webnovel

Lelaki Dalam Kabut

Bagi Mimi, mimpi adalah bagian dari kenyataan. Apapun yang hadir dalam mimpinya akan hadir pula di dunia nyata. Namun ada satu mimpi yang tak kunjung jadi nyata, mimpi tentang lelaki yang wajahnya selalu tertutup kabut. Berbagai petunjuk hadir tentang lelaki dalam kabut tersebut, namun Mimi tak juga menemukan lelaki itu didunia nyata. Sahabatnya menganggap Mimi sudah gila karena jatuh cinta pada lelaki dalam mimpi yang bahkan tak diketahui wajahnya seperti apa. Dia juga mengabaikan cinta yang nyata ada dihadapannya karena lelaki kabut itu. Apakah lelaki itu memang benar-benar ada? Dan apakah yang dirasakan Mimi adalah cinta atau obsesi semata? Akankah pencarian Mimi membuahkan hasil? 

Zianaabia_79 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
74 Chs

Bad Mood

Mimpi semalamn membuat mood Mimi jungkir balik. Beberapa kali dia nyaris menggagalkan adonan cake yang tengah diraciknya. Beruntung Mila ada disampingnya sambil memperhatikan resep, jadi kesalahan bisa dihindari.

"Kak Mimi kenapa? Kayaknya ngga fokus hari ini?" tanya Mila.

"Iya Mil, perasaan kok ngga enak banget hari ini. Pikiran ke mana-mana jadihya," kata Mimi lesu.

"Istirahat aja dulu Kak!"

"Iya Mil, tolong selesaikan ya! Tinggal dimasukin ke box, cek nama dan alamat pemesan, kalau udah beres langsung kirim aja. Nanti untuk ongkos kirimnya bilang sama Dita aja. Saya masuk kamar dulu ya!"

"Iya Kak, biar kami yang urus. Kakak istirahat aja dulu."

Mimi melepaskan apronnya, lalu berjalan ke kamar. Sampai di kamar, direbahkan tubuhnya. Rasanya serba ngga karuan, gelisah, takut, bingung semua bercampur menjadi satu. Tak lama dirinya pun terlelap.

Saat terbangun Mimi langsung tersenyum saat melihat Tama tengah memeluknya. "Udah pulang rupanya," batin Mimi.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com