipegangnya pada Ibu. Setelah membaca semuanya Ibu berkata, "ini belum ada bed cover set ya Mi?"

"Ooo itu juga ya Bu?"

"Iya dong! Tambahin ya!"

"Nanti habis belanja keperluan seserahan mampir ke toko furniture ya!" kata Tama pada mereka.

"Ooo mau pakai furniture juga buat seserahan Tam?" tanya Ibu.

"Bukan Bu, mau cari furniture untuk rumah. Kemarin dari mandornya bilang rumah sudah 90% selesai. Jadi mumpung ada Mimi, sekalian jalan aja cari barang-barangnya."

"Wah kok cepat Tam? Katanya baru habis lebaran bisa ditempatinnya?" kata Mimi.

"Kemarin aku minta tambah tukang lagi Mi, biar lebih cepat. Alhamdulillah ternyata memang benar cepat. Jadi Ramadhan ini kita udah bisa tinggal disana."

"Kalau gitu nanti kita mampir aja lihat rumahnya. Ibu juga kepengen tahu."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com