webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
74 Chs

D - Day (2)

Mata Mimi tak lepas dari layar televisi. Dia menyaksikan prosesi demi prosesi. Saat ini perwakilan keluarga Tama tengah berbicara. Sesekali kamera mengarah ke wajah Tama.

"Tama tegang banget tuh Mi!" kata Maya.

"Iya Mbak, sampai ngga ada senyum gitu.. Gugup banget kali ya?" jawab Mimi.

"Pastilah.. itu lihat deh, sampai keringetan gitu," timpal Sisi.

"Hadeuh... gue jadi ikut deg-degan nih!"

"Eh, Mi... sebentar lagi prosesi lo minta ijin ke ortu kan?"

Mimi mengangguk, dan benar saja, tak lama Ayah dan Bunda masuk ke dalam kamarnya diikuti oleh kameramen. Mimi mengambil mikrofon yang sudah disiapkan, kemudian langsung duduk di hadapan Ayah dan Bunda.

"Mimi, sebentar lagi Ayah akan melepaskan Mimi untuk dinikahi oleh Tama. Untuk itu ini saatnya kamu untuk meminta restu pada kedua orang tua ya?" kata MC.

Mimi mengangguk, setelah mengambil nafas untuk meredakan kegugupannya, Mimi akhirnya berkata,

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com